57 observasi partisipan dan tidak terstruktur karena peneliti terlibat langsung
dengan aktivitas sumber data serta instrumen yang digunakan tidak dipersiapkan sebelumnya dan akan berkembang di lapangan selama
penelitian berlangsung. Instrumen yang digunakan berupa catatan data di lapangan.
Pengamatan observasi dilakukan pada aktivitas yang berhubungan dengan Komite Sekolah, keadaan sekolah berupa lingkungan sekolah,
sarana, dan prasarana, iklim sekolah, serta keterlibatan Komite Sekolah dalam pengembangan sekolah efektif di SMA Negeri 2 Wonogiri.
2. Wawancara
Lexy J. Moleong 2012: 186 menjelaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dengan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, karena peneliti telah menyiapkan instrumen wawancara berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang disusun secara sistematis. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini berkaitan dengan peran Komite Sekolah
dalam pengembangan sekolah efektif di SMA Negeri 2 Wonogiri.
3. Dokumentasi
Sugiyono 2015: 82 menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental. Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dengan
58 maksud sebagai pelengkap dari penggunaan teknik pengumpulan data
observasi dan wawancara, sehingga data hasil penelitian yang diperoleh akan lebih kredibel dapat dipercaya. Dokumen yang diperlukan berkaitan dengan
dokumen internal sekolah, yang meliputi tentang profil sekolah, RAPBS, program-program sekolah efektif, dan dokumen internal kinerja Komite
Sekolah, yaitu program kerja Komite Sekolah, profil Komite Sekolah, agenda pertemuan Komite Sekolah, notulen Komite Sekolah, dan hal-hal yang
berhubungan dengan Komite Sekolah.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian erat kaitannya dalam penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 203, instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya
setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan
membandingkan data yang telah ditemukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Bentuk instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi.