53
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SKB Kota Yogyakarta. Sanggar Kegiatan Belajar Kota Yogyakarta ini beralamatkan di Jalan Bung
Tardjo 9A Yogyakarta. RT. RW. KelurahanDesa. Baciro. Kegiatan penelitian yang dilakukan yaitu mengamati kegiatan
pelatihan kecakapan hidup yang meliputi strategi yang digunakan dalam upaya peningkatan kecakapan personal dan sosial Generic Life
Skills dalam pendidikan kecakapan hidup, implementasi strategi yang digunakan dalam upaya peningkatan kecakapan personal dan sosial
dalam pendidikan kecakapan hidup, serta faktor yang menghambat peningkatan kecakapan personal dan sosial dalam pendidikan
kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono,2009:309
dalam penelitian
kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting kondisi yang
alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta participan observation,
wawancara mendalam in depth interview, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi
wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data ini bertujuan untuk mengumpulkan data terkait dengan kegiatan pelatihan
kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta yang meliputi strategi yang digunakan, implementasi strategi yang digunakan, serta faktor yang
54
menghambat peningkatan kecakapan personal dan sosial dalam
pendidikan kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta. 1.
Wawancara
Penelitian kualitatif ini menekankan pada teknik wawancara. Menurut Awangga, 2007:134 wawancara adalah metode dalam
mengumpulkan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai hal yang diperlukan sebagai data penelitian. Wawancara
membutuhkan pedoman wawancara. Hasil dari pengumpulan data melalui wawancara yaitu berupa jawaban-jawaban dari informan.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap pendidik yang melakukan pelatihan di SKB Kota Yogyakarta dan warga belajar.
Proses wawancara
dilakukan dengan
terlebih dahulu
mempersiapkan pedoman wawancara dengan model pertanyaan terbuka, tidak kaku, fleksibel dan disampaikan secara informal.
Pedoman wawancara tersebut terlampir, tersusun dan digunakan sebagai arah agar wawancara terfokus pada kegiatan pelatihan
kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta yang meliputi strategi yang digunakan, implementasi strategi yang digunakan, serta faktor yang
menghambat peningkatan kecakapan personal dan sosial dalam pendidikan kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta.
2. Dokumentasi
Menurut Sanjaya Yasin, 2011: 1 metode dokumentasi sebagai suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
55
yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar dan lain sebagainya. Dokumentasi
digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian yang dilaksanakan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi merupakan
teknik pengumpulan data pelengkap dari metode wawancara dan metode observasi.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono, 2007: 148 “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati”. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Sugiyono, 2010: 145 dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument utama adalah
peneliti sendiri atau anggota tim peneliti. Peneliti merupakan alat peneliti utama dalam pengumpulan data. Peneliti juga dibantu oleh
pengumpul data yang lain seperti pedoman obsevasi, pedoman wawancara, tape recorder, kamera, dan alat tulis lainnya. Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif menggunakan alat bantu berupa :
1. Pedoman wawancara 2. Pedoman dokumentasi
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif. Data dalam penelitian kualitatif banyak menggunakan kata-
kata bukan angka-angka.
56
Pendapat dari Sugiyono,2010:334 “Analisis data yaitu proses mencari dan menyusun dengan sistematis dari data yang diperoleh
melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat
kesimpulan”. maka analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut : 1.
Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu dianalisis dan dipilih secara teliti dan rinci untuk
memudahkan mengolah data. Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan,
perhatian pada
penyerderhanaan, abstraksi
dan transformasi data kasar yang diperoleh di lapangan. Reduksi data
dilakukan apabila dalam pelaksanaan penelitian ternyata diperoleh data yang berlebihan dalam arti tidak relevan dengan permasalahan
penelitian, baik dalam arti terlalu berlebihan atau sebaliknya masih sangat kurang, apabila dikaitkan dengan permasalahan yang telah
dirumuskan, maka peneliti harus melakukan reduksi data. Reduksi data bisa berwujud pembuatan ringkasan, pembuatan kode, penelusuran
tema, pembuatan gugus-gugus, penulisan memo yang bisa berlangsung terus sesudah penelitian di lapangan sampai laporan akhir menjadi
tersusun secara lengkap. Data yang sudah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas dan memudahkan peneliti untuk mengolah data selanjutnya.
57
2.
Display Data Penyajian Data
Display data yaitu deskriptif kumpulan informasi tersusun yang memungkingkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif yang sering digunakan adalah dalam bentuk naratif. Display data dalam penelitian kualitatif
yang berupa deskripstif yang panjang akan sukar dan memusatkan masalah yang dibahas, maka penyajian data secara sederhana tetapi
keutuhannya tetap terjamin dalam hal ini sangat diperlukan oleh peneliti.
Data yang diperoleh pada penelitian lapangan dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk CL atau catatan lapangan. Data yang sudah
disajikan dalam bentuk catatan lapangan diberi kode data untuk mengelompokkan data, sehingga membuat cepat dan mudah bagi
peneliti dalam menganalisis. Peneliti membuat daftar kode yang sesuai dengan urutan waktu penelitian.
3.
Verifikasi dan Pengambilan Keputusan.
Verifikasi adalah permulaan pengumpulan data, periset kualitatif mencari makna dari setiap gejala yang diperoleh di lapangan, mencatat
keteraturan atau pola penjelasan dan alur penelitian. Penelitian ini akan diungkapkan makna dari data yang dikumpulkan dan dari data tersebut
peneliti akan menarik kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula masih sangat diragukan kebenarannya
akan tetapi dengan bertambahnya data maka kesimpulan itu lebih layak
58
dengan disertai bukti. Maka kesimpulan tersebut senantiasa perlu diverifikasi selama penelitian berlangsung, sehingga akan menjadi
kesimpulan yang menjamin kredibilitas dan obyektivitas hasil penelitian.
G. Keabsahan Data