Penentuan Kebutuhan SDM Kegiatan Promosi

107 Biasanya dana yang diperoleh digunakan untuk perawatan media promosi, pengadaan atau pembaharuan media promosi, penambahan koleksi buku, pemeliharaan dan perawatan koleksi buku”. Hal serupa diungkapkan oleh pustakawan PD berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 11 Juli 2012 bahwa “Dasar anggaran digunakan menurut kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi demi berjalannya perpustakaan, seperti dibelikannya buku-buku untuk menambah koleksi”. Berdasarkan hasil wawancara mengenai perumusan kebutuhan anggaran untuk kegiatan promosi perpustakaan disesuaikan berdasarkan alokasi dana yang diterima, karena setiap pengajuan dana belum tentu hasil yang didapat sesuai dengan pengajuan. Adapun sumber dana untuk perpustakaan berasal dari APBD, perpustakaan nasional dan perpustakaan daerah. Sumber dari informan mengemukakan bahwa dana yang diperoleh digunakan untuk menambah buku- buku koleksi perpustakaan, sehingga koleksi buku setiap tahunnya bisa terbarui sesuai dengan perkembangan zaman. Selain itu digunakan untuk perawatan dan pemeliharaan koleksi buku, sehingga kondisi buku-buku bisa tetap terjaga. Dasar penentuan anggaran untuk promosi perpustakaan adalah dari kebutuhan- kebutuhan pokok promosi perpustakaan, supaya perpustakaan terus tetap berjalan semaksimal mungkin.

g. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Promosi

Pedoman pelaksanaan merupakan acuan dalam menjalankan tujuan, sehingga dapat tercapai secara maksimal. Pedoman pelaksanaan dibentuk berdasarkan kegiatan yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai penyusunan pedoman pelaksanaan, bahwa Kantor Arsip dan 108 Perpustakaan tidak membuat dan melaksanakan. Pedoman yang digunakan hanya berdasarkan pada jadwal dan jam operasional dalam kegiatan promosi perpustakaan. Berikut hasil wawancara dengan Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan HS pada tanggal 15 Juli 2012 yang menyatakan bahwa, “Susunan pedoman pelaksanaan promosi perpustakaan tidak dibuat atau dilaksanakan, sehingga pedoman yang digunakan hanya ada penyusunan jadwal dan operasional perpustakaan keliling dan jadwal penyebaran brosur tahunan”. Hal serupa juga dikemukakan oleh pustakawan PD berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 15 Juli 2012 bahwa pedoman pelaksanaan tidak pernah dibuat. Hal ini dikarenakan sebagian besar yang melakukan promosi perpustakaan adalah staf operasional. Sehingga semua staf yang melakukan promosi sudah paham betul sistem promosi yang dilakukan. Berikut penuturannya, “Untuk pedoman pelaksanaan tidak membuat, karena semua staf sudah paham betul mengenai apa yang harus dilakukan pada kegiatan promosi yang telah ditentukan”. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan beberapa informan dihasilkan bahwa tidak terdapat pedoman formal dalam kegiatan promosi perpustakaan. Sebenarnya pedoman dalam menjalankan sistem promosi perpustakaan harus dibuat, sehingga hasil promosi dapat dimaksimalkan. Akan tetapi karena alokasi dana yang diterima tidak memadai sehingga membuat proses promosi perpustakaan ala kadarnya saja, yang terpenting dalam hal ini kegiatan perpustakaan masih dapat berjalan. 109 Dalam kegiatan promosi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klaten tidak memiliki strategi khusus dalam kegiatan promosi. Karena hal ini terhalang dengan alokasi dana yang kurang memenuhi. Sehingga kegiatan promosi perpustakaan hanya dengan menggunakan strategi perpustakaan keliling dan pembagian brosur. Strategi tersebut sebenarnya juga belum maksimal mengingat dari 5 buah armada minibus yang beroperasi hanya 1 atau 2 armada minibus. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan HS pada tanggal 16 Juli 2012 bahwa: “Strategi yang digunakan sangat sederhana dalam promosi perpustakaan yaitu hanya dengan kegiatan perpustakaan keliling dan pembagian brosur kepada pengunjung perpustakaan. Strategi tersebut sampai saat ini masih berjalan secara maksimal walaupun hanya 2 armada minibus yang masih dapat beroperasi”. Pendapat serupa dinyatakan oleh pustakawan HP berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 16 Juli 2012 bahwa strategi yang digunakan saat ini adalah dengan menjalankan perpustakaan keliling secara berkala ke setiap Sekolah Dasar di Kabupaten Klaten sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Berikut pernyataannya,“Strategi yang digunakan hanya pada kegiatan perpustakaan keliling saja yang dijalankan setiap harinya, sehingga tidak ada strategi khusus dalam promosi perpustakaan mengingat alokasi dana yang tidak memenuhi”. Kegiatan perpustakaan keliling berdasarkan hasil observasi pada tanggal 16 Juli 2012 masih berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan untuk tiap sekolah-sekolah daerah Klaten. Dari kegiatan perpustakaan keliling baik anak- anak maupun masyarakat memiliki antusias yang sangat besar, khususnya untuk 110 anak-anak sekolah dasar dan untuk pendidikan usia dini. Sehingga strategi promosi perpustakaan muncul dengan sendirinya dari pihak masyarakat secara word of mouth. Promosi yang dilakukan dalam mengenalkan perpustakaan umum, sampai saat ini berjalan adalah dengan brosur dan kegiatan perpustakaan keliling. Sebelumnya promosi yang dilakukan pada awal beragam diantaranya pamflet, media lokal, brosur, spanduk, dll. Akan tetapi dikarenakan alokasi dana yang tidak mencukupi, sehingga diharuskan adanya pemilahan dalam kegiatan promosi yang paling efektif dan sesuai dengan SDM yang tersedia. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan pustakawan PS pada tanggal 15 Juli 2012 bahwa: “Upaya promosi yang dilakukan dulunya adalah pemasangan pamflet, penyebaran brosur secara berkala, pemasangan iklan lokal, website perpustakaan dan perpustakaan keliling. Akan tetapi sampai saat ini yang masih berjalan secara rutin adalah kegiatan perpustakaan keliling dan brosur setiap awal tahun. Adanya penyusutan upaya penyebaran promosi perpustakaan sekali lagi karena alokasi dana yang tidak memenuhi”. Hal serupa juga diungkapkan oleh pustakawan HP berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 16 Juli 2012 bahwa promosi yang masih dilakukan adalah menggunakan brosur dan perpustakaan keliling. Berikut pernyataannya, “Promosi yang masih berjalan adalah brosur dan kegiatan perpustakaan keliling”. Berdasarkan dari hasil wawancara mengenai penyusunan pedoman pelaksanaan promosi perpustakaan terlihat bahwa pedoman pelaksanaan perpustakaan tidak dibuat secara resmi untuk melakukan strategi promosi perpustakaan. Pedoman yang digunakan berdasarkan pada susunan jadwal yang sudah ditetapkan seperti tahun sebelumnya sehingga tidak ada dasar penyusunan pedoman dalam pelaksanaan promosi perpustakaan. Adapun strategi yang masih