Batasan Masalah Rumusan Masalah

12 suatu kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Berbeda dengan Lewin M. Dalyono, 2009: 37, ia berpendapat bahwa belajar berlangsung sebagai akibat dari perubahan dalam struktur pengetahuankognitif. Perubahan struktur kongnitif itu adalah hasil dari dua macam kekuatan, satu dari struktur medan kognisi itu sendiri, yang lainnya dari kebutuhan dan motivasi internal individu. Hampir sama dengan Piaget M. Dalyono, 2009: 39 berpendapat bahwa perkembangan kognitif tergantung pada akomodasi. Siswa harus diberikan suatu lingkungan atau situasi yang belum diketahui agar ia dapat belajar, karena ia tidak dapat belajar dari apa yang telah diketahuinya saja. Dengan adanya situasi baru, siswa akan mengadakan usaha untuk mengakomodasi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pertumbuhan intelektual anak mengandung tiga aspek, yaitu structure, content, dan function. Selanjutnya ia membagi tingkat-tingkat perkembangan, yaitu: a. Sensoris motoris 0-2 tahun, anak tidak atau belum mempunyai konsepsi tentang objek yang tetap, anak hanya dapat mengetahui hal-hal yang ditangkap dengan inderanya. b. Pra operasional 2-67 tahun, anak mulai timbul pertumbuhan kognitifnya, tetapi masih terbatas pada hal-hal yang dapat dijumpai di lingkungan saja. c. Operasional konkret 67-1112 tahun, anak sudah dapat mengetahui simbol-simbol matematis, tetapi belum dapat menghadapi hal-hal yang abstrak. 13 d. operasional formal 12 11 tahun, anak sudah mempunyai pemikiran yang abstrak pada bentuk-bentuk lebih kompleks. Seperti halnya Chaplin, Reber W. Gulo, 2004: 76 membatasi belajar dengan dua macam definisi dalam Dictionary of Psychology yaitu : a. Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan b. Belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dalam pendahuluan Teaching for Learning, Biggs dalam W. Gulo, 2004: 76 mendefinisikan belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu : a. Secara kuantitatif ditinjau dari sudut jumlah, belajar adalah kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. b. Secara institusional tinjauan kelembagaan, belajar dipandang sebagai proses “validasi“ atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah dipelajari. c. Secara kualitatif tinjauan mutu, belajar yaitu proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Dari berbagai teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori-teori pokok mengenai belajar terdiri atas : a. KoneksionismeTrial and Error Learning dipelopori Edward L. Thorndike b. Pembiasaan klasik dipelopori oleh Ivan Pavlov c. Pembiasaan perilaku responsOperant Conditoning dipelopori BF. Skinner

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Melalui Model Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Pada Kelas IV SD N Kendayaan Bl

0 1 15

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENDEKATAN KONSTEKTUAL PADA SISWA KELAS IV UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENDEKATAN KONSTEKTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 NANGSRI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

0 0 13

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE Peningkatan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran Pkn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 04 Kemiri Kecamatan Kebakkra

0 0 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE Peningkatan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran Pkn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 04 Kemiri Kecamatan Kebakkra

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION PADA ANAK KELAS IV MATA PELAJARAN PKn DI SD NEGERI 01 PERENG Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Learning Start with a Question Pada Anak Kelas IV Mata Pelajaran PKN

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VCT (VALUE CLARIFICATION Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) Pada Mata pelajaran PKn Kelas V di SD Negeri 2 Nogosari Kabupaten Boyolali

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI MALANGAN.

0 1 197

16 PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS III SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PKn

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KALIPUTU KUDUS

0 0 19

A. PENDAHULUAN - PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN

0 0 14