Fungsi IPA Tujuan Pendidikan IPA
24
b. Sikap untuk senantiasa mendahulukan bukti Proses sains merupakan upaya pengumpulan dan penggunaan bukti untuk
menguji dan mengembangkan gagasan. Suatu teori pada mulanya berupa gagasan imaginatif, dan gagasan itu akan tetap sebagai gagasan imaginatif
sebelum mampu menyajikan sebuah bukti untuk memverifikasi gagasan itu. Pertanyaan yang perlu dimunculkan oleh seorang guru untuk mengukur sikap
ini. c. Sikap luwes terhadap gagasan baru
Siswa perlu diberi pemahaman bahwa konsep ilmiah ini bersifat tentative. Artinya konsep itu bisa berubah manakala ada konsep lain yang
lebih tepat, bahkan konsep itu kadang-kadang bertentangan dengan konsep lama. Sikap luas dengan menerima gagasan baru ini perlu ditanamkan pada
siswa. Pengalaman ini akan terbawa sampai siswa terjun di masyarakat. Siswa tidak aneh lagi ketika di masyarakat timbul beberapa pendapat yang
saling bertentangan. d. Sikap merenung secara kritis
Biasakan anak untuk merenung dan mengkaji kembali kegiatan yang sudah dilakukan. Apakah prosedurnya perlu disempurnakan? Apakah perlu
mengaplikasikan konsep lain? Bagaimana memperoleh hasil yang lebih teliti? Melalui proses perenungan ini siswa akan mengetahui apakah perlu
mengulangi percobaan ataukah ada alternatif lainnya untuk memecahkan masalah.
2 5
e. Sikap peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan Selama belajar sains siswa mungkin perlu menggunakan hewan dan
tumbuhan yang ada disektarnya. Siswa mungkin perlu mengambil beberapa jenis ikan kecil dari kolam. Siswa mungkin juga perlu menangkap sejumlah
serangga yang ada di padang rumput. Setelah kegiatan pengujian, anak perlu mengembalikan makhluk hidup yang telah digunakan ke habitatnya. Cara ini
dapat memupuk rasa cinta dan kepekaan anak terhadap lingkungannya. Sikap ini pada akhirnya bermuara pada sikap mencintai dan menghargai kebesaran
Tuhan Yang maha Esa. Menurut Supriyadi 2006: 13, curiosity dari anak-anak harus dipupuk
dengan rangsangan untuk dapat mendapatkan ilmu pengetahuan. Jangan lupa menjadikan timbulnya curiosity adalah adanya masalah yaitu apa, mengapa, dan
untuk apa? Adanya pertanyaan tersebut memerlukan jawaban yang dapat dijawab melalui pengamatan dan percobaan. Curiosity merupakan karakteristik dari
seorang ilmuan. Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E Kaligis 1991: 8 bahwa
curiosity sebagai bagian sikap ilmiah disini maksudnya adalah suatu sikap yang
selalu ingin mendapatkan jawaban benar dari objek yang diamatinya. Kata benar di sini artinya rasional atau masuk akal dan objektif atau aesuai dengan kenyataan.
Anak usia Sekolah Dasar mengungkapkan dcuriositydengan jalan bertanya. Bertanya kepada gurunya, temannya atau pada dirinya sendiri. Tugas guru untuk
memberikan kemudahan bagi anak untuk mendapatkan jawaban yang benar.