67
psikologis rasa puas dengan adanyan penerimaan dan penilaian positif dari orang lain tentang perbuatannya.
6. Perkembangan kepribadian Perkembangan kepribadian ini, ditandai dengan adanya perkembangan
identity, yaitu perkembangan dalam pencarian identitas diri, idenity merupakan isu sentral pada masa remaja yang memberikan dasar bagi
masa dewasa. Dengan demikian, remaja dalam perkembangannya mengalami
perkembangan fisik, kognitif, sosial, emosional, dan kepribadian.
D. Konsep Diri dan Interaksi Sosial dalam Bimbingan dan Konseling
Bimbingan merupakan upaya untuk membantu individu berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya secara bertahap dalam proses
yang matang. Rochman Natawidjaja dalam Syamsu Yusuf, 2009: 38 mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu
yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga sanggup mengarahkan dirinya dan dapat
bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Berdasarkan pendapat tersebut bimbingan adalah proses
pemberian bantuan kepada individu agar individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri.
Sedangkan Winkel W.S 2005: 35 mendefinisikan bimbingan sebagai pemberian bantuan kepada seseorang atau kepada sekelompok orang
68
dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan hidup. Jadi, menurut pendapat tersebut
bimbingan adalah pemberian bantuan kepada individu agar dapat membuat pilihan-pilihan secara bijaksana.
Pendapat lain menurut Prayitno dan Erman Amti 2004:99 mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Tujuannya adalah orang yang dibimbing, dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri
dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Berdasarkan pendapat tersebut bimbingan adalah pemberian bantuan kepada individu atau beberapa individu agar dapat mengembangkan kemampuan
dirinya sendiri berdasarkan norma yang berlaku. Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan
adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis
dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan
yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
69
Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amti 2004: 105 adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli disebut konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah disebut klien yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi klien. Berdasarkan pendapat tersebut konseling adalah bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien dalam mengatasi masalah
klien. Selain itu, menurut Bimo Walgito 1990: 11 menyatakan bahwa
konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang sesuai
dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Jadi, menurut pendapat tersebut konseling adalah proses untuk
membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
Pendapat lain menurut Winkel W.S 2005 : 34, mengemukakan bahwa Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari
bimbingan dalam usaha membantu konseli secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap
bebagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi semuanya. Berdasarkan pendapat tersebut konseling
adalah kegiatan pokok dari bimbingan yang membantu konseli mengatasi masalahnya secara tatap muka.
70
Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa konseling adalah
suatu
pertalian timbal balik antara dua orang individu dimana yang seorang konselor membantu yang lain konseling supaya dia dapat lebih
baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang.
Setelah mengetahui pengertian bimbingan dan konseling, dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan
bukan layanan pengajaran, sehingga ketika guru masuk kedalam kelas focus utama adalah memberikan pelayanan secara langsung, baik layanan orientasi,
informasi maupun bimbingan kelompok, dan bukan mengajarkan bimbingan dan
konseling. Pelayanan
bimbingan dan
konseling dilakukan
melalui kegiatan perorangan dan kelompok. Oleh karena itu, peran guru kelas memberikan kemudahan bagi guru pembimbing dalam melaksanakan
tugasnya sangatlah penting. Sebagai contoh memberikan izin siswa yang diminta untuk berkonsultasi dengan guru pembimbing. Arah kegiatan
bimbingan dan konseling ialah membantu peserta didik untuk dapat melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri dan berkembang secara
optimal. Perkembangan optimal yang dimaksud adalah perkembangan yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki peserta didik.
Dilihat dari masalah individu, ada empat jenis bimbingan yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir.
Terkait dengan program pemberian layanan bantuan kepada peserta didik siswa dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal.
71
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan 2005: 11 merumuskan bimbingan pribadi-sosial sebagai suatu upaya membantu individu dalam
memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaan psikologis dan sosial
klien, sehingga
individu memantapkan
kepribadian dan
mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinnya.
Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi 1993: 11 mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan usaha bimbingan, dalam
menghadapi dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.
Bimbingan pribadi-sosial juga sebagai upaya pengembangan kemampuan peserta didik untuk menghadapi
dan mengatasi masalah-masalah pribadi-sosial dengan cara menciptakan lingkungan interaksi pendidikan yang kondusif, mengembangkan sistem
pemahaman diri dan sikap-sikap positif, serta dengan mengembangkan kemampuan pribadi-sosial.
Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada
siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina
hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya. Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi
pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri, dan sikap- sikap yang positif, serta kemampuan-kemampuan pribadi sosial yang tepat.
72
Penenelitian ini memiliki kontribusi dalam Bimbingan dan Konseling khususnya bidang pribadi-sosial. Fokus dalam penelitian ini adalah
hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial. Di sini nantinya akan diteliti apakah siswa sudah memiliki konsep diri yang positif yang akan
menjadikan siswa lebih dapat berinteraksi dengan lingkungannya, terutama di lingkungan sekolah. Peran konselorguru BK yang mungkin dapat
dilakukan dalam mengembangkan dan meningkatkan konsep diri peserta didik, yaitu membuat siswa merasa mendapat dukungan dari guru, membuat
siswa merasa bertanggung jawab, membuat siswa merasa mampu, mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang realistis, membantu siswa
menilai diri mereka secara realistis, dan mendorong siswa agar bangga dengan dirinya secara realistis.
E. Hubungan antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial