Penyusunan Standar dan Ukuran Pelaksanaan Promosi

129 “Evaluasi dilakukan secara rutin, pada saat kegiatan promosi berlangsung maupun ketika kegiatan promosi selesai baik per kegiatan maupun akumulasi dari semua kegiatan promosi yang dilakukan. “Tidak ada jadwal khusus, tiap salah satu kegiatan berlangsung atau selesai pasti diadakan evaluasi, baik secara formal maupun non formal, pelaksana evaluasi di sini yang berperan adalah semua staf yang ada di seksi perpustakaan, sehingga tidak ada kualifikasi khusus, semuanya berhak mengevaluasi.”. Berdasarkan hasil evaluasi dan kegiatan promosi maka diperoleh hasil dari penilaian kinerja promosi yang cukup baik, dilihat dari banyaknya peningkatan pengunjung setiap tahunnya khususnya pelajar dan mahasiswa. Akan tetapi setiap tahun Kantor Arsip dan Perpustakaan akan lebih meningkatkan lagi proses pemasaran, sehingga visi dan misi perpustakaan dapat tercapai. Adapun manfaat dari kegiatan promosi adalah mengenalkan kepada masyarakat khususnya Kabupaten Klaten akan luasnya ilmu pengetahuan yang didapat dengan cara membaca. Akan tetapi manfaat yang dirasakan oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan tidak bisa secara langsung dilihat, melainkan butuh proses selama kurang lebih 5 tahun untuk melihat manfaatnya secara langsung. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan Kasi Perpustakaan pada tanggal 8 Agustus 2012. “Kami rasa sudah, hal ini dibuktikan dengan peningkatan pengunjung perpustakaan tiap tahunnya. Untuk manfaat dari promosi ya, itu tidak bisa dilihat secara langsung. Kan kita berusaha menumbuhkan minat baca. Dari situ kan tidak mungkin bisa langsung dilihat manfaatnya. Karena sasaran perpus keliling hanya SD maka hasil dari itu bisa dilihat baru dalam waktu sekitar 5 tahun ke depan. Dengan adanya promosi perpustakaan maka pemanfaatan perpustakaan menjadi lebih baik”. Berdasarkan hasil wawancara mengenai penilaian kegiatan promosi perpustakaan bahwa penilaian berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan secara rutin baik secara formal maupun non formal. Evaluasi dalam lingkup Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klaten dilakukan setiap hari baik sebelum 130 maupun sesudah kegiatan berlangsung khususnya dalam kegiatan perpustakaan keliling. Evaluasi yang dilakukan meliputi persiapan pelaksanaan promosi, kinerja dan kesesuaian jadwal baik SDM maupun lokasi sekolah, tanggapan masyarakat, hambatan dan kendala sampai koreksi dari hambatan tersebut. Dalam pelaksanaan evaluasi promosi perpustakaan tidak dijadwal secara khusus, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lingkungan perpustakaan, karena setiap kendala, permasalahan dalam suatu organisasi tidak dapat dipastikan kapan terjadinya. Manfaat yang dicapai dari hasil evaluasi promosi perpustakaan tidak dapat dilihat secara langsung, hanya dapat dilihat dari satu sisi yaitu meningkatnya jumlah pengunjung saja belum dapat mengukur keberhasilan dalam menumbuhkan minat baca. Bisanya butuh proses sekitar 5 tahun ke depan untuk melihat minat baca bagi anak-anak, pelajar, mahasiswa dan masyarakat.

c. Penganalisaan Hambatan Kegiatan Promosi

Hambatan atau kendala merupakan bentuk yang dapat menghalangi suatu kegiatan yang dilihat dari berbagai faktor. Kendala yang sering terjadi ditimbulkan dari adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang menghambat kegiatan promosi perpustakaan diantaranya keterbatasan tenaga pelaksana, terbatasnya koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan, dan terbatasnya sarana dan prasarana promosi. Hal tersebut sesuai hasil wawancara dengan Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan HS pada tanggal 8 Agustus 2012 yang menyatakan bahwa hambatan yang dihadapi dalam promosi perpustakaan sampai saat ini adalah kekurangannya dana untuk kegiatan promosi, terbatasnya tenaga pelaksana, dan terbatasnya koleksi yang disediakan. 131 Hal serupa sesuai hasil wawancara dengan Kasi Perpustakaan PS pada tanggal 8 Agustus 2012 bahwa selain keterbatasan tenaga pelaksana adalah anggaran yang tidak seluruhnya mendapat alokasi dari pemerintah daerah. Sehingga dalam memenuhi sarana dan prasarana kegiatan promosi terhambat. Berikut pernyataannya, “Masalah hambatan utama yang menjadi kendala adalah dana, dimana setiap perpustakaan sudah menganggar untuk penambahan buku, pemeliharaan dan perawatan ternyata tidak sesuai dengan realisasinya yang telah diajukan”. Selain kendala faktor internal terdapat kendala dari faktor eksternal yaitu masyarakat Kabupaten Klaten yang masih kurang akan pengetahuan budaya baca dan manfaat dari membaca, dan kendala dalam jangkauan wilayah promosi perpustakaan yang belum optimal. Kendala tersebut sangat berkaitan dengan kendala dalam faktor internal, sehingga proses promosi perpustakaan terkendala. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan Pustakawan MM pada tanggal 8 Agustus 2012. “Budaya baca masyarakat dan kemauan masyarakat Klaten dalam memanfaatkan perpustakaan masih rendah dan lemah,hal ini juga karena terkendala pada wilayah Kabupaten Klaten yang luas yang tak sebanding dengan kemampuan promosi perpustakaan untuk menjangkau tiap wilayah”. Berdasarkan hasil wawancara di atas hambatan dalam kegiatan promosi perpustakaan adalah dari faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal yang lebih utama adalah dari dana, kemudian kurangnya anggota dalam promosi dan terbatasnya koleksi buku, sedangkan faktor eksternal adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan terkendala pada wilayah penyebaran.