23
2.1.6 Evaluasi Perencanaan Program Education Expo
Evaluasi perencanaan
program merupakan
evaluasi tentang penentuan tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan pemilihan strategi, serta teknik
yang tepat
untuk mencapai
tujuan kegiatan.
Badrujaman 2011 menyatakan bahwa tujuan dari evaluasi
perencanaan program
adalah untuk
mengetahui apakah perencanaan yang dibuat sudah baik atau belum. Pandangan Badrujaman 2011 ini
dapat diinterpretasikan bahwa evaluasi perencanaan program merupakan evaluasi yang dilakukan oleh
guru BK untuk mengetahui apakah perencanaan yang dibuat sudah sesuai dengan kriteria perencanaan atau
bisa dikatakan perencanaan sudah baik atau belum. Perencanaan program merupakan sebuah proses
asesmen terhadap program yang ada saat ini dengan cara mengkaji program dari berbagai sudut. Asesmen
ini merupakan suatu proses untuk memperoleh gambaran yang konkret dan detail mengenai program.
Dengan menilai program yang ada, guru BK akan mampu menentukan apa yang benar-benar dibutuh-
kan dalam menyusun sebuah program BK, salah satunya adalah program education expo . Gysbers dan
Henderson 2006. Menurut Badrujaman 2011, secara garis besar
evaluasi perencanaan program BK dibagi menjadi dua yaitu evaluasi tujuan program dan evaluasi input
24 program. Dalam hal ini salah satu program BK adalah
program education expo. 2.1.6.1. Evaluasi Tujuan Program
Terdapat 3 hal yang harus dilakukan dalam mengevaluasi tujuan program, yaitu memahami
konsep, prosedur pelaksanaan, dan penyusunan laporan evaluasi tujuan program. Badrujaman 2011.
a. Konsep Evaluasi Tujuan Program
Menurut Stufflebeam dalam Badrujaman 2011 mengemukakan bahwa objektivitas utama dari tipe ini
adalah menelaah status objek secara keseluruhan, mengidentifikasi
kekurangan, mengidentifikasi
kekuatan untuk
memperbaiki kekurangan,
mendiagnosis masalah sehingga ditemukan solusi memperbaikinya,
dan memberikan
gambaran karakteristik lingkungansetting program. Sejalan
dengan Stufflebeam
dalam Badrujaman,
2011 menyatakan bahwa evaluasi pada aspek tujuan ini
merupakan kesesuaian antara tujuan yang telah ditetapkan dengan kebutuhan siswa. Orientasinya
untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan peserta didik, menyediakan arahan perbaikan, dan membantu
guru BK memformulasikan tujuan program dan kompetensi siswa yang diharapkan. Gysbers dan
Henderson 2006 menyatakan bahwa dibutuhkan informasi mengenai siswa dan komunitas. Informasi
mengenai siswa berupa apa yang mereka ketahui, mereka pelajari, dan mereka butuhkan. Informasi
25 komunitas yang dimaksud adalah konteks dimana
siswa tinggal seperti etnisitas, bahasa, status sosio- ekonomi, dan latar belakang keluarga. Informasi siswa
dan komunitas penting untuk menentukan tujuan layanan BK. Ini merupakan langkah awal dalam
menyusun program BK, salah satunya yaitu program education expo.
b. Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Tujuan
Menurut Badrujaman
2011, prosedur
pelaksanaan evaluasi tujuan meliputi enam tahap, yaitu:
1 Menentukan tujuan evaluasi: penentuan tujuan ini sangat penting karena berdasarkan tujuan ini,
guru BK akan melakukan evaluasi. Tujuan evaluasi secara umum berkaitan dengan 2 hal
yaitu aspek yang akan dievaluasi dengan objek evaluasi. Oleh karena itu, evaluasi tujuan memiliki
tujuan untuk mengetahui ketepatan tujuan yang ditetapkan dalam program. 2 Menentukan kriteria
evaluasi: sebuah program dikatakan berhasil jika memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
Menurut Winkel Hastuti 2006, kriteria merupakan patokan dalam evaluasi program.
Kriteria dapat ditentukan berdasarkan ciri yang melekat dalam program baik internal maupun
eksternal. Menurut Badrujaman 2011, kriteria merupakan karakteristik program yang dianggap
sebagai
basis relevan
dan penting
untuk melakukan riset evaluasi. Pada aspek tujuan,
kriteria yang dapat digunakan dalam evaluasi program
adalah tujuan
bersumber pada
kebutuhan yang realistis. Sesuai dengan pendapat Gysbers 2006, kebutuhan yang dimaksud adalah
sesuai dengan
tugas perkembangan
dan permasalahan siswa. 3 Memilih desain evaluasi
untuk meyakinkan bahwa evaluasi yang dilakukan sesuai organisasi teratur atau sesuai aturan
evaluasi yang baik. Agar dapat diketahui hasil suatu program, maka diperlukan desain yang
26
sesuai dengan karakteristik program tersebut. 4 Menyusun
tabel perencanaan
evaluasi berdasarkan
tujuan evaluasi
yang sudah
ditetapkan. Komponen atau aspek evaluasi terdiri atas satu komponen yaitu tujuan. Dari komponen,
kita dapat menjabarkan indikator-indikatornya, kemudian menentukan sumber data dan cara
mengumpulkan data tersebut. 5 Menentukan instrumen evaluasi: Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam evaluasi tergantung dari jenis penelitian yang dilakukan. Jika penelitiannya
kuantitatif, biasanya dengan menyebarkan angket atau kuesioner. Jika penelitiannya kualitatif,
biasanya dengan observasi, wawancara ataupun dokumentasi. 6 Menentukan teknik analisa data:
Teknik analisa ini dilakukan tergantung dari jenis penelitiannya, kualitatif atau kuantitatif. Pertama
dilakukan penelaahan terhadap permasalahan siswa akan kebutuhan, kemudian dianalisa sesuai
indikator. Setelah tujuan ditentukan, kemudian membandingkan tujuan yang dihasilkan melalui
evaluasi konteks dengan tujuan yang ditetapkan dalam program.
c. Penyusunan Laporan Evaluasi Tujuan Program
Kegiatan akhir dalam kegiatan evaluasi yang dilakukan adalah membuat laporan hasil evaluasi.
Setiap bagian
dalam laporan
hasil evaluasi
perencanaan hendaknya dimulai dengan deskripsi data, kemudian menuliskan hasil analisis data
evaluasi, dan terakhir menuliskan keputusan. 2.1.6.2. Evaluasi Input Program
a. Konsep Evaluasi Input Program
Menurut Stufflebeam Shinkfield dalam Badrujaman 2011, orientasi utama evaluasi input
adalah membantu menentukan program yang membawa
pada perubahan
yang dibutuhkan.
Evaluasi input mempermasalahkan apakah strategi
27 yang dipilih untuk mencapai tujuan program sudah
tepat. Evaluasi input dilakukan dengan menelaah dan menilai secara kritis pendekatan yang relevan
yang tepat digunakan. Menurut Badrujaman 2011, tujuan evaluasi
input adalah:
Untuk mengidentifikasikan
dan menelaah
kapabilitas sistem, alternatif strategi program, desain
prosedur dimana
strategi akan
diimplementasikan. Evaluasi dapat menggunakan metode menginventarisasi dan menganalisis sumber-
sumber yang tersedia, baik guru BK ataupun material, strategi solusi, relevansi desain prosedur,
kepraktisan dan biaya, kemudian dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan
Pernyataan Badrujaman 2011 sejalan dengan
yang dikemukakan
Gysbers dan
Henderson 2006,
Efisiensi program BK dapat diukur berdasarkan keberadaan sumber yang dimiliki oleh sekolah.
Dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang dimiliki, strategi akan lebih realistis dan didukung
dengan kemampuan yang ada
.
Evaluasi program pada aspek input perlu diarahkan untuk melihat sejauh mana strategi yang
ditetapkan untuk
mencapai tujuan
program, termasuk di dalamnya menelaah sumber-sumber
yang mendukungnya. Terdapat tiga sumber yang semestinya ada dalam program, yaitu sumber
berupa personel, keuangan, dan kebijakan. Gysbers dan Henderson 2006. Jadi dapat interpretasikan
bahwa tiga sumber yang seharusnya ada dalam program meliputi: 1personel yang terlibat dalam
28 kegiatan 2 keuangan, yang merupakan biaya
anggaran kegiatan
dari sumber
hingga pengelolaannya,
3 kebijakan
sekolah demi
terselenggaranya kegiatan Ketiga sumber pendukung ini, dijelaskan
sebagai berikut: 1 Personel yang terlibat dalam kegiatan
Menurut Gysbers dan Henderson 2006, pada dasarnya personel BK yang dimaksud adalah
administrator BK itu sendiri. Dalam kegiatan education expo, guru BK terlibat sebagai panitia
kegiatan education expo. Guru BK mengkoordinir, memiliki kewenangan presentasi dari perguruan
tinggi dan memberi bimbingan ke siswa sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan siswa,
mengurusi penempatan dan penyaluran siswa selepas lulus, mencatat dan mengevaluasi seluruh
kegiatan program, sehingga diperlukan guru BK yang profesional.
2 Keuangan Gysbers
dan Henderson
2006 mengemukakan sumber keuangan yang menunjang
program BK adalah penetapan anggaran. Penetapan anggaran sangat diperlukan untuk menunjang
program kegiatan untuk education expo. Kategori anggaran meliputi bahan material, perlengkapan
equipment, dan fasilitas facilities. Memilih strategi yang tepat untuk mencapai tujuan program untuk
education expo memerlukan analisis terhadap
29 anggaran yang dimiliki. Anggaran education expo
digunakan untuk membiayai kelengkapan sarana dan prasarana, diantaranya biaya sewa gedung,
konsumsi, sound sistem dan sarana lainnya. Strategi yang dipilih harus menyesuaikan anggaran
yang dimiliki.
Tanpa adanya
pertimbangan anggaran, maka hanya akan menjadi angan-angan
yang mungkin sulit untuk mencapai tujuan program Badrujaman, 2011. Salah satu tidak terlaksananya
evaluasi program, kebanyakan pembimbing tidak memiliki anggaran yang baik untuk melaksanakan
evaluasi program serta tidak memiliki anggaran yang baik untuk program BK. Schimdt dalam
Badrujaman, 2011. 3 Kebijakan Sekolah
Menurut Gysbers dan Henderson 2006 mengemukakan
bahwa kebijakan
sekolah merupakan
faktor penting
dalam rangka
pelaksanaan program BK di sekolah. Jadi, kebijakan dari pihak sekolah juga merupakan faktor
penting dalam pelaksanaan program education expo SMA. Kebijakan yang dimaksud adalah dukungan
yang diberikan
oleh kepala
sekolah dalam
penyenggaraan program education expo di sekolah ataupun di luar sekolah. Dukungan pada program
education expo dapat berupa pemberian ijin untuk melakukan kegiatan serta peran guru BK dalam
kegiatan education expo di sekolah ataupun di luar sekolah.
30 b. Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Input Program
Menurut Badrujaman 2011, terdapat enam tahapan dalam prosedur pelaksanaan evaluasi input
program yaitu:
1 Menentukan tujuan evaluasi untuk mengetahui
ketepatan strategi termasuk di dalamnya sumber- sumber yang ditetapkan guru BK dalam mencapai
tujuan program. 2 Menentukan kriteria evaluasi untuk menentukan efektivitas program BK. Pada
aspek input program ini, yang menjadi kriteria adalah terdapatnya ahli bimbingan, kualifikasi
yang memadai dari staf BK, terdapat rencana anggaran,
waktu yang
disediakan, terdapat
ruangan tempat
penyelenggaraan, terdapat
peralatan yang memadai, materi yang ingin disampaikan, media yang bervariasi dan menarik,
metode penyampaian, dan kebijakan dari sekolah. 3 Memilih desain evaluasi yang sesuai dengan
karakteristik program yang diselenggarakan. Dari kriteria
yang telah
ditetapkan, kemudian
dilakukan studi
dokumentasi dan
observasi ataupun survey dibandingkan dengan kajian
literatur, sehingga bisa diambil suatu keputusan. 4 Menyusun tabel perencanaan evaluasi untuk
memudahkan kita memahami evaluasi yang dilakukan. Pada aspek evaluasi ini terdiri atas
komponen input, kemudian bisa dijabarkan indikator-indikatornya, sumber data serta teknik
pengumpulan datanya. 5 Menentukan instrumen yang digunakan. Pengumpulan data menggunakan
teknik diantaranya: wawancara, angket, review ahlikajian
literatur, studi
dokumentasi, memberikan
tessurvey, serta
observasi. 6
Menentukan teknik analisa data tergantung dari jenis
penelitian. Teknik
analisa data
yang digunakan dalam evaluasi program kegiatan pada
aspek input adalah analisa data kualitatif, yaitu dengan melakukan analisis perbandingan antara
strategi yang digunakan dengan kajian literatur yang ada.
c. Penyusunan Laporan Evaluasi Input Program
31 Evaluasi input merupakan evaluasi yang
dilakukan untuk mengetahui ketepatan strategi yang digunakan dengan capaian tujuan. Strategi yang
dimaksud adalah kualifikasi guru BK, fasilitas pendukung, dukungan keuangan, materi, metode,
serta media yang ditetapkan dalam program dapat mencapai tujuan program. Setelah data dipaparkan,
kemudian menuliskan hasil analisis, dan terakhir menyusun laporan dan menuliskan keputusan.
Badrujaman, 2011.
2.1.7. Evaluasi Proses Program untuk Education Expo