36
E. Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu
menjelajahi dan memahami alam secara alamiah, sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang materi
yang dipelajari. IPA di SD diajarkan juga untuk membuka kesempatan siswa dalam
memupuk curiosity secara ilmiah, sehingga akan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban berdasarkan atas
bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan penyelidikan, berarti memberikan kesempatan untuk mempertanyakan dan mencari keterangan. Kegiatan pembelajaran semacam ini
akan mendorong siswa untuk aktif melakukan kegiatan mencari tahu sendiri. Kegiatan pembelajaran IPA dilaksanakan dengan melakukan inovasi dan
mengkraesi kegitan pembelajaran. Guru menghubungkan antara curiosity siswa dengan materi yang akan diajarkan sehingga siswa akan aktif mengikuti
pelajaran. Curiosity dan hasil belajar siswa dapat meningkat, materi yang dipelajari lebih mudah dipahami siswa.
Asumsinya dengan diterapkannya strategi inkuiri terbimbing dengan dapat meningkatkan curiosity siswa khusnya IPA di kelas V SD Negeri
Wonosari, Kemiri, Purworejo.
3 7
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas, dirumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut
“Melalui startegi inkuiri terbimbing pada pelajaran IPA dapat meningkatkan curiosity siswa kelas V
SD Negeri Wonosari, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo tahun ajaran 20132014”.
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas yang berbentuk kolaboratif. Kasihani Kasbolah 1998: 123,
bahwa penelitian tindakan kolaboratif melibatkan beberapa pihak yaitu guru, kepala sekolah maupun dosen
secara serentak melakukan penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan praktik pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori, dan peningkatan karir
guru. Kolaboratif diberi makna kerja sama antarguru dengan peneliti dari luar sekolah untuk melakukan penelitian tindakan kelas secara bersama di kelas atau di
sekolah.
B. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Wonosari, Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Purworejo tahun ajaran 20132014. 2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswakelas V SDN Wonosari, Kemiri, Purworejo sebanyak 18 siswa. Terdiri dari 6 siswa perempuan dan 12 siswa laki-
laki. Subjek penelitian ini dipilih berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas V SDN Wonosari, Kemiri, Purworejo yaitu rendahnya curiosity siswa dalam
mata pelajaran IPA. Hal ini diketahui oleh peneliti dari pengamatan dan informasi dari guru kelas V. Peneliti dan guru sepakat untuk mengatasi masalah
tersebut.
3 9
3. Objek Penelitian Objek penelitian dalam PTK ini adalah curiosity siswa dengan
menggunakan strategi inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model model Kemmis Mc. Taggart.Dalam Kusumah Dedi Dwitagama 2012: 21, yang masing-masing
siklus terdiri dari 4 komponen, yaitu perencanaan, tindakan, observasi pengamatan, dan refleksi, seperti yang tampak pada gambar berikut.
Keterangan :
Siklus 1
Plan : Perencanaan Act and observe
: Tindakan dan observasi Reflect
: Releksi
Siklus 2
Revision plan : Perbaikan perencanaan
Act and observe : Tindakan dan observasi
Reflect : Refleksi
Gambar 1. Siklus PTK menurut Kemmis Mc. Taggart David Hopkins, 2008: 51
Perencanaan yang dilakukan meliputi pembuatan instrumen pelaksanaan penelitian dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Peneliti dan