12 menghasilkan bunyi-bunyi artikulasi untuk menyampaikan, menyatakan, dan
mengekspresikan ide, gagasan dan perasaan kepada orang lain sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi satu arah atau lebih.
2. Jenis Berbicara
Burhan Nugiyantoro 2012: 402-422 mengemukakan enam jenis berbicara, diantaranya adalah sebagai berikut.
a Berbicara berdasarkan gambar
Gambar bisa dipergunakan sebagai rangsangan untuk berbicara. Biasanya berbicara berdasarkan gambar dilakukan untuk merangsang anak-anak pada usia
sekolah dasar ataupun pembelajar bahasa asing pada tahap awal. Berbicara berdasarkan gambar dapat dikelompokkan berbicara pada gambar objek dan
berbicara pada gambar cerita. Gambar objek yakni gambar tertentu yang berdiri sendiri sementara gambar cerita yakni gambar yang terdiri dari sejumlah gambar
yang saling berkaitan membentuk suatu cerita. b
Berbicara berdasarkan rangsang suara Berbicara berdasarkan rangsang suara sangat berkaitan dengan tes
kompetensi menyimak. Umumnya, berbicara berdasarkan rangsangan suara memang sengaja dibuat memakai suara yang berasal dari siaran radio atau
rekaman dengan tujuan tertentu. Setelah mendengarkan dan menyimak dari rangsangan suara dari rekaman atau siaran radio siswa dituntut untuk
menceritakan kembali di depan kelas.
13 c
Berbicara berdasarkan rangsang visual dan suara Berbicara berdasarkan rangsang visual dan suara merupakan gabungan
antara berbicara berdasarkan gambar dan suara dengan wujud visualnya lebih sekedar dari hanya gambar. Contoh yang paling umum adalah video.
d Bercerita
Bercerita biasanya terkait dengan menceritakan kembali teks atau cerita yang bisa saja dirangsang dari audio, visual, atau audio visual. Bercerita dapat
berupa bercerita tentang cerita fiksi, cerita pengalaman dan sebagainya. e
Wawancara Kegiatan wawancara dilakukan oleh dua orang atau lebih terkait suatu hal
atau masalah pada waktu tertentu. Biasanya wawancara yang dilakukan oleh siswa dimaksudkan untuk menilai kompetensi berbahasa khususnya berbicara. Tujuan
utama wawancara dilakukan untuk menentukan tingkat kefasihan berbicara seseorang.
f Berdiskusi dan berdebat
Berdiskusi dan berdebat umumnya diikuti oleh banyak peserta dan dapat berlangsung secara formal, setengah formal, nonformal. Jenis berbicara ini
dilakukan oleh siswa untuk melatih keberanian berbicara khususnya berbicara di depan umum. Dalam diskusi dan berdebat kemampuan dan kefasihan seseorang
berbicara akan sangat menentukan kelancaran dan keefektifan jalannya proses berdiskusi dan berdebat.
14 g
Berpidato Berpidato termasuk jenis keterampilan berbicara yang penting dikuasai
oleh siswa karena berpidato dapat melatih kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan dalam bahasa yang tepat dan cermat.
Sedangkan, Henry Guntur Tarigan 2008: 24 membagi jenis berbicara menjadi dua, yaitu berbicara di depan umum public speaking dan berbicara pada
konferensi conference speaking. Jenis berbicara itu dikelompokkan berdasarkan situasi pada saat pembicaraan itu terjadi.
a. Berbicara di depan umum pada masyarakat, terdiri dari empat jenis, antara
lain: 1
berbicara dalam situasi yang bersifat memberitahukan, melaporkan, dan lebih bersifat informatif informative speaking,
2 berbicara pada situasi yang sifatnya kekeluargaan dan persahabatan
fellowship speaking, 3
berbicara dalam situasi yang sifatnya membujuk, mengajak, meyakinkan dan menawarkan persuasive speaking, dan
4 berbicara dalam situasi yang sifatnya untuk berunding dengan tenang dan
hati-hati deliberate speaking. b.
Berbicara pada konferensi conference speaking dibagi menjadi tiga jenis diantaranya sebagai berikut.
1 Diskusi kelompok group discussion yang terdiri dari diskusi kelompok
tidak resmi informal dan diskusi kelompok resmi formal.
15 a
Tidak resmi informal, yang dapat dilihat lagi jenisnya seperti kelompok studi study groups, kelompok pembuat kebijaksanaan
policy making groups, dan komik. b
Resmi formal, yang meliputi konferensi, diskusi panel, dan simposium.
2 Prosedur parlementer merupakan salah satu teknik pencapaian keputusan
secara demokratis. Hanya ada satu masalah yang dipertimbangkan dan dipecahkan dalam satu kali waktu dengan hasil akhir jika dua pertiga
suara setuju dengan keputusan yang sama. 3
Debat merupakan suatu keadaan dimana beberapa orang mengeluarkan dan
mempertahankan argumen
mereka masing-masing
untuk menentukan baik atau tidaknya suatu pendapat.
Berdasarkan jenis berbicara yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan jenis berbicara pada penelitian ini lebih difokuskan pada diskusi.
Diskusi merupakan salah satu jenis keterampilan berbicara yang lebih menekankan kepada aktivitas seseorang dalam kelompok untuk mengeluarkan
pendapat, ide dan gagasannya dalam memecahkan suatu hal atau untuk memperoleh suatu pengertian.
B. Diskusi
1. Pengertian Diskusi