Refleksi Siklus II Data Siklus II

115 ditunjukkan dengan adanya 17 siswa yang memiliki curiosity minimal pada kategori sangat baik. Selain hasil secara umum, dianalisis pula peningkatan setiap indikator curiosity siswa, baik berdasarkan pengamatan maupun skala curiosity siswa. Berikut ini disajikan histogram yang menunjukkan peningkatan ketercapaian setiap indikator curiosity siswa dari siklus I hingga siklus II berdasarkan pengamatan. 120 100 80 pra tindakan 60 siklus I 40 Siklus II 20 A B C D E F G H I J K L M N O P Q Gambar 4. Histogram Ketercapaian Setiap Indikator curiosity Siswa Siklus I dan Siklus II Berdasarkan Pengamatan Keterangan: A: melakukan percobaan dengan sukarela J: mengemukakan ide B: melakukan percobaan dengan segera K: bekerjasama dengan teman C: melakukan percobaan tanpa pengulangan perintah L: memberikan bantuan kepada teman yang kesulitan D: menanyakan langkah-langkah percobaan M: tidak mencela pendapat teman E: menanyakan tujuan percobaan N: mau mendengar pendapat teman F: menanyakan aturan-aturan percobaan O: tidak memotong pembicaraan teman 116 G: memperhatikan media P: berusaha keras menyelesaikan percobaan H:menggunakan media percobaan Q: berusaha keras menjawab pertanyaan di LKS I: memanfaatkan waktu dengan baik Berikut ini disajikan histogram yang menunjukkan peningkatan ketercapaian setiap indikator curiosity siswa dari pratindakan, siklus I, hingga siklus II berdasarkan skala curiosity. 120 100 80 60 Siklus I Siklus II 40 20 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Gambar 5. Histogram Ketercapaian Setiap Indikator Curiosity Siswa Siklus I dan Siklus II Berdasarkan Skala Curiosity Keterangan: A: melakukan percobaan dengan sukarela J: memanfaatkan waktu dengan baik B: melakukan percobaan dengan segera K: mengemukakan ide C: melakukan percobaan tanpa pengulangan perintah L: bekerjasama dengan teman D: menanyakan langkah-langkah percobaan M: memberikan bantuan kepada teman yang kesulitan 117 E: menanyakan tujuan percobaan N: tidak mencela pendapat teman F: menanyakan aturan-aturan percobaan O: mau mendengar pendapat teman G: memperhatikan media P: tidak memotong pembicaraan teman H:tertarik pada media pecobaan Q: berusaha keras menyelesaikan percobaan I: menggunakan media percobaan R: berusaha keras menjawab pertanyaan di LKS

E. Pembahasan

Curiosity siswa yaitu suatu kecenderungan siswa saat mengikuti pembelajaran yang berupa adanya curiosity, perasaan senang, dan kemauan untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan curiosity siswa kelas V dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Wonosari adalah dengan menerapkan strategi inkuiri terbimbing. Siswa dengan pendekatan ini belajarnya akan lebih berorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran. Siswa pada pendekatan ini akan dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk dilesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri. Pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan, siswa akan memperoleh pedoman sesuai dengan yang diperlukan. Pada tahap awal, guru banyak memberikan bimbingan, kemudian pada tahap-tahap berikutnya, bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu melakukan proses inkuiri secara mandiri. Bimbingan yang diberikan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan dan

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Inkuiri Bebas Dalam Mata Pelajaran Ipa Biologi Siswa Kelas VIII Di SMP N 5 Klaten Ta

1 4 14

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Inkuiri Bebas Dalam Mata Pelajaran Ipa Biologi Siswa Kelas VIII Di SMP N 5 Klaten Ta

0 2 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Contract Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ng

0 1 12

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR KELAS V POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA : Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Cikancung Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung

0 5 34

PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI WIDORO.

0 2 327

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA KELAS IVB SD NEGERI PANGGANG SEDAYU BANTUL.

0 3 310

PENINGKATAN CURIOSITY DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUROTRUNAN.

0 0 287

PENINGKATAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VB SEKOLAH DASAR NEGERI TUKANGAN.

0 0 203

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 03 SUTI SEMARANG

0 0 13