49
dan 12 siswa laki-laki. Objek penelitian adalah sikap ingin tahu mata pelajaran IPA siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas, diketahui bahwa karakteristik siswa kelas V di SD Negeri Wonosari dilihat
dari segi curiosity kurang. Hal ini dapat dilihat dengan keadaan siswa yang kurang aktif menjawab pertanyaan guru, kurang memperhatikan penjelasan guru, dan
belum merasa senang saat mengikuti pembelajaran IPA.
C. Deskripsi Data 1. Data Kondisi Awal
Pembelajaran IPA biasanya dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Siswa diberi penjelasan materi oleh guru, kemudian diberi pertanyaan-
pertanyaan lisan terkait materi yang dijelaskan. Sebagian besar waktu belajar siswa digunakan untuk mendengarkan penjelasan guru.
Saat guru memberi penjelasan, 4 siswa memperhatikan penjelasan lihat halaman , 150 foto 1, 3 siswa kadang memperhatikan tetapi kadang bercanda
dengan teman lihat halaman 150, foto 2. Pada awal tanya jawab, 15 siswa aktif menjawab pertanyaan guru, 5 siswa lainnya kurang aktif menjawab pertanyaan
guru, hanya sekedar ikut-ikutan berteriak, dan 4 siswa tidak menjawab pertanyaan sama sekali. Semakin lama tanya jawab dilakukan, semakin banyak siswa yang
kurang aktif menjawab pertanyaan guru. Sebagian besar siswa merasa tidak senang saat mengikuti pembelajaran
IPA. Siswa marasa bosan dengan pembelajaran karena hanya mendengarkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru selanjutnya mengerjakan lembar
50
evaluasi. Siswa merasa tidak senang karena jarang diminta untuk beraktivitas dalam pembelajaran IPA.
Terdapat delapan indikator curiosity siswa yang digunakan dalam penelitian ini. Indikator-indikator tersebut yaitu aktifmencari jawaban atau
sumber, antusias mengikuti kegiatan pembelajaran, mengamati dengan sungguh- sungguh, melakukan kegiatan sesuai petunjuk guru, mengajukan pertanyaan
kepada guru jika belum memahami materi yang sedang dibahas, mencari tahu langkah-langkah kegiatan dengan tekhnik bertanya, berdiskusi bersama dengan
teman sekelompok, dan ada keinginan mengeksplorasi pendapat teman. Indikator curiosity siswa yang dapat muncul secara alami pada saat
pratindakan pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya jawab hanya tiga indikator saja, yaitu antusias dalam mengikuti pelajaran, bertanya, dan berdiskusi.
Lima indikator yang lainnya dapat muncul pada pembelajaran yang direncanakan dengan strategi inkuiri terbimbing sehingga tidak dapat muncul pada saat
pratindakan. Oleh karena itu, pengukuran curiosity siswa pada kondisi awal hanya menggunakan tiga indikator saja, yaitu antusias dalam mengikuti pelajaran,
bertanya, dan berdiskusi. Berikut ini adalah hasil pengamatan curiosity siswa pada kondisi awal.
Tabel 2: Rata-rata Curiosity Siswa pada Kondisi Awal
Nomor siswa
Nama siswa
PP1 PP2
Jumlah Rata-
rata Setelah
dikonversi ke standar 10
Kategori 1
D 16
16 32
16 9,33
Sangat baik 2
AB 12
9 21
10,5 5,6
Kurang 3
LNR 12
14 26
13 7,6
Baik 4
NPH 9
9 18
9 5,0
Kurang