Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

49 kelompok, adanya tujuan, adanya statuskedudukan dan adanya penafsiran situasi. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi interaksi soaial adalah imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, motivasi, empati, situasi sosial, kekuasaaan norma- norma kelompok, adanya tujuan, adanya statuskedudukan dan adanya penafsiran situasi.

4. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Ada dua syarat pokok terjadinya interaksi sosial, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. a. Kontak sosial Kontak sosial dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Menurut Abdulsyani 2012: 154 kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kontak primer dan kontak sekunder. Kontak primer, terjadi apabila seseorang mengadakan hubungan secara langsung seperti: tatap muka, saling senyum, berjabat tangan, dan lain-lain. Sedangkan kontak sekunder, yaitu kontak tidak langsung atau memerlukan perantara seperti: menelpon dan berkirim surat. Apabila dicermati, baik dalam kontak 50 primer maupun kontak sekunder terjadi hubungan timbal balik antara komunikator dan komunikan. Dalam percakapan tersebut agar kontak sosial dapat berjalan dengan baik, harus ada rasa saling pengertian dan kerjasama yang baik antara komunikator dengan komunikan. Dari penjelasan di atas terlihat ada tiga komponen pokok dalam kontak sosial, yaitu: percakapan, saling pengertian, serta kerjasama antara komunikator dan komunikan. Ketiga komponen tersebut merupakan kemampuan interaksi sosial yang harus dimiliki oleh individu. b. Komunikasi Sosial Komunikasi sosial adalah syarat pokok lain daripada proses sosial. Menurt Abdulsyani 2012: 155 komunikasi sosial adalah persamaan pandangan antara orang-orang yang berinteraksi terhadap sesuatu. Komunikasi baik verbal maupun non verbal merupakan saluran untuk menyampaikan perasaan ataupun gagasan dan sekaligus sebagai media untuk dapat menafsirkan atau memahami pikiran atau perasaan orang lain. Hampir sama dengan Abdulsyani, menurut Soekanto, 2001 : 64 syarat terjadinya interaksi sosial yaitu: a. Kontak Sosial Kata kontak terdapat dua buah kata yang berasal dari bahasa Latin yaitu Con atau Cum yang artinya bersama-sama dan tango yang artinya menyentuh Soekanto, 1982: 64. Sehingga kontak dapat diartikan menyentuh bersama-sama. Namun sebagai gejala sosial, kontak dapat 51 dilakukan tanpa harus dengan menyentuhnya, seperti berbicara dengan orang lain. Lebih lanjut Soekanto menyatakan bahwa kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu : 1 Antara individu dengan individu. 2 Antara individu dengan kelompok. 3 Antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. b. Komunikasi Menurut Soekanto 2001: 64 komunikasi adalah tafsiran seseorang terhadap kelakuan orang baik berupa pembicaraan, gerak-gerik, badan maupun sikap guna menyampaikan pesan yang diinginkannya. Orang tersebut kemudian memberi reaksi terhadap perasaan orang lain tersebut. Berdasarkan pendapat tersebut komunikasi adalah proses pembagian informasi, gagasan, atau perasaan yang tidak saja dilakukan secara lisan dan tertulis melainkan melalui bahasa tubuh, gaya atau tampilan pribadi atau hal lain di sekelilingnya yang memperjelas makna. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa syarat-syarat yang dibutuhkan dalam interaksi adanya kontak sosial dan adanya komunikasi, baik itu kontak primer maupun kontak sekunder dan komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Apabila individu mampu memenuhi syarat-syarat yang ada dalam interaksi sosial, maka akan terjalin hubungan yang baik dengan orang lain. 52

5. Bentuk- bentuk Interaksi Sosial

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PENERIMAAN DIRI BAGI SISWA KELAS X Hubungan Antara Konsep Diri Dan Kecerdasan Emosi Dengan Penerimaan Diri Pada Siswa Smk.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA SISWA SMK Hubungan Antara Konsep Diri Dan Kecerdasan Emosi Dengan Penerimaan Diri Pada Siswa Smk.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Remaja.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Sosial Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas Unggulan.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PENERIMAAN SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

14 87 161

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KONSEP DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTS

0 0 7