Definisi Operasional Variabel PENDAHULUAN
12
didapatkan secara empiris, yakni pengamatan langsung atas kejadian di alam. Metode penarikan kesimpulan yang dilakukan berdasarkan pada fakta serta premis
sebelumnya yang memberikan alur pikir logis dan tidak mudah goyah Surjani Wonorahardjo, 2010: 12.
Fakta IPA diperoleh dari hasil pengamatan observasi dan hasilnya berupa fakta yang berhubungan satu sama lain. Secara lebih lanjut, Conant 1997: 12
mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi,
serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut. Berkaitan dengan observasi dan eksperimentasi, maka IPA dapat
didefinisikan sebagai suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Cara IPA mengamati dunia ini bersifat analitis, lengkap, cermat, serta menghubungkan
antara satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya Nash
dalam Hendro Darmodjo dan Jenny R.E Kaligis, 1992: 3. Secara garis besar atau pada hakikatnya, IPA memiliki tiga komponen
yaitu proses ilmiah, produk ilmiah, dan sikap ilmiah. Proses ilmiah adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilaksanakan dalam rangka menemukan produk ilmiah.
Proses ilmiah meliputi mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, merancang, dan melaksanakan eksperimen. Produk ilmiah meliputi prinsip, konsep, hukum,
dan teori. Produk ilmiah berupa pengetahuan-pengetahuan alam yang telah ditemukan dan diuji secara ilmiah. Sikap ilmiah merupakan keyakinan akan nilai
yang harus dipertahankan ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan baru.
1 3
Sikap ilmiah meliputi curiosity, hati-hati, obyektif, dan jujur Patta Bundu, 2006: 11.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah sekumpulan pengetahuan yang berupa produk ilmiah dan sikap ilmiah melalui suatu cara yang
disebut dengan proses ilmiah. IPA memiliki ciri khas yang berbeda dengan pengetahuan lainnya, yakni pengetahuan mengenai alam diperoleh secara empiris.
Hasil pengamatan dalam IPA berhubungan satu sama lain. Berkaitan dengan hakikat IPA di atas, guru harus mengajarkan IPA sesuai
dengan hakikatnya. Guru IPA harus mengajarkan keterampilan proses, nilai, dan sikap yang terkait dengan aktivitas-aktivitas mencari penjelasan tentang alam
secara ilmiah. Oleh karena itu, IPA harus diajarkan dengan cara yang baik dan benar.