93
b. Pelaksanaan Implementasi Strategi Meningkatan Kecakapan Personal dan Sosial
Generic Life Skills Pendidikan Kecakapan Hidup di SKB Kota Yogyakarta
1 Perencanaan Kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup di SKB Kota
Yogyakarta
Menurut Didin Kurniadin dan Imam Machali 2013: 129 perencanaan adalah aktivitas pengambilan keputusan tentang sasaran objectives yang
akan dicapai, tindakan yang akan diambil dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran tersebut, dan siapa yang akan melaksanakan tugas tersebut.
Maka sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan perlu diadakan perencanaan supaya sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Perencanaan
pelaksananaan kegiatan pendidikan kecakapan hidup yang dilakukan oleh SKB Kota Yogyakarta adalah menentukan tema pelatihan yang akan
dilatih untuk peserta pelatihan sebelum pelatihan dimulai. Peserta pelatihan memilih terlebih dahulu pada pihak SKB Kota Yogyakarta
dalam menetukan akan mengikuti pelatihan apa di antara pelatihan yang akan diadakan seperti pelatihan komputer, pelatihan tata boga, pelatihan
menjahit. Kemudian tahap selanjutnya adalah membagi tugas untuk para pamong, setelah itu dari pihak SKB Kota Yogyakarta menyiapakan tutor
yang berkompeten dan menyiapkan alat dan bahan untuk berjaga-jaga apabila ada peserta pelatihan yang lupa atau kekurangan alat dan bahan
serta labruangan khusus pelatihan untuk menunjang kegiatany nanti. Warga belajar tidak usah menyiapkanmembawa alat dan bahan sendiri
94
yang akan digunakan dalam kegiatan, karena semua alat dan bahan yang diperlukan sudah disediakan oleh pihak SKB.
Berdasarkan pernyataan informan dan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, terlihat bahwa dalam perencanaan pelaksanaan
kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh SKB Kota Yogyakarta adalah memberi keleluasaan bagi peserta pelatihan untuk menentukan sendiri
pelatihan apa yang akan di ikuti tanpa harus memikirkan alat dan bahan khusus yang dibutuhkan. Hal ini dimaksudkan agar pada saat pelatihan
para peserta bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti pelatihan karena sudah tersedia alat dan bahan yang lengkap sehingga pelatihan
dapat berjalan dengan lancar. Tema yang dimaksud adalah tentang pelatihan apa yang akan di ikuti hanya dapat mengikuti 1 pelatihan saja
tiap peserta, diantara 3 pilihan peltihan yaitu pelatihan komputer, pelatihan tata boga, pelatihan menjahit yang telah didiskusikan sebelum
pelatihan dilaksanakan. Kemudian membagi tugas untuk para pamong dan tutor pelatihan
supaya pada saat para peserta pelatihan mengalami kesulitan dapat dibantu oleh pamong dan tutor. Sehingga, tujuan meningkatakan kecakapan
personal dan sosial Generic Life Skills dalam pendidikan kecakapan hidup dapat tercapai dengan baik. Setelah itu menyiapkan alat dan bahan
yang diperlukan dalam pelatihan untuk masing-masing peserta pelatihan agar tidak terjadi kekurangan alat dan bahan. Sehingga memberikan
95
suasana belajar yang kondusif. Alat dan bahan yang dibutuhkan berkaitan dengan ruangan yang akan dipakai tempat pelatihan dan alat serta bahan
yang dibutuhkan untuk proses pelatihan.
1 Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup di SKB Kota
Yogyakarta
Tahap selanjutnya setelah perencanaan pelaksanaan kegiatan pendidikan kecakapan hidup yaitu, mengenai pelaksanaan kegiatan
pendidikan kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta. Menurut Rahmat
Haryadi Actuating dalam Ekhardi, 2010 Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha- usaha organisasi. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan setelah tahap
perencanaan selesai dilakukan oleh jajaran pengurus dan staff. Berikut ini akan diuraikan mengenai komponen-komponen dalam pelaksanaan
kegiatan pendidikan kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta.
a Materi pembelajaran
Menurut Arief Sadiman dkk 2006: 7 mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi. Materi pembelajaran penting untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan formal maupun nonformal. Materi
96
pembelajaran yang diberikan di SKB Kota Yogyakarta yaitu tentang pelatihan komputer, pelatihan tata boga, pelatihan menjahit. Dalam
pelaksanaan pelatihan komputer, pelatihan tata boga, pelatihan menjahit menggunakan materi pembelajaran yang telah disusun oleh tutor yang
telah disesuaikan dengan permintaan dari pamong dan sesuai kebutuhan peserta pelatihan. Para tutor SKB Kota Yogyakarta lebih sering
melakukan praktek daripada ceramah. Pelatihan keterampilan komputer,
tata boga, dan menjahit ini bertahap sesuai tingkat kesulitan. Materi pelatihan komputer terdiri dari cara-cara menggunakan komputer dengan
baik dan benar dan menggunakan aplikasi Microsoft Office. Untuk materi pelatihan tata boga seperti bagaimana membuat kue, risoles, dan pudding.
Sedangkan untuk materi pelatihan menjahit yaitu teknik-teknik menjahit, cara menggunakan alat-alat menjahit dengan benar,dan cara membuat
pola-pola jahitan pada baju. Ketika pelatihan berlangsung para peserta pelatihan akan diberi materi yang sesuai tahapan pertemuan yang sudah
dicapai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran yang
disampaikan dapat
berupa cara
menggunakan dan
proses pengolahanpembuatan. Peserta dilatih untuk praktek langsung dan aktif
dalam kegiatan pelatihan dengan saling tanya jawab antara tutor dengan peserta pelatihan dan peserta pelatihan dengan peserta pelatihan. Praktek
langsung akan membuat peserta pelatihan lebih cepat mengetahui tentang tahap-tahap materi yang diajarkan.
97
b Persiapan pembelajaran
Menurut Tilaar, 2002: 128 proses pembelajaran adalah sarana dan cara bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana
sarana belajar itu secara efektif digunakan. Hal ini tentu berbeda dengan proses belajar yang diartikan sebagai cara bagaimana para pembelajar itu
memiliki dan mengakses isi pelajaran itu sendiri. Persiapan pembelajaran adalah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, selanjutnya
tentang materi pembelajaran seluruhnya disesuaikan dengan materi pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan. Saat pelatihan
dilaksanakan bagi peserta sudah disiapkan alat dan bahan masing-masing sesuai arahan dari pihak pamong SKB Kota Yogyakarta.
Dapat disimpulkan bahwa semua persiapan pelatihan dipersiapkan oleh pengurus, pamong, dan tutor dengan baik. Materi pelatihan serta alat dan
bahan sebelumnya telah dipersiapkan lengkap dengan mengatisipasi adanya kekurangan alat dan bahan bagi masing-masing peserta pelatihan.
Sehingga, nantinya pelatihan berjalan kondusif dengan baik dan lancar serta tujuan pelatihan dapat tercapai.
c Metode dan media pembelajaran
Menurut Arief Sadiman 2006: 7 mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
98
belajar terjadi. Metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Metode
pembelajaran yang digunakan adalah metode praktek langsung dan ceramah. Hal tersebut disesuaikan dengan tujuan sasaran program
pendidikan kecakapan hidup. Sedangkan media yang digunakan untuk pembelajaran adalah untuk pelatihan komputer modul dan lab komputer
lengkap, pelatihan tata boga perlatan memasak lengkap dan bahan-bahan sesuai materi yang akan di praktekkan, pelatihan menjahit peralatan
menjahit dan kain bahan. Penggunaan metode praktek dinilai paling cocok karena program ini merupakan pelatihan keterampilan, jadi dibutuhkan
praktek langsung agar lebih mudah diikuti dan dipahami oleh peserta pelatihan.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan dalam proses pembelajaran lebih menekankan pada praktek
langsung, dan media yang digunakan adalah langsung dengan alat dan bahan aslinya.
Secara keseluruhan kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan pendidikan kecakapan hidup sebagai media pembelajaran keterampilan
pada peserta pelatihan dan masyarakat yaitu materi yang diberikan berupa macam-macam pelatihankomputer, tata boga, dan menjahit. Perencanaan
pembelajaran dilakukan oleh pamong dan tutor SKB Kota Yogyakarta yang sebelumnya telah dikoordinasikan dengan pengurus. Selanjutnya
metode dan penggunaan media pembelajaran, metode yang digunakan
99
adalah praktek. Media yang digunakan yaitu peralatan komputer lengkap, peralatan tata boga lengkap, peralatan menjahit lengkap. Dalam
pelaksanaan pelatihan banyak membutuhkan media yang lain, seperti: LCD maupun laptop, hanya saja materi dan keterangan yang langsung
disampaikan lisan oleh tutor.
3 Evaluasi Kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup di SKB Kota
Yogyakarta
Menurut Djuju Sudjana 2006:9-10 penilaian evaluating adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk masukan
dalam pengambilan keputusan mengenai program yang sedang danatau telah dilaksanakan. Evaluasi penyelenggaraan program pendidikan
kecakapan hidup berguna untuk mengetahui keberhasilan suatu program. Hasil dari evaluasi berguna untuk meningkatkan kualitas program, dan
memperbaiki hal-hal yang masih dianggap belum berhasil atau belum mencapai target. Evaluasi yang dilakukan oleh SKBKota Yogyakarta
dalam penyelenggaran kegiatan pendidikan kecakapan hidup ini ada panduan atau acuan yang baku.
Pamong dan tutor biasanya membuat catatan pada setiap kegiatan dalam buku, jadi setiap agenda kegiatan dicatat untuk mengetahui kegiatan
apa saja yang pernah dilakukan dan untuk melihat hasil pelatihan yang telah diperoleh dalam satu kegiatan, menerima konsultasi bagi peserta
yang mengalami kesulitan setelah kegiatan pelatihan, kemudian ada jadwal khusus bagi pamong, tutor, dan staff untuk melakukan koreksi dari
100
kegiatan yang telah dilakukan. Selain pembukuan yang dilakukan seperti hal di atas, terkadang juga para pengurus melakukan follow up dengan
bertanya kepada peserta pelatihan apakah sudah diterapkan atau belum. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan evaluasi dalam kegiatan
pendidikan kecakapan hidup yang dilakukan oleh SKB Kota Yogyakarta sudah memiliki acuan yang baku. Namun evaluasi masih dilakukan secara
sederhana dengan mencatat setiap kegiatan dengan hasilnya dan melakukan follow up dengan bertanya kepada peserta pelatihan apakah
sudah diterapkan atau belum, untuk mengetahui sejauh mana peserta pelatihan dapat mempraktekkan yang sudah diajarkan oleh tutor. Selain itu
menerima konsultasi bagi peserta yang mengalami kesulitan setelah kegiatan pelatihan, serta ada jadwal khusus bagi para tutor dan pamong
untuk koreksi dari kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga nantinya semua kegiatan yang telah dilakukan dapat dilihat apakah sudah
sesuai dengan tujuan pelatihan, arah pelatihan serta program-program yang ada di dalam SKB Kota Yogyakarta dapat berjalan dengan
sebagaimana mestinya. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut maka, diketahui bahwa
implementasi strategi yang digunakan dalam upaya meningkatan
kecakapan personal dan sosial di SKB Kota Yogyakarta menggunakan
perencanaan yang matang dengan memaksimalkan anggaran yang di dapat dari pemerintah untuk menjalankan prosedur pelaksanaan. Agar
nantinya benar-benar memiliki pengaruh yang baik untuk meningkatkan
101
kecakapan personal dan sosial setelah mengikuti pendidikan kecakapan hidup. Sebab pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia
dalam seluruh aspek kehidupan dan penghidupan Mikarsa, 2004: 2.
2. Hasil Implementasi Strategi yang Digunakan dalam Upaya