Definisi Pendidikan Kecakapan Hidup

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Kajian Tentang Pendidikan Kecakapan Hidup

a. Definisi Pendidikan Kecakapan Hidup

Life skills merupakan salah satu fokus analisis dalam pengembangan kurikulum pendidikan yang menekankan pada kecakapan atau bekerja. Life skills memiliki makna yang lebih luas dari employability skill dan vocational skill. Keduanya merupakan bagian dari program life skills, menurut Brolin Anwar, 2006 bahwa life skills constitute a continuum a knowledge and aptitude that are necessary for a person to function effectively and to avoid interupptions of employment experience. Dengan demikian life skills dapat dinyatakan sebagai kecakapan untuk hidup. Istilah hidup tidak semata-mata memiliki kemampuan tertentu saja vocational job, namun harus memiliki kemampuan dasar pendukungnya secara fungsional seperti membaca, menulis, menghitung, merumuskan, dan memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja sama dalam tim, dan mempergunakan teknologi. Kecakapan hidup mengacu pada berbagai macam kemampuan yang diperlukan seseorang untuk menempuh kehidupan dengan sukses, bahagia dan secara bermartabat di masyarakat. Kecakapan hidup merupakan kemampuan komunikasi secara efektif, kemampuan 13 mengembangkan kerja sama, melaksanakan peranan sebagai warga negara yang bertanggung jawab, memiliki kesiapan serta kecakapan untuk bekerja dan memiliki karatakter dan etika untuk terjun ke dunia kerja. Oleh karenanya, cakupan kecakapan hidup amat luas seperti communication skills, decision making skills, resource and time management skills, and planning skills. Pengembangan kecakapan hidup pada umumnya bersumber pada kajian 1 the world of work 2 practical living skills 3 personal growth and management dan 4 social skills Djam’an Satori, 2002. Pendidikan kecakapan hidup pada pendidikan nonformal menurut Undang-Undang No. 20 tentang Sisdiknas pasal 26 ayat 3 merupakan salah satu dari pendidikan nonformal. Berbagai kecakapan atau keterampilan akan diperoleh melalui berbagai macam pelatihan yang diadakan oleh berbagai macam lembaga negara seperti: Pendidikan Luar Sekolah melalui lembaganya yaitu SKB, BPKB, BPNFI, PKBM, Lembaga Kursus, Depnaker, Depsos, Dinas Pertanian, dan sebagainya. Pelatihan kecakapan tersebut dinamakan dengan pelatihan kecakapan hidup. Banyak pendapat dan literatur yang mengemukakan bahwa pengertian kecakapan hidup bukan sekedar keterampilan untuk bekerja vokasional tetapi memiliki makna yang lebih luas. WHO 1997 mendefinisikan bahwa kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang 14 memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tanangan dalam kehidupan secara lebih efektif. Kecakapan disini mencakup lima jenis, yaitu: 1 kecakapan personal 2 kecakapan sosial 3 kecakapan akademik 4 kecakapan vokasional. Kecakapan hidup termasuk dalam investasi yang sangat penting dan berharga dalam mewujudkan masyarakat atau individu- individu yang terampil, cakap dalam bidang dan keahlian untuk menghadapi tuntutan kebutuhan yang dihadapi dalam kehidupan. Dari adanya kecakapan hidup yang mantap individu - individu tersebut dapat mengetahui potensi dirinya secara benar sehingga mampu konsisten menekuni bidang tersebut dan dapat menghasilkan suatu karya yang positif. Definisi kecakapan hidup di antaranya : Life skill dapat dinyatakan kecakapan untuk hidup yang mengacu pada berbagai ragam kemampuan yang diperlukan seseorang untuk menempuh kehidupan dengan sukses, bahagia dan bermartabat di masyarakat. Life skill merupakan kemampuan secara efektif, kemampuan mengembangkan kerja sama, melaksanakan peranan sebagai warga Negara yang bertanggung jawab memiliki kecakapan untuk bekerja, dan memiliki karakter dan etika untuk terjun ke dunia kerja Anwar, 2006: 20. Adanya kecakapan hidup sangat membantu dalam mengembangkan diri atau pribadi dalam pengambilan keputusan, mengolah potensi atau ketrampilan yang dimiliki setiap individu atau manusia. Manusia merupakan sumber daya yang mendukung dalam 15 pembangunan, untuk itu peningkatan sumber daya manusia perlu ditingkatkan karena diyakini sebagai investasi. Investasi tersebut dalam jangka panjang diharapkan mampu menciptakan individu dengan aksi-aksi yang positif dan mendukung keharmonisan lingkungan. Kecakapan hidup merujuk pada sekelompok besar psikososial, keterampilan interpersonal yang dapat membantu orang dalam membuat keputusan, berkomunikasi secara efektif, mengembangkan pemecahan masalah dan keterampilan, manajemen diri yang dapat mebantu mereka dalam menjalani hidup sehat dan produktif. Kecakapan hidup dapat diarahkan tindakan pribadi atau tindakan terhadap orang lain serta tindakan untuk mengubah lingkungan sekitarnya agar kondusif. Kecakapan hidup juga meliputi penetapan tujuan, tahu diri, harga diri, ketegasan, komunikasi, pemecahan masalah, keterampilan negosiasi, menolak tekanan teman sebaya, berpikir kritis, manajemen waktu, dan manajemen diri. yang nantinya akan berperan penting sebagai modal untuk menjalani kehidupan di lingkungan masyarakat. Makna kecakapan hidup lebih luas daripada keterampilan untuk bekerja. Setiap individu sangat memerlukan kecakapan hidup yang dapat digunakan untuk menghadapi berbagai tantangan atau masalah yang perlu dipecahkan. Pendidikan kecakapan hidup ditujukan untuk 16 mengembangkan kemampuan, bakat, dan pembentukan karakter. Keberhasilan program pendidikan kecakapan hidup sangat ditentukan oleh pengelolaan yang tepat baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi atau tindak lanjut. Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan yang selalu diperlukan oleh seseorang dimanapun berada baik bekerja atau tidak bekerja. Dalam memecahkan problema kehidupan tersebut diperlukan berbagai pengetahuan, pengalaman, dan informasi, tetapi semua itu harus diintegrasikan secara menyeluruh, sehingga dapat digunakan untuk memahami problema yang ada, mencari cara penyelesaian masalah dengan baik, dan kemudian melaksanakan cara tersebut dengan sebijak mungkin. Pendidikan kecakapan hidup ini semakin menyempurnakan pendidikan di Indonesia yakni mampu mengembangkan potensi masyarakat demi perannya sebagai pribadi yang mandiri, sebagai anggota lingkungan masyarakat dan warga Negara. Barrie Hopson dan Scally dalam Anwar, 2006 mengemukakan bahwa kecakapan hidup merupakan pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan baik secara individu, kelompok maupun melalui sistem dalam menghadapi situasi tertentu. Sementara Brolin dalam Anwar, 2006 mengartikan lebih sederhana yaitu bahwa kecakapan hidup merupakan interaksi dari 17 berbagai pengetahuan dan kecakapan sehingga seseorang mampu hidup mandiri. Pengertian kecakapan hidup tidak semata-mata memiliki kemampuan tertentu vocational job, namun juga memiliki kemampuan dasar pendukung secara fungsional seperti: membaca, menulis, dan berhitung, merumuskan dan memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam kelompok, dan menggunakan teknologi Dikdasmen, 2002. Ciri pembelajaran kecakapan hidup Depdiknas, 2003 adalah : 1 Terjadi proses identifikasi kebutuhan belajar 2 Terjadi proses penyadaran untuk belajar bersama 3 Terjadi keselarasan kegiatan belajar untuk mengembangkan diri, belajar usaha mandiri, usaha bersama 4 Terjadi proses penguasaan kecakapan personal, sosial, vokasional, akademik, manajerial, kewirausahaan 5 Terjadi proses pemberian pengalaman dalam melakukan pekerjaan dengan benar, menghasilkan produk bermutu 6 Terjadi proses interaksi saling belajar dari ahli 7 Terjadi proses penilaian kompetisi, dan 8 Terjadi pendampingan tekhnis untuk bekerja atau membentuk usaha bersama. 18 Apabila dihubungkan dengan pekerjaan tertentu life skills dalam lingkup pendidikan nonformal ditujukan pada penguasaan vocational skills yang intinya terletak pada penguasaan specific occupational job. Apabila dipahami dengan baik maka dapat dikatakan bahwa life skills dalam konteks kepemilikan specific occupational skills sesungguhnya diperlukan oleh setiap orang. Ini berarti bahwa program life skills dalam pemaknaan program pendidikan non formal diharapkan dapat menolong mereka untuk memiliki harga diri dan kepercayaan diri mencari nafkah dalam konteks peluang yang ada dilingkunganya. Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praksis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang di dalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan. Pendidikan kecakapan hidup dapat dilakukan melalui kegiatan intraekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada. Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan 19 agar peserta didik mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan kehidupan dikemudian hari. Isi dan bahan pelajaran tersebut menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara struktur tidak berdiri sendiri.

b. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup