14 ayat 3 yang berbunyi” Komite Sekolah adalah sebagai lembaga mandiri,
dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, saran dan
prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidik an”.
Syaiful Sagala 2010: 242 menjelaskan Komite Sekolah merupakan wadah bagi orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah untuk
memberikan dukungan dan ikut bertanggung jawab terhadap sekolah. Model keikutsertaan masyarakat ini diwujudkan dalam bentuk berpartisipasi atas
pembuatan keputusan-keputusan sekolah, melakukan pengawasan, menyalur aspirasi dan memberikan saran, koreksi, dan teguran apabila terjadi
penyimpangan. Komite Sekolah sebagai pengganti BP3 di sekolah tetap eksis sebagaimana fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya. Peran Komite Sekolah
bukan terbatas pada mobilisasi sumbangan, melainkan berperan pada hal-hal yang lebih subtansial yaitu membantu memberikan masukan dalam
perencanaan sekolah dan mengawasi pelaksanaan pendidikan di sekolah. Berdasarkan beberapa pengertian tentang Komite Sekolah tersebut,
dapat disimpulkan bahwa Komite Sekolah adalah wadah atau organisasi kerjasama orang tua siswa, masyarakat lingkungan sekolah, tokoh
masyarakat, kepala sekolah, dan guru yang tidak bersifat mencari keuntungan dan berperan dalam peningkatan kualitas, proses dan hasil penyelenggaraan
pendidikan. Komite Sekolah dan sekolah memiliki kemandirian masing- masing, tetapi tetap sinergi sebagai mitra kerjasama yang saling melengkapi.
15
2. Tujuan Komite Sekolah
Secara umum, Komite Sekolah bertujuan untuk menciptakan, mengembangkan, dan meningkatkan keterlibatan masyarakat khususnya
orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite Sekolah dan sekolah memiliki kemandirian masing-masing tetapi sebagai
mitra yang harus saling kerjasama. Dibentuknya Komite Sekolah pasti
mempunyai tujuan yang jelas, adapun tujuan Komite Sekolah adalah:
a. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam
melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan.
b. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan. c.
Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan pendidikan yang
bermutu di satuan pendidikan Hasbullah, 2007: 90. Syaiful Sagala 2010: 243 berpendapat Komite Sekolah bertujuan
untuk mewadahi dan menjalankan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan
pendidikan dan meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan serta terciptanya kondisi dan situasi yang
kondusif dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah untuk kepentingan prestasi hasil belajar dan kualitas pengembangan pribadi putra putrinya.
16 Berdasarkan Keputusan Mendiknas RI No. 044U2002 tentang
Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah menyatakan bahwa tujuan Komite Sekolah yaitu : 1 mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa
masyarakat dalam melahirkan kebijakan dan program pendidikan di satuan pendidikan; 2 meningkatkan tanggung jawab dan peran serta aktif dari
seluruh lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan; dan 3 menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis
dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, kompetitif, dan relevan dimana satuan pendidikan berada.
Pada dasarnya posisi Komite Sekolah berada di tengah-tengah antara orang tua peserta didik, peserta didik, pendidikguru, masyarakat setempat,
dan kalangan swasta di satu pihak dengan pihak sekolah sebagai institusi, kepala sekolah, dinas pendidikan wilayahnya, dan pemerintah daerah di pihak
lainnya. Peran Komite Sekolah diharapkan dapat menjembatani kepentingan keduanya. Dalam buku panduan Komite Sekolah Depdiknas: 2002,
disebutkan bahwa tujuan Komite Sekolah adalah agar terdapat organisasi masyarakat yang mempunyai komitmen, loyalitas, dan peduli terhadap
peningkatan kualitas sekolah. Meskipun Komite Sekolah yang ada di setiap satuan pendidikan memiliki tujuan awal yang sama, tetapi hal tersebut tidak
menjadikan karakteristik Komite Sekolah di setiap satuan pendidikan sama dengan sekolah lain, melainkan harus disesuaikan dengan budaya,
kesepakatan, dan budaya masyarakat di mana Komite Sekolah tersebut berada.