Tujuan Perpustakaan Umum Konsep Perpustakaan 1. Pengertian

20 2001: 143, sistem layanan perpustakaan ada dua macam yaitu sistem layanan tertutup Close Access adalah sistem layanan pada perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Pengambilan bahan pustaka harus melalui petugas perpustakaan, demikian juga dengan pengambilan bahan pustaka yang telah dipinjamnya. Dalam sistem tertentu, pemakai perpustakaan tidak dapat melakukan pencarian bahan pustaka sendiri sehingga pemakai tidak bisa menemukan alternatif bahan pustaka yang dibutuhkan. Sedangkan untuk sistem layanan terbuka open access memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menentukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan. Pada sistem ini pemakai perpustakaan dapat melakukan browsingbahan pustaka dari jajaran koleksi. Jika pemakai tidak menemukan bahan pustaka yang dibutuhkannya, maka dapat menemukan alternatif lain yang mungkin bisa menggantikan bahan pustaka yang tidak ditemukan. “Jenis layanan perpustakaan, ada beberapa macam dan biasanya dipengaruhi oleh jenis perpustakaan dan masyarakat yang dilayaninya, antara lain layanan peminjaman bahan pustaka layanan sirkulasi dengan manual pencatatan dilakukan dengan menggunakan sistem buku besar, layanan referensi, layanan ruang baca, layanan audio visual dan layanan jasa dokumentasi”, Darmono 2001: 143. Dari rangkaian kegiatan tersebut tergolong pada pengelolaan kegiatan perpustakaan secara manual sehingga dirasa tidak lagi memadahi untuk menyelesaikan pekerjaan rutin dan berulang, maka dengan perkembangan teknologi dan informasi pengelolaan perpustakaan dapat dialihkan secara komputerisasi. Peranan perpustakaan sebagai pusat informasi dengan konsekuensinya dalam memenuhi ketersediaan informasi yang menunjang 21 pekerjaan pustakawan pustakawan merupakan seseorang yang bekerja di perpustakaan yang memiliki pendidikan perpustakaan secara formal. Dengan kondisi yang demikian maka solusi yang ditempuh oleh Perpustakaan Kota dalam mengatasi pekerjaan pustakawan yang beragam yaitu dengan menerapkan otomasi perpustakaan sebagai bentuk dari alih media pengelolaan manual ke komputerisasiotomasi. d. Administrasi perpustakaan Menurut Sutarno 2006: 60 “pelayanan administrasi pada perpustakaan umum pada umumnya meliputi administrasi, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan urusan dalam, dan pekerjaan tertentu lainnya”. Lancar atau tidaknya pelayanan administrasi pada sebuah perpustakaan tidak sepenuhnya bergantung kepada staf bagian administrasi perpustakaan tersebut. Dari ketiga jenis layanan pada perpustakaan yang diuraikan di atas pelayanan teknis, pengguna dan administrasi, dapat di tarik kesimpulan bahwa idealnya layanan yang diberikan hendaknya bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi pelayanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi kebijakan berorientasi pengguna pada suatu perpustakaan. e. Sosialisasi Perpustakaan Sosialisasi perpustakaan bisa disebut sebagai promosi perpustakaan atau pemasyarakatan perpustakaan. Dalam UU No. 43 Tahun 2007 disebutkan bahwa promosi perpustakaan mempunyai sasaran, yaitu: 22 1 Menginformasikan atau memberitahukan, supaya tahu atau kenal 2 Mengingatkan, supaya ingat 3 Menarik perhatian, supaya tertarik.

B. Promosi Perpustakaan 1. Pengertian Promosi Perpustakaan

Promosi adalah bagian dari serangkaian kegiatan pemasaran yang bisa disebut juga sebagai sebuah kegiatan komunikasi untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai suatu produk atau jenis layanan agar mereka bersedia memanfaatkannya. Jasa koleksi dan fasilitas yang dikelola perpustakaan masih perlu dipromosikan mengingat masyarakat belum mempunyai pemikiran berorientasi pada perpustakaan tertentu. Menurut Depdikbud 1993:702 promosi adalah perkenalan. Sedangkan menurut Mustafa 1996:20 promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat. Promosi bisa juga menjadi sebuah forum penghubung atau pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Lasa HS 2009: 290 dalam Kamus kepustakawanan Indonesia menjelaskan tentang pengertian promosi, bahwa: “Promosi adalah pertukaran informasi antar organisasi atau lembaga dengan konsumen dengan tujuan utamanya memberi informasi tentang produk atau jasa yang tersedia dalam organisasi dan membujuk calon konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa tersebut”. Dari definisi tentang promosi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa promosi adalah suatu usaha mengenalkan atau memberi informasi mengenai