15 a
Tidak resmi informal, yang dapat dilihat lagi jenisnya seperti kelompok studi study groups, kelompok pembuat kebijaksanaan
policy making groups, dan komik. b
Resmi formal, yang meliputi konferensi, diskusi panel, dan simposium.
2 Prosedur parlementer merupakan salah satu teknik pencapaian keputusan
secara demokratis. Hanya ada satu masalah yang dipertimbangkan dan dipecahkan dalam satu kali waktu dengan hasil akhir jika dua pertiga
suara setuju dengan keputusan yang sama. 3
Debat merupakan suatu keadaan dimana beberapa orang mengeluarkan dan
mempertahankan argumen
mereka masing-masing
untuk menentukan baik atau tidaknya suatu pendapat.
Berdasarkan jenis berbicara yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan jenis berbicara pada penelitian ini lebih difokuskan pada diskusi.
Diskusi merupakan salah satu jenis keterampilan berbicara yang lebih menekankan kepada aktivitas seseorang dalam kelompok untuk mengeluarkan
pendapat, ide dan gagasannya dalam memecahkan suatu hal atau untuk memperoleh suatu pengertian.
B. Diskusi
1. Pengertian Diskusi
Henry Guntur Tarigan 2008: 40 mengemukakan bahwa diskusi merupakan suatu kegiatan kerjasama atau aktivitas koordinatif yang mengandung langkah-
16 langkah dasar tertentu yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok. Dengan
berdiskusi siswa akan secara tidak langsung dilatih untuk mengungkapkan dan menanggapi gagasan temannya serta mempertahankan gagasan sendiri dengan
argumentasi secara logis dan dapat dipertanggungjawabkan Burhan Nurgiyantoro 2012: 419. Sementara itu, Suryosubroto Trianto, 2010: 122, menyatakan jika
“Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu kelompok, untuk saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau
bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.
“ Hal senada, juga diungkapkan oleh Trianto 2010: 122 bahwa diskusi
merupakan situasi dimana guru dan para siswa, atau antara siswa dengan siswa yang lain berbincang satu sama lain dan berbagai gagasan dan pendapat siswa.
Hal itu berarti dalam diskusi terjadi pertukaran pendapat atau gagasan secara lisan, bukan hanya antara guru dan siswa melainkan juga antara siswa dan siswa.
Sementara, Subana dan Sunarti 2011: 98 menyatakan bahwa diskusi adalah suatu kegiatan percakapan antara beberapa orang secara bersama-sama dengan
maksud untuk menyebarluaskan informasi tentang suatu masalah atau topik, atau mencari jawaban suatu masalah berdasarkan bukti-bukti yang ada. Diskusi sangat
efektif untuk mengembangkan kreatifitas siswa terutama dalam membangun pengetahuan baru dengan berdasarkan pengetahuan lama yang telah diperoleh
sebelumnya karena diskusi menfasilitasi siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah Maman Suryaman, 2012: 90.
17 Diskusi akan lebih efektif diterapkan di dalam proses pembelajaran karena
diskusi mampu menjembatani komunikasi baik antara guru dan siswa maupun antara siswa dan siswa lainnya. Trianto 2010: 125 menjelaskan bahwa diskusi
membantu menerapkan pola partisipasi secara konsekuen, memiliki dampak besar terhadap manajemen kelas. Sedangkan, menurut Wina Sanjaya 2011: 145
diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. Hal itulah yang membedakan diskusi dengan debat, karena
diskusi bukan hanya sekedar mempertahankan argumentasi tapi memiliki makna kerjasama yang baik dalam memecahkan masalah secara bersama-sama. Hamruni
2012: 9 berpendapat bahwa diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan pengetahuan
serta untuk membangun cara alternatif untuk berpikir dan merasakan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi
diskusi pada penelitian ini difokuskan pada situasi dimana sekelompok orang bertukar gagasan, ide, dan pikiran untuk dapat memecahkan masalah dan mencari
kebenaran atas suatu hal. Keputusan dari hasil diskusi harus dapat dipertanggungjawabkan.
2. Jenis Diskusi