Pengertian Sekolah Efektif Sekolah Efektif

34 konkret yang tidak terbatas pada penguasaan keterampilan dalam berkomunikasi, bekerjasama, mengelola dan mengatasi suatu permasalahan. Dalam pilar ini, pendidikan membekali peserta didik tidak sekedar untuk mengetahui, melainkan untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan. Learnig to live together, diterjemahkan sebagai belajar bersama-sama dengan orang lain untuk menanamkan jiwa perdamaian. Kerjasama akan membangun motivasi peserta didik, mereka dapat lebih bergairah untuk belajar karena mereka dapat mengaktualisasikan diri. Ketika motivasi itu berkembang, dan motivasi yang terbangun secara internal akan memberikan satu kekuatan yang meningkatkan tujuan dari maksud pembelajaran tersebut. Learning to be, diterjemahkan sebagai belajar untuk menjadi diri sendiri agar peserta didik berpotensi menjadi generasi baru yang berkepribadian mantap dan mandiri. Konsep dari learning to be, perlu dihayati oleh praktisi pendidikan untuk melatih siswa agar memiliki rasa percaya diri yang tinggi karena rasa kepercayaan merupakan modal utama bagi peserta didik untuk hidup dalam masyarakat Muhardi, 2012: 5-19.

b. Model Manajemen Mutu Total

Model manajemen mutu total mengklasifikasikan sebuah sekolah efektif jika sekolah tersebut berupaya melibatkan dan memberi kuasa kepada semua anggota dalam fungsi sekolah, mengendalikan pembalikan berterusan dalam aspek yang berbeda, memberi kepuasan keperluan, 35 kehendak, dan jangkauan konstuensi internal maupun eksternal sekolah walaupun dalam lingkungan yang berubah. Creech 1994 dalam Supardi 2013: 6-7 mengemukakan bahwa terdapat lima pilar penting bagi keberhasilan Total Quality Managemen TQM yang meliputi organisasi, kepemimpinan, komitmen, proses, dan produk, seperti gambar di bawah ini: Gambar 2. Lima Pilar TQM Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa antar pilar-pilar tersebut saling menghubungkan sebagai berikut: Produk adalah titik sentral untuk tercapainya tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu dalam produk tidak akan dihasilkan tanpa pengendali mutu di dalam proses. Mutu di dalam proses tidak akan terjamin tanpa organisasi yang tepat dan efektif. Organisasi yang tepat dan efektif tidak ada artinya tanpa ada pemimpin yang memadai. Komitmen dan semua komponen organisasi, dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua komponen lainnya. Setiap pilar tergantung pada keempat pilar yang lain dan kalau salah satu lemah dengan sendirinya pilar yang lainnya juga akan lemah. Proses Komitmen Pemimpin Organisasi Produk 36 Sumber daya manusia yang ada di sekolah kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan stakeholder, dipandang dari kacamata TQM adalah pelanggan yang harus menjadi pusat perhatian untuk dipenuhi harapannya berupa kebutuhan dan keinginannya. Kepuasan peseta didik sebagai pelanggan eksternal terletak pada proses yang sedang berlangsung dan hasil pendidikan yang memuaskan.

c. Model Proses

Berdasarkan model proses, sebuah sekolah efektif sekiranya fungsi dalam sekolah tersebut dalam keadaan terurus, efisien, dan aman. Model ini menekankan pada aktivitas-aktivitas yang dijalankan sebagai kriteria penting efektivitas sebuah sekolah. Kriteria yang sering digunakan ialah kepemimpinan, komunikasi, keikutsertaan, kerjasama, penyesuaian, perencanaan, pengambilan keputusan, interaksi sosial, budaya sekolah, kaidah mengajar, manajemen kelas, dan strategi pengajaran. Owens 1987 dalam Supardi 2013: 10 menyatakan keefektifan sekolah dalam prespektif proses dalam sebuah organisasi dikelompokkan dalam dua prespektif: pertama, karakteristik internal sekolah yang mencakup: gaya kepemimpinan, proses komunikasi, sistem supervisi dan evaluasi, sistem pembelajaran, kedisiplinan, dan proses pembuatan keputusan. Kedua, karakteristik ekternal sekolah, yaitu karakteristik situasi di mana sekolah berada dan saling mempengaruhi dengan