Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKn di SD
21 information, ideas, skills, value, ways of thinking and means of expressing
them selves, we are also theacing then how to learn.” Mengacu kepada
pendapat Joyce dan Weil di atas memberikan pengertian bahwa model mengajar merupakan model belajar. Dengan model tersebut guru dapat
membantu siswa untuk memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berpikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri, selain itu guru juga
mengajarkan bagaimana mereka belajar. Arends Trianto, 2010: 51 mengatakan bahwa model pembelajaran
merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan untuk pedomann dalam merencanakan pembelajaran, baik pembelajaran di dalam
kelas maupun pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, tujuan pembelajaran,
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Pendapat Arends ini sesuai dengan pendapat Joyce, bahwa
setiap model memberikan arahan dalam merancang pembelajaran untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Trianto dalam bukunya yang berjudaul Model Pembelajaran Terpadu. Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP 2010: 52, menyatakan
bahwa model
pembelajaran merupakan
kerangka konseptual
yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar dalam usaha untuk mencapai tujuan belajar. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai acuan atau pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan
guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran.
22 Pemilihan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang
akan diajarkan, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta tingkat kemampuan siswa. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Rusman 2011: 155,
bahwa model pembelajaran merupakan suatu teknik yang sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan
strategi yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Joyce, dkk Trianto, 2010: 52, menyatakan bahwa model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar, baik secara tatap muka di dalam kelas maupun untuk
mengatur tutorial, serta untuk menentukan perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film-film, tipe-tipe, program-program media
komputer, dan kurikulum sebagai kursus untuk belajar. Setiap model memberikan arahan kepada kita untuk merancang pembelajaran yang dapat
membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Arends menyatakan bahwa model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran
tertentu , termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, serta sistem pengelolaannya.
Berdasarkan uraian mengenai beberapa macam pengertian model pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan
gambaran prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran, baik
pembelajaran di dalam kelas maupun pembelajaran dalam tutorial dengan
23 tujuan membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara
berpikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Dalam mengajarkan suatu konsep atau materi, tidak ada satu model
pembelajaran yang paling baik dari pada model pembelajaran yang lainnya. Ini menunjukkan bahwa setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan
konsep yang cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam
pemilihan model pembelajaran sangat penting untuk mempertimbangkan, seperti materi pelajaran, jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa,
lingkungan belajar, dan fasilitas pendukung yang tersedia sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Arends Trianto, 2010: 54, mengemukakan istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode, atau prosedur.
Model dapat berfungsi sebagai alat komunikasi yang penting, apakah yang dibicarakan tentang mengajar di kelas, atau praktik mengawasi siswa. Kardi
dan Nur Trianto, 2010: 55 menyebutkan empat ciri khusus model pembelajaran yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. Ciri-
ciri tersebut adalah : 1 memiliki teori rasional logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembang; 2 memiliki landasan pemikiran tentang apa dan
bagaimana siswa belajar; 3 diperlukan tingkah laku mengajar agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; 4 memerlukan lingkungan
belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.