41 pendidikan yang diberikan lembaga pendidikan dapat tercapai dengan baik
sehingga hasil belajar yang diperoleh anak menjadi lebih optimal dan maksimal.
c. Bentuk Keterlibatan Orang Tua Pada Pendidikan Anak
Dalam pelaksanaannya, pendidikan anak usia dini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, bukan hanya dari lembaga penyelenggara program
pendidikan anak usia dini melainkan juga dukungan baik dari pemerintah, masyarakat, maupun orang tua. Salah satu penentu keberhasilan pendidikan anak
usia dini adalah keterlibatan orang tua pada pendidikan anak. Bentuk keterlibatan orang tua pada pendidikan anak bukan hanya sebatas pada menyekolahkan atau
memberikan pendidikan pada anak, melainkan juga perlu terlibat dalam pendidikan anak. Memahami secara komprehensif tentang perkembangan
pendidikan yang dicapai oleh anak sehingga terjalin interaksi yang baik antara anak dengan orang tua.
Keterlibatan orang tua pada pendidikan anak dapat dilakukan dengan cara orang tua dan lembaga pendidikan secara bersama-sama membicarakan program
dan kegiatan belajar anak. Orang tua datang ke sekolah untuk membantu guru melaksanakan tugas-tugas rutin, seperti menyiapkan makanan, menyiapkan alat-
alat permainan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, dan ikut menjaga keamanan Slamet Suyanto, 2005:225-226. Berdasarkan pernyataan tersebut, salah satu
bentuk keterlibatan orang tua pada pendidikan anak mencakup terlibatnya orang tua dalam menyiapkan makanan untuk anak, alat permainan edukatif, serta
berpartisipasi menjaga keamanan anak dalam mengikuti proses pembelajaran.
42 Euis Sunarti 2004:175-176 juga berpendapat bahwa bentuk perhatian
bahkan keterlibatan orang tua dalam mendorong aktivitas bermain anak dapat dilakukan di antaranya melalui:
1 Tempat khusus menyimpan karya anak. Misalnya, di simpan di lemari mainan
atau tempat-tempat lainnya yang terlihat. Sangat baik jika menyediakan papan pajangan karya tulis atau gambar anak.
2 Menyediakan fasilitas yang memungkinkan anak berkembang, contohnya
adalah papan tulis dan perangkatnya, tanah liat, pasir bersih yang bisa melatih kemampuan motorik halus anak.
3 Menunjukkan kebanggaan dan penghargaan.
“Lebih lanjut, Euis Sunarti 2004:204-205 keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah anak bisa ditunjukkan dengan beberapa hal, contohnya
adalah membicarakan kegiatan sekolah secara positif, mengunjungi sekolah, menghadiri undangan-undangan, misalnya dialog undangan orang
tua murid dan guru, memberikan masukan yang membangun kepada pihak sekolah melalui lembaga persatuan orang tua murid, atau bahkan terlibat
aktif dalam dewan sekolah”. Serupa dengan Euis Sunarti, Iva Noorlaila 2010:28 mengemukakan
bahwa orang tua sebagai guru pertama anak perlu terlibat dalam layanan program orang tua yang mencakup kunjungan ke rumah setiap bulan, melakukan
pertemuan kelompok, dan layanan kunci berupa pemeriksaan yang meliputi perkembangan bahasa, perkembangan secara umum, pendengaran, dan
penglihatan. Melalui keterlibatan orang tua dalam layanan program orang tua tersebut maka secara langsung orang tua dapat terlibat langsung dalam pendidikan
yang sedang diikuti anak. Bentuk keterlibatan yang diperlukan terutama adalah cara pengasuhan anak yang efektif, dalam hal ini program pra sekolahpendidikan
anak usia dini dapat menawarkan kepada orang tua supaya mereka dapat
43 memberikan pengalaman yang bersifat mendidik anak, misalnya usaha untuk
mengajarkan keterampilan mengasuh anak sehingga orang tua dapat lebih berhasil dalam mendukung perkembangan anak Mulyasa, 2012:38-39.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa bentuk keterlibatan orang tua pada pendidikan anak sangat beragam. Orang tua perlu terlibat dalam program
layanan orang tua karena melalui keterlibatan tersebut orang tua secara langsung terlibat dalam pendidikan yang sedang diikuti anak. Berdasarkan pendapat dari
beberapa para ahli tersebut, bentuk keterlibatan orang tua pada pendidikan anak mencakup partisipasi orang tua dalam aktivitas menyiapkan makanan dan alat
permainan edukatif bagi anak, menjaga keamanan proses pembelajaran anak, mendorong aktivitas bermain anak dengan menyediakan fasilitas bermain yang
memungkinkan anak berkembang, melakukan dialog dengan guru tentang perkembangan anak, serta aktivitas meningkatkan keterampilan mengasuh anak.
B. Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini diuraikan sebagai berikut.
1. Penelitian Dwi Junianto dan Wagiran yang berjudul Pengaruh Kinerja
Mengajar Guru, Keterlibatan Orang Tua, Aktualisasi Diri, Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh kinerja guru, keterlibatan orang tua, aktualisasi diri, motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar anak. Keterlibatan orang tua
menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian siswa tergolong dalam kategori tinggi dengan persentase mencapai 52,74. Selaras dengan dimensi
44 keterlibatan orang tua yaitu keterlibatan perilaku, keterlibatan intelektual, dan
keterlibatan personal dalam kategori tinggi. Aspek keterlibatan perilaku meliputi perasaan disayangi, keteguhan dan sikap toleran, sedangkan
keterlibatan orang tua meliputi menstimulus kecerdasan anak, membantu tugas anak, memantau perkembangan akade-mik anak, memberi contoh
dalam belajar dan mendorong kebiasaan menulis, membaca dan diskusi. Hornby 2000: 50 menyatakan bahwa jika orang tua memiliki kemampuan
berbahasa yang baik akan membantu anaknya dalam hal kemampuan membaca. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kebiasaan orang tua di
rumah dalam hal ini membaca dan berbicara dengan baik akan sangat berpengaruh pada kemampuan anak. Penelitian oleh Dwi Junianto dan
Wagiran memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan diteliti, yakni sama-sama melihat keterlibatan orang tua pada pendidikan anak. Namun
demikian, terdapat perbedaan yakni penelitian Dwi Jananto dan Wagiran memfokuskan pada tingkat keterlibatan orang tua di rumah yang berpengaruh
terhadap prestasi belajar anak sedangkan pada penelitian ini lebih memfokuskan pada bentuk keterlibatan orang tua pada pendidikan anak
dalam upaya menyelaraskan pendidikan yang diberikan di rumah dengan pendidikan yang diberikan di lembaga pendidikan anak usia dini.
2. Penelitian Siti Irene Astuti D, M.Si dan Prihastuti, S.U. yang berjudul Model
Partisipasi Orang Tua Dalam Mengatasi Problem Belajar Anak Di Rumah Melalui Gerakan Brain Gym. Penelitian ini didasari karena pentingnya
partisipasi orang tua dalam membantu prestasi belajar anak. Bahkan banyak