Pengertian Konsep Diri Konsep Diri

13

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Diri

1. Pengertian Konsep Diri

Konsep diri merupakan hal yang penting bagi kehidupan individu. William H. Fitts dalam Agustiani, 2009: 138 meninjau konsep diri secara fenomenologis. Fitts mengatakan bahwa konsep diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang, karena konsep diri seseorang merupakan kerangka acuan frame of reference dalam ia berinteraksi dengan lingkungannya. Fitts juga mengemukakan bahwa konsep diri mempunyai pengaruh yang kuat terhadap tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, dengan mengetahui konsep diri seseorang maka akan lebih memudahkan untuk meramalkan dan memahami tingkah lakunya. Fitts menjelaskan bahwa jika individu mempersepsikan dirinya, bereaksi terhadap dirinya, memberikan arti dan penilaian serta membentuk abstraksi pada dirinya, maka hal ini menunjukkan suatu kesadaran diri self awareness dan kemampuan untuk keluar dari dirinya sendiri untuk melihat dirinya untuk melihat dirinya seperti yang ia lakukan terhadap dunia diluar dirinya. Dari pengerian tersebut maka konsep diri adalah diri yang dilihat, dihayati, dan dialami seseorang itu. Selain itu, menurut Alex Sobur 2003: 507 konsep diri adalah semua persepsi kita terhadap aspek diri yang meliputi aspek fisik, aspek sosial, dan aspek psikologis, yang didasarkan pada pengalaman dan 14 interaksi dengan orang lain. Berdasarkan pengertian tersebut konsep diri adalah pandangan mengenai diri yang meliputi aspek fisik, aspek sosial dan aspek psikologis. Senada dengan Sobur, Cawagas dalam Desmita, 2012: 164 mengemukakan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kepandaiannya, kegagalannya, dan lain sebagainya. Jadi dari definisi tersebut maka konsep diri merupakan pandangan dan sikap individu terhadap dirinya sendiri. Ada dua orang peneliti dan penulis utama yang mengkaji dan memberikan sumbangan besar dalam pengembangan studi konsep diri, Rogers dan Staines dalam Burns 1993: 72-73 menyatakan pengertian konsep diri yang sejalan. Rogers 1951 menyatakan bahwa konsep diri disusun dari unsur-unsur seperti persepsi-persepsi dari karateristik- karateristik dan kemampuan-kemampuan seseorang; hal-hal yang dipersepsikan dan konsep-konsep tentang diri yang ada hubungannya dengan orang-orang lain dan dengan lingkungannya; kualitas-kualitas nilai yang dipersepsikan yang dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman dan obyek-obyek; dan tujuan-tujuan serta ide-ide yang dipersepsikan sebagai mempunyai valensi positif atau negatif. Jadi menurut Rogers, konsep diri dengan kata lain adalah gambaran yang terorganisasikan yang berada di dalam kesadaran baik sebagai tokoh atau dasar, dari diri dan diri yang berkaitan self in relationship, bersama-sama dengan nilai-nilai 15 positif dan negatif yang dihubungkan dengan kualitas-kualitas dan hubungan-hubungan sebagaimana mereka dipersepsikan sebagai hidup atau ada dimasa lalu, sekarang, atau dimasa yang akan datang. Sedangkan Staines 1954 memberikan suatu definisi yang serupa yang menempatkan konsep diri ke dalam bidang studi tentang sikap. Dia menyatakan bahwa hal itu adalah suatu sistem yang sadar dari hal-hal yang dipersepsikan, konsep-konsep dan evaluasi-evaluasi mengenai individu sebagaimana dia tampak bagi individu tersebut. Termasuk di dalamnya suatu kognisi respons yang evaluatif yang dibuat oleh individu itu terhadap aspek-aspek yang dipersepsikan dan dipahami tentang dirinya sendiri; suatu pemahaman tentang gambaran yang diduga oleh orang-orang lain mengenai dia; dan suatu kesadaran dari suatu diri yang dievaluasikan, yang merupakan gagasannya tentang pribadi sebagaimana dia inginkan dan dimana dia harus bertingkah laku. Jadi, konsep diri adalah suatu kunci dalam individu untuk menentukan bagaimana individu akan bertingkah laku dalam kehidupannya yang menyangkut gambaran diri fisik dan psikologis. Berdasarkan pengertian tentang konsep diri di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah pandangan tentang diri sendiri yang meliputi aspek fisik, sosial, psikologis, serta penilaian mengenai apa yang pernah dicapai didasarkan pada pengalaman dan interaksi dengan orang lain. 16

2. Pembentukan Konsep Diri

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PENERIMAAN DIRI BAGI SISWA KELAS X Hubungan Antara Konsep Diri Dan Kecerdasan Emosi Dengan Penerimaan Diri Pada Siswa Smk.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA SISWA SMK Hubungan Antara Konsep Diri Dan Kecerdasan Emosi Dengan Penerimaan Diri Pada Siswa Smk.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Remaja.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Sosial Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas Unggulan.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PENERIMAAN SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

14 87 161

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KONSEP DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTS

0 0 7