Pelaksanaan Pembelajaran Program Parenting KB Prima Sanggar
90 “….materi pembelajaran yang disampaikan banyak mbak, ya seperti
materi tumbuh kembang anak, pola asuh, APE, pokoknya yang berkaitan sama tumbuh kembang dan pengasuhan mbak. Lebih jelasnya bisa dilihat
di laporan pelaksanaan program parenting mbak, di laporan sudah ada lengkap materi-materi yang diberikan saat pelaksanaan program
parenting.” “AA” selaku salah satu peserta kegiatan parenting juga mengatakan.
“banyak mbak, materi tumbuh kembang anak dari puskesmas trus kita praktek langsung dengan anak deteksi dini tumbuh kembang anak
namanya mbak.” Materi mendongeng
juga diberikan dalam kegiatan parenting, sebagaimana yang diungkapkan oleh “NS” selaku peserta kegiatan parenting,
bahwa: “kemarin itu dikasih materi dongeng mbak, saya diajari mendongeng.”
Selain tumbuh kembang, pola asuh, mendongeng, peserta kegiatan parenting juga diberikan materi dan praktek pembuatan makanan sehat untuk
anak. Seperti yang dikemukakan oleh “DU” selaku nara sumber materi gizi dan
makanan sehat program parenting. ”materi yang saya berikan seperti yang sudah saya bilang tadi mbak. Saya
memberikan materi tentang gizi dan makanan sehat mbak karena materi ini penting mbak melihat sekarang banyak orang tua yang suka memberikan
pola makan yang kurang sehat pada anak. Untuk materi gizi dan makanan sehat ini saya menyampaikan tentang menu makanan sehat seperti apa,
bagaimana menyusun menu makanan yang sehat, baik makanan besar ataupun snack yang menarik, tidak mahal dan dengan bahan yang
sederhana, contohnya: kemarin saya memberikan contoh bagaimana menyusun menu makanan nasi, sayur dengan menyajikan nasi tersebut
dicetak dengan cetakan kura-
kura….” “HI” selaku koordinator sekaligus nara sumber materi gizi seimbang
dalam program parenting juga menyatakan. ”….yang saya sampaikan itu tentang gizi seimbang mbak memberikan
pengetahuan kepada orang tua, khususnya ibu-ibu bagaimana membuat
91 atau menyusun menu gizi yang seimbang agar orang tua termotivasi untuk
lebih memperhatikan gizi seimbang kepada anak, tidak hanya memberikan makanan praktis-
praktis saja, seperti mie instan….” Materi pola asuh dan pembuatan APE, serta penyiapan APE untuk
kegiatan main anak juga diperoleh peserta. Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh “YL” sebagai peserta kegiatan parenting.
“…yang saya ingat diberi tahu tentang cara membuat origami, gizi baik untuk anak, trus itu mbak menyiapkan alat sebelum kegiatan main
anak…ya misalnya hari ini mau belajar menempel jadi harus menyiapkan lem dan sebagainya.”
Lebih lanjut “SWA” selaku nara sumber materi pola asuh dalam program
parenting menyatakan: “…kebetulan waktu itu saya memberikan materi pola asuh anak dek, saya
menjelaskan 3 jenis pola asuh kepada orang tua dek, ya tapi lebih ke sharing atau refleksi diri pola asuh yang diterapkan orang tua di rumah,
lalu saya memberikan pemahaman ke orang tua bagaimana menerapkan pola asuh yang baik.”
Metode pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran
program parenting adalah metode pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan dan keterlibatan orang tua peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal tersebut
bertujuan agar orang tua peserta didik dapat lebih memahami materi yang disampaikan dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
Adapun metode pembelajaran yang digunakan meliputi metode ceramah, praktek, Tanya jawab, diskusi, studi kasus, sharing. Akan tetapi proporsi penggunaan
metode ceramah lebih sedikit, kurang lebih hanya 20 saja dalam proses pembelajaran. Seperti yang dinyatakan oleh “DU” selaku pamong belajar
sekaligus nara sumber materi gizi dan makanan sehat program parenting.
92 “pokoknya metode yang digunakan itu lebih banyak metode praktek,
ceramahnya hanya sekitar 20 saja hanya untuk menyampaikan teori- teori, tetapi juga menggunakan metode lain seperti diskusi, tanya jawab.”
Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh “RM” selaku ketua
penyelenggara program parenting. “berarti metode pembelajarannya agar orang tua dapat terlibat dalam
pendidikan anak dengan lebih banyak menggunakan praktek daripada ceramah mbak. Jadi tidak hanya ceramah menyampaikan teori, tetapi juga
praktek langsung oleh orang tua peserta didik, ada tanya jawab juga, diskusi, penugasan dalam bentuk kelompok, orang tua diberikan
penugasan dengan dikelompok-kelompokkan mbak, kemudian ada presentasi juga. Intinya itu lebih banyak menggunakan metode praktek
mbak jadi orang tua kan terlibat langsung sehingga mereka lebih mudah
paham dan ingat.” Seperti yan
g diungkapkan oleh “HI” selaku koordinator program parenting sekaligus nara sumber program parenting di KB Prima Sanggar.
“…dalam menyampaikan materi pembelajaran saya menggunakan metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, praktek yang berupa penugasan di dalam
kelas.” Demikian pula yang disampaikan oleh “SWA” selaku nara sumber materi
pola asuh dalam program parenting, yaitu: “metodenya itu yang seperti tadi saya bilang dek, ceramah, tanya jawab,
diskusi kasus, sharing.” Dari hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa pembelajaran
program parenting yang dikembangkan di KB Prima Sanggar SKB Bantul mengacu pada prinsip andragogi pembelajaran orang tua. Pelaksanaan
pembelajaran dilakukan melalui tatap muka secara langsung antara nara sumber dengan orang tua peserta didik. Waktu pelaksanaan untuk satu kali pertemuan
adalah 2 JPL 45 menit. Nara sumber tidak hanya berperan menyampaikan materi pembelajaran, tetapi juga berperan memotivasi, juga menjadi konselor agar
93 orang tua bisa mencurahkan pendapat atau masalah terkait dengan pola asuh
ataupun yang lain. Materi pembelajaran yang diberikan menyesuaikan dengan kebutuhan orang tua peserta didik dan dikaitkan dengan permasalahan sehari-hari.
Materi tersebut antara lain materi tentang tumbuh kembang, deteksi dini tumbuh kembang anak, pola asuh, makanan sehat, pembuatan APE, dan mendongeng,
serta materi tentang menata alat permainan untuk kegiatan main anak di kelas. Pembelajaran dilakukan dengan cara menyampaikan materi pembelajaran
sesuai dengan yang telah direncanakan, kemudian tidak hanya penyampaian teori saja tetapi orang tua juga diajak berdiskusi tentang kasus-kasus, sharing bersama,
kemudian ada materi tertentu yang mana orang tua perlu diberi penugasan atau praktek secara langsung agar orang tua benar-benar terlibat dalam proses
pembelajaran serta lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah 20, Tanya jawab, diskusi, studi
kasus, sharing, dan penugasan berupa praktek langsung yang dilakukan orang tua.