Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
13 d. operasional formal 12 11 tahun, anak sudah mempunyai pemikiran
yang abstrak pada bentuk-bentuk lebih kompleks. Seperti halnya Chaplin, Reber W. Gulo, 2004: 76 membatasi belajar
dengan dua macam definisi dalam Dictionary of Psychology yaitu : a. Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan
b. Belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.
Dalam pendahuluan Teaching for Learning, Biggs dalam W. Gulo, 2004: 76 mendefinisikan belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu :
a. Secara kuantitatif ditinjau dari sudut jumlah, belajar adalah kegiatan pengisian
atau pengembangan
kemampuan kognitif
dengan fakta
sebanyak-banyaknya. b. Secara institusional tinjauan kelembagaan, belajar dipandang sebagai
proses “validasi“ atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah dipelajari.
c. Secara kualitatif tinjauan mutu, belajar yaitu proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di
sekeliling siswa. Dari berbagai teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori-teori pokok
mengenai belajar terdiri atas : a. KoneksionismeTrial and Error Learning dipelopori Edward L. Thorndike
b. Pembiasaan klasik dipelopori oleh Ivan Pavlov c. Pembiasaan perilaku responsOperant Conditoning dipelopori BF. Skinner
14 d. Teori belajar kognitif dan konstruktif, tokohnya seperti Piaget.
Teori 1, 2, dan 3 bersifat behavioristik, setiap siswa lahir tanpa pembawaan apa-apa dari orang tuanya, dan belajar adalah kegiatan refleks-
refleks jasmani terhadap stimulus yang ada serta tidak ada hubungannya dengan bakat dan kecerdasan atau pembawaan. Sedangkan teori 4 bersifat
kognitif, setiap siswa lahir dengan bakat dan kemampuan metal yang menjadi basis kegiatan belajar. Faktor bawaan ini memungkinkan siswa untuk
menentukan merespon atau tidak terhadap stimulus, sehingga belajar tidak bersifat otomatis seperti robot.
Itulah beberapa pengertian belajar dan pembelajaran menurut beberapa pandangan ahli. Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan yang
kompleks, yang melibatkan kondisi internal maupun ekternal yang di dalamnya terjadi proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan
respon yang pada akhirnya setelah belajar akan memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Pembelajaran adalah penciptaan kondisi
maupun situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar yang efisien dan efektif bagi siswa, dengan menemukan topik yang dapat dipelajari sendiri
oleh siswa, memilih dan mengembangkan aktivitas kelas berdasarkan topik tersebut, mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan
pertanyaan penunjang dalam memecahkan masalah, dan menilai pelaksanaan setiap kegiatan juga memperhatikan keberhasilan serta melakukan revisi.