66 pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau simpati-antipati, keadaan batin, dsb
orang, bisa
pula berupa
proses dan
sebagainya lembaga
http:tatangmanguny.wordpress.com. Berdasarkan definisi mengenai objek penelitian di atas, maka yang
menjadi objek dalam penelitian ini adalah pengelolaan promosi perpustakaan yang
meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian,
dan pengendalian yang dilakukan oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten
Klaten.
2. Informan Penelitian
Menurut Burhan Bungin 2010: 76 informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain
yang memahami objek penelitian. Data yang akan dihimpun dalam penelitian ini berupa informasi tentang pengelolaan promosi perpustakaan. Jadi informan dalam
penelitian ini adalah kepala perpustakaan dan pustakawan atau staf pelaksana promosi perpustakaan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui berbagai cara, antara lain menggunakan teknik wawancara, observasi dan
dokumentasi.
1. Wawancara
Metode ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data secara detail yang berhubungan dengan pengelolaan promosi perpustakaan. Untuk menggunakan
metode ini, digunakan wawancara secara mendalam. Menurut Burhan Bungin
67 2010: 108 wawancara mendalam berarti proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil tatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman guide wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Menurut Moleong 2011: 190 wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang
akan diajukan, oleh karena itu dalam melakukan wawancara peneliti harus menyiapkan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan secara tertulis yang
sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh
keterangan, informasi, dan penjelasan dari informan tentang pengelolaan promosi perpustakaan. Sumber data dari metode wawancara ini adalah kepala seksi
perpustakaan dan pustakawan.
2. Observasi
Observasi merupakan pengamatan langsung. Burhan Bungin 2010: 115 menyatakan metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan
untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Selanjutnya, Suharsimi Arikunto 2006: 230 membedakan jenis observasi
menjadi dua yaitu 1 Observasi non sistematis, yaitu yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan 2 Observasi
sistematis, yaitu yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
68 Berdasarkan definisi dan jenis observasi tersebut peneliti menggunakan
observasi sistematis sebagai langkah awal dalam penelitian ini. Observasi digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi mengenai pengelolaan
promosi perpustakaan, terutama pada sarana prasarana promosi perpustakaan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi disebut juga dokumenter. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, lengger dan sebagainya Suharsimi Arikunto, 2006: 231.
Dalam penelitian ini, dokumen diperoleh dari buku-buku petunjuk atau berbagai transkrip maupun media tentang pengelolaan promosi perpustakaan dan
dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sebagai contoh, dokumen tentang laporan kegiatan pelaksanaan promosi.
E. Instrumen Penelitian
Mengenai instrumen
penelitian, Nasution
Sugiyono, 2008:
223 berpendapat bahwa :
“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya bahwa segala
sesuatu mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan itu
semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam
keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai satu-satunya alat yang dapat
mencapainya”.
Dalam penelitian ini instrumennya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian semakin jelas, maka akan dikembangkan
69 instrumen penelitian yang berupa pedoman wawancara, pedoman observasi dan
dokumen untuk mengumpulkan data tentang pengelolaan promosi perpustakaan. Adapun untuk kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada lampiran.
F. Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi data. Triangulasi data merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-
perbedaan konstruksi kenyataan yang ada pada saat mengumpulkan data penelitian. Moleong 2011: 330 mengartikan triangulasi data sebagai teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik
triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi dengan sumber dan triangulasi dengan metode.
Triangulasi dengan sumber berarti menguji kredibilitas suatu data yang dilakukan dengan mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber. Teknik
triangulasi dengan sumber dapat dilakukan dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan wawancara, membandingkan hasil wawancara antara
informan yang satu dengan yang lain, membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam penelitian ini mempunyai tiga sumber
yaitu kepala perpustakaan, pustakawan dan pengunjung. Teknik triangulasi dengan metode dilakukan untuk mengecek derajat
kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dilakukan dengan pengecekan terhadap beberapa sumber data dengan metode