Tenaga Pendidik di SMA Negeri 2 Wonogiri

80 Dibentuknya Komite Sekolah di SMA Negeri 2 Wonogiri diharapkan mampu mengembangkan kualitas maupun mutu sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal tersebut seperti yang diungkapkan bapak DL selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Wonogiri; “Komite Sekolah merupakan mitra sekolah yang membantu sekolah jika membutuhkan sesuatu, serta menjadi jembatan antara pihak sekolah dengan orang tua siswa. Komite Sekolah sangat berperan dalam langkah-langkah yang dilakukan oleh sekolah.”WDL2452016. Sejalan dengan itu, SY selaku orang tua siswa mengungkapkan mengenai keberadaan Komite Sekolah; “Komite Sekolah di SMA Negeri 2 bekerjasama cukup bagus dengan pihak sekolah karena setiap kegiatan Komite Sekolah dilibatkan dan kemudian membahas RAPBS. Seluruh kegiatan sekolah, Komite Sekolah tidak pernah ditinggalkan. Tetapi Komite Sekolah di sini perlu regenerasi dengan yang muda karena sudah terl alu lama dan perlu dievaluasi.” WSY2652016 Selain itu, BK sebagai wakasek bagian humas mengenai Komite Sekolah juga mengatakan; “Komite Sekolah adalah perwakilan dari masyarakat dan orang tuawali murid yang berperan aktif terhadap kegiatan sekolah termasuk berkaitan dengan pengumpulan dana untuk setiap proyek yang dimiliki sekolah. Tidak hanya sebagai wakil dari orang tua wali murid tetapi Komite Sekolah yang mengesahkan program dari sekolah yang telah diputuskan oleh Komite Sekolah, orang tua dan sekolah.”W1952016. Berdasarkan hasil pandangan berbagai sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan Komite Sekolah sangat berpengaruh dalam setiap kegiatan program sekolah. Dengan dibentuknya Komite Sekolah, sekolah memiliki mitra kerja dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mengembangkan sekolah menjadi lebih efektif. Komite 81 Sekolah juga menjadi sarana pendamping sekolah maupun fasilitasi sekolah dalam melakukan musyawarah dengan masyarakat dan orang tua siswa. Pembentukan Komite Sekolah di SMA Negeri 2 Wonogiri dilakukan secara transparan, akuntabel, dan demokratis. Komite Sekolah harus dibentuk secara terbuka dan diketahui oleh masyarakat luas, dalam proses pemilihan anggota dan pengurus dilakukan dengan musyawarah mufakat dan ditetapkan berdasarkan ADART. Keanggotaan Komite Sekolah terdiri dari unsur masyarakat yang dapat berasal dari perwakilan orang tua siswa dan tokoh-tokoh masyarakat di sekitar sekolah. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh SM selaku ketua Komite Sekolah SMA Negeri 2 Wonogiri; “Kriteria yang digunakan dalam proses pembentukan Komite Sekolah yaitu tokoh-tokoh masyarakat dan orang tuawali siswa yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan, memiliki pengalaman di dunia pendidikan dan pengalaman di bidang pembangunan karena Komite Sekolah sebagai mitra kerja sekolah untuk mengembangkan sarana dan prasarana sekolah, dan kualitas sekolah. ”WSM262016. Terkait dalam pembentukan pengurus dan anggota Komite Sekolah di SMA Negeri 2 Wonogiri WD selaku seketaris Komite Sekolah mengungkapkan hal sebagai berikut; “Kriteria proses pembentukan Komite Sekolah yaitu tokoh dalam masyarakat dan perwakilan dari orang tua siswa yang peduli terhadap pengembangan sekolah dan pendidikan. Jadi orang tua siswa memiliki satu komitmen yang kuat dalam mengembangkan suatu sekolah.” WWD1952016. 82 Selain itu, DL selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Wonogiri memberikan penjelasan; ”Kepengurusan dari Komite Sekolah diambil dari tokoh-tokoh masyarakat di lingkungan sekitar sekolah dan orang tua wali siswa yang memiliki kepedulian terhadap penyelenggaran pendidikan.”WDL2452016. Berdasarkan hasil pendapat berbagai sumber di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembentukan pengurus dan anggota Komite Sekolah di SMA Negeri 2 Wonogiri dapat berasal dari unsur perwakilan orang tua siswa dan tokoh masyarakat yang mempunyai perhatian atau dijadikan figur dan mempunyai kepedulian untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Penetapan pengurus Komite Sekolah di SMA Negeri 2 Wonogiri ditetapkan berdasarkan ADART. Kegiatan pertemuan Komite Sekolah di SMA Negeri 2 Wonogiri selama satu tahun untuk membahasa berbagai macam program sekolah, permasalahan sekolah dan mengevaluasi kegiatan sekolah dilakukan secara periodik. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh SM selaku ketua Komite Sekolah SMA Begeri 2 Wonogiri; “Intesitas pertemuan tidak tetap. Dalam satu tahun ada 5 sampai 6 kali pertemuan. Jadi intensitasnya melihat kebutuhan sekolah karena yang mengundang pengurus Komite Sekolah adalah kepala sekolah.”WSM262016. Hal berbeda disampaikan RB mengenai intensitas pertemuan Komite Sekolah di SMA Negeri 2 Wonogiri; “Intensitas pertemuan pengurus Komite Sekolah rutin setiap 3 bulan sekali dan bahkan jika ada keperluan mendesak dan penting untuk segera dibicarakan maka sekolah mengundang Komite