Desain Penelitian METODE PENELITIAN

51 belum dapat bekerja sama dengan baik dan belum mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar dan kurang berkaitan dengan topik. Objek penelitian adalah peningkatan keterampilan berdiskusi pada siswa kelas V SD Negeri Widoro Yogyakarta melalui model Active Learning teknik Formasi Regu Tembak The Firing Line.

C. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Widoro Yogyakarta yang beralamat pada . Setting penelitian ini dilakukan di dalam kelas V pada saat pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung dengan kondisi dan suasana kelas yang cukup baik dan kondusif. Tabel 1. Jadwal Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Kegiatan Alokasi Waktu Persiapan 1. Menyusun konsep tindakan 2. Menyusun instrumen Minggu I bulan Mei Minggu II bulan Mei Pelaksanaan 1. Melaksanakan tindakan pada kondisi awal 2. Mengamati tindakan pada kondisi awal 3. Melaksanakan tindakan pada siklus I 4. Mengamati tindakan pada siklus I 5. Merefleksi tindakan pada siklus I 6. Melaksanakan tindakan pada siklus I 7. Mengamati tindakan pada siklus I 8. Merefleksi tindakan pada siklus I 23 Mei 2013 23 Mei 2013 24-30 Mei 2013 24-30 Mei 2013 24-30 Mei 2013 31 Mei-4 Juni 2013 31 Mei-4 Juni 2013 31 Mei-4 Juni 2013

D. Desain Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis model penelitian dari Kemmis dan Mc Taggart yang merupakan pengembangan konsep dari Kurt Lewin. Dalam model penelitian jenis Kemmis Taggart terdiri dari empat langkah yakni: 1 merumuskan masalah dan merencanakan tindakan, 2 52 melaksanakan tindakan dan pengamatan atau memonitoring, 3 refleksi hasil pengamatan, 4 perubahan atau revisi perencanaan untuk pengembangan selanjutnya Kemmis Mc Taggart dalam Wijaya Kusuma,dkk, 2011: 69. Keterangan Siklus 1 1. Plan Perencanaan dan Perumusan Masalah 2. Act observe Tindakan dan Observasi 3. Reflect Refleksi Siklus 2 1. Plan Perencanaan dan Perumusan Masalah 2. Act observe Tindakan dan Observasi 3. Reflect Refleksi Gambar 2. Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap berbentuk siklus, setiap tahap terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. 1. Perencanaan Dalam penelitian kolaborasi, guru sebagai pihak yang melakukan tindakan, sedangkan peneliti sebagai pihak yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan Suharsimi, Suhardjono, Supardi, 2007: 17. Pada siklus ini peneliti dan guru harus memiliki kesepakatan dalam merencanakan tindakan yang paling tepat untuk diterapkan dengan melihat kondisi dan 1 3 2 2 3 1 53 permasalahan pada siswa. Hal-hal yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini sebagai berikut. a. Menentukan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan keterampilan berdiskusi yaitu dengan memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang paling tepat dan sesuai dalam pembelajaran keterampilan berdiskusi. Standar kompentensi tersebut yakni kegiatan berbicara yaitu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama serta kompetensi dasar mengomentari persoalan faktual disertai alasan yang mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dan langkah-langkah teknik Formasi Regu Tembak. c. Mempersiapkan media yang mendukung proses pembelajaran seperti gambar berita, lembar diskusi yang disesuaikan dengan bacaan berita aktual untuk menfasilitasi siswa berdiskusi dalam memecahkan masalah dalam kelompoknya masing-masing. d. Menyusun lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. e. Menentukan kelompok siswa yang berbeda dan heterogen keterampilan berdiskusinya dengan cara berhitung 1-4 atau mendiskusikan pembentukan kelompok dari hasil catatan pra tindakan yang telah menunjukkan keterampilan berdiskusi siswa. 54 2. Pelaksanaan tindakan Suharsimi, Suhardjono, Supardi 2007: 18 menjelaskan jika penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini dilakukan selama dua minggu dengan jumlah pertemuan pada siklus I sebanyak tiga pertemuan dan siklus II sebanyak dua pertemuan. Setiap pertemuan dalam satu siklus membutuhkan waktu dua jam pelajaran yakni sebesar 70 menit. Berikut ini langkah-langkah pelaksanaan tindakan melalui model Active Learning teknik Formasi Regu Tembak. a Pertemuan Pertama 2 x 45 1 Siswa melakukan tanya jawab dengan guru terkait materi yang dipelajari. 2 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai proses diskusi dengan menggunakan teknik Formasi Regu Tembak. 3 Siswa dibagi menjadi empat kelompok beranggotakan 5-6 siswa heterogen dari segi keterampilan berdiskusinya. 4 Setiap kelompok mendapat bacaan berupa berita aktual yang berbeda-beda dan lembar diskusi. 5 Kelompok 1 dan 2 menempati barisan pertama menjadi deretan siswa x dan kelompok 4 dan 5 menempati barisan kedua menjadi deretan siswa y. 6 Setiap siswa dalam satu kelompok diberi lembar pertanyaan yang berbeda oleh guru sebagai bahan pertanyaan untuk berhadapan dengan siswa dari kelompok lain. 55 7 Deretan siswa x mendapat giliran pertama untuk “menembakkan” pertanyaan kepada deretan siswa y. Deretan siswa y menjawab pertanyaan dengan batasan waktu yang diberikan oleh guru. Deretan siswa x menanggapi dan mencatat hasil diskusi yang dipresentasikan oleh deretan siswa y. Guru memberi aba-aba agar deretan siswa y bergeser tempat duduknya ke kiri masih dalam kelompoknya. Giliran deretan siswa y yang menembakkan pertanyaan kepada deretan siswa x dan deretan siswa x menjawab lalu deretan siswa y mencatat jawaban dari deretan siswa x. Deretan siswa x diberi aba-aba batasan waktu menjawab dan deretan siswa x sekarang yang bergeser ke sebelah kiri masih dalam kelompoknya. Bergantian deretan siswa x kembali yang menembakkan pertanyaan ke deretan siswa y dan begitu seterusnya sampai semua siswa mendapat giliran bertanya dan menjawab pertanyaan. b Pertemuan Kedua 2 x 45 menit 1 Siswa diminta untuk kembali ke kelompoknya masing-masing dan diberi waktu untuk kembali mendiskusikan hasil diskusi yang telah dilakukan kelompoknya dengan kelompok lain pada saat teknik Formasi Regu Tembak. X X X Y Y Y Y X Y X Y X Y X Y X 56 2 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lain menanggapi . 3 Setiap merefleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan dengan bimbingan guru. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti membantu guru mengamati seluruh kegiatan siswa dan mendokumentasikan proses pembelajaran. 3. Observasi Proses pengamatan juga dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan melalui model Active Learning teknik Formasi Regu Tembak. Pengamatan dilakukan dengan cara mendokumentasikan seluruh aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati aktivitas siswa dan guru. Pada saat siswa melakukan diskusi kelompok berlangsung peneliti merekam segala aktivitas siswa setiap kelompok terkait keterampilan berdiskusi siswa untuk dianalisis dan dinilai bersama guru sehingga menghindari penilaian subjektivitas. Peneliti juga membagikan kartu nama siswa untuk dipasangkan pada baju seragam sehingga memudahkan peneliti dan guru dalam mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran. 4. Refleksi Suharsimi, Suhardjono, Supardi 2007: 19 mengemukakan bahwa kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru sebagai pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Refleksi pada penelitian ini, dilakukan dengan cara guru dan peneliti mendiskusikan untuk mengevaluasi 57 seluruh pembelajaran dari mulai perencanaan, tindakan dan hasilnya. Dari refleksi dapat diketahui kendala-kendala atau masalah yang perlu diperbaiki selama pembelajaran berlangsung misalnya seperti pengelolaan waktu yang kurang sesuai. Dari refleksi tersebut dapat dijadikan bahan tinjauan untuk menyusun kembali perencanaan perbaikan pada siklus selanjutnya. Penelitian ini akan berakhir jika kriteria keberhasilan penelitian telah tercapai.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT CITIZEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 3 JEPUN TULUNGAGUNG

3 15 21

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK AKROSTIK DENGAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS V SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

2 26 248

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

2 27 208

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Ta

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajara

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 2 MUNTILAN MAGELANG.

0 1 196

PENGARUH MODEL ACTIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV SD NEGERI GEDONGKIWO YOGYAKARTA.

0 0 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING TEKNIK IMAJINASI SISWA KELAS V SD GODEGAN SRANDAKAN BANTUL.

7 38 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA INGGIL MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG -

0 0 91

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TEKNIK CARD SORT SISWA KELAS V SDN 1 DUMAN KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN AJARAN 20162017

0 0 14