75
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Hal ini dikarenakan data-data yang terkumpul berupa angka-angka yang kemudian dianalisis menggunakan analisis statistika. Penelitian ini
menggunakan korelasi karena bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Hal tersebut berdasarkan anggapan Suharsimi Arikunto 2010: 4
yang menyatakan bahwa penelitian korelasi atau penelitian hubungan adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat hubungan
antara dua variabel atau lebih. Senada dengan Suharsimi Arikunto, menurut Sugiyono 2011: 9 korelasi adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Berdasarkan pada uraian di atas, maka penelitian yang dilakukan
mengenai “ Hubungan Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Siswa Kelas X SMK Koperasi Yogyakarta ” menggunakan pendekatan penelitian kuatitatif
dengan jenis korelasional karena semua data atau informasi diwujudkan dalam bentuk angka dan untuk mengalisis menggunakan statistik. Dikatakan korelasi
karena penelitian ini mencari hubungan antara variable konsep diri dengan interaksi sosial.
76
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Koperasi Yogyakarta yeng terletak di Jalan Kapas I5 0274 589651-551858 Yogyakarta. Alasan penelitian ini
dilakukakan di tempat ini karena terdapat masalah yang melatar belakangi penelitian ini dilakukan.
2. Waktu Penelitian
Proses penelitian untuk pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni tahun 2014.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 173 menyatakan bahwa populasi adalah keselurahan subjek penelitian. Menurut Sugiyono 2011:
119 menyebutkan bahwa populasi adalah wilayah gabungan yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Saifuddin Azwar 2013: 77 berpendapat bahwa
populasi merupakan kelompok subyek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang memiliki karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Populasi dalam
77
penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Koperasi Yogyakarta dengan total jumlah populasi 121 siswa. Berikut ini keadaan populasi subjek
penelitian yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Keadaaan Populasi Subyek Penelitian
No Kelas Jurusan
Jumlah Siswa 1
X AK 1 26
2 X AK 2
26 3
X PM 1 21
4 X PM 2
18 5
X DKV 30
Jumlah 121
Berdasarkan tabel 1 diatas, jumlah populasi siswa kelas X SMK Koperasi Yogyakarta adalah 121 siswa, akan tetapi peneliti mengambil 30
siswa untuk dijadikan uji coba intrumen. Berdasarkan hal tersebut, maka keadaan populasi subyek penelitian menjadi 91 siswa.
2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 174 berpendapat bahwa sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.
Menurut Sugiyono 2011: 120 sampel adalah bagian dari jumlah yang memiliki karakteristik populasi yang akan diteliti. Senada dengan
Suharsimi Arikunto dan Sugiyono, Saifuddin Azwar 2013: 79 berpendapat bahwa sampel merupakan bagian dari populasi di mana
memiliki ciri khas seperti populasi yang akan diteliti. Menurut pendapat tersebut, maka sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
78
Menurut Erwan A. P dan Dyah R. S 2011: 41 random sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel dengan mengambil secara
acak atau random sampel yang akan digunakan. Setiap anggota populasi memiliki kesempatan sama untuk menjadi sampel tanpa terkecuali dengan
ketentuan populasi relatif homogen. Terdapat ketentuan menghitung jumlah sampel dari populasi yang telah diketahui jumlahnya yang
dikembangkan dengan tabel Krejcie and Morgan dalam Isaac, S Michael, W.B: 193. Untuk taraf kesalahan sebesar 5 dengan jumlah
populasi sebanyak 91 orang memang tidak disebutkan jumlah sampelnya, sehingga peneliti melakukan pembulatan menjadi jumlah populasi
sebanyak 90 orang. Dengan jumlah populasi 90 orang tersebut, maka jumlah sampel yang harus digunakan sebanyak 73 orang. Ketentuan
pengambilan jumlah sampel tersebut dapat dilihat pada lampiran 5, halaman 143. Adapun pengambilan sejumlah siswa sebagai sampel
dilakukan secara acak kelas melalui undian. Berikut disajikan jumlah sampel setiap kelas yang digunakan dalam penelitian yaitu kelas X AK 1
dengan jumlah 26 siswa, X AK 2 dengan jumlah 26 siswa dan X PM 1 dengan jumlah 21 siswa.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Suharsimi Arikunto 2010: 169 mengemukakan bahwa variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi
objek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono 2011: 61 variabel adalah
79
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Pendapat lain yang mengungkapkan pengertian variabel yaitu Saifuddin Azwar 2013: 59 variabel adalah gejala
atau fenomena nengenai sifat yang terdapat pada subyek penelitian di mana bervariasi secara kuantitatif maupun kualitatif.
Dari beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah gejala-gejala yang menunjukan variasi tertentu dan menjadi
objek penelitian kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel Independen X Variabel independen disebut juga variabel bebas yaitu variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel terikat Sugiyono, 2011: 39. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsep diri.
2. Variabel Dependen Y Variabel dependen disebut juga variabel terikat yaitu variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas Sugiyono, 2011: 39. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah interaksi sosial.
Gambar 1. Hubungan antar Variabel Konsep Diri
X Interaksi Sosial
Y
80
E. Definisi Operasional