53 d.
Buku kesan dan pesan Buku kesan dan pesan berisi: tanggal, tanggapan
pribadi pengunjung, identitas seperlunya berguna sebagai masukan terhadap penyelenggaan pameran.
e. Panil
Berfungsi untuk menempelkan karya dua dimensi seperti: gambar profil Perguruan Tinggi dan piagam
penghargaan yang didapat dan sebagainya. Panil juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan.
f. Poster atau brosur
Media ini digunakan untuk menginformasikan kegiatan pameran yang akan dilaksanakan. Dengan
demikian sebelum pelaksanaan pameran dilakukan, poster dan brosur sudah digunakan sebagai media
informasi. g.
Lampu penerangan Lampu ini digunakan untuk memperjelas ruangan
atau karya yang dipamerkan. Lampu ini dipasang di setiap papan pameran, di plafon, agar tidak
menyilaukan. h.
Sound system tape dan kaset instrumentalia. Berfungsi untuk menambah suasana santai dan
mendukung suasana pameran.
2.2.8. Langkah-langkah Pelaksanaan Education Expo
Gębarowski 2012 menjelaskan secara umum ada 8 langkah dalam menyiapkan dan mengadakan
sebuah acara pameran yaitu :
54 a.
Identifikasi tujuan aktifitas pameran b.
Memilih pameran yang memungkinkan tercapainya tujuan
c. Mengatur anggaran acara pameran
d. Menyempurnakan konsep presentasi penawaran
sekaligus desain
dan penyampaian
stand pameran.
e. Memilih dan melatih anggota tim pameran
f. Menyiapkan bahan promosi
g. Berpartisipasi dalam pameran
h. Menindaklanjuti segala kegiatan
Namun untuk sekolah menengah dan perguruan tinggi, proses diatas disederhanakan menjadi 6 tahap
yaitu 1 memilih pameran, 2 mengatur anggaran, 3 membentuk tim pameran, 4 menyiapkan bahan
materi, 5
berpartisipasi dalam
pameran, 6
mengevaluasi penampilan
pameran Gebarowski,
2012.
2.2.9. Komunikasi dengan Pengunjung education expo
Dari segi marketing, memulai interaksi dengan pengunjung stand sangatlah penting. Para exhibitor
perlu membuat kontak aktif dengan penonton seperti mengadakan
amal, kompetisi
atau pertunjukan
interaktif yang
melibatkan penonton.
Beberapa exhibitor dapat menggunakan stand dengan komputer
yang memudahkan siswa untuk melihat presentasi dari masing-masing sekolah atau memberikan siswa
55 kesempatan untuk mengenal software yang digunakan
dalam kegiatan belajar. Salah satu faktor penting untuk berkomunikasi dengan siswa secara efektif
adalah kemampuan
menggunakan open-style
communication yang mempunyai ciri: a.
Toleransi dan bersikap ramah terhadap pengunjung, yang mungkin bersikap tidak disiplin.
b. Sabar dalam menjawab pertanyaan termasuk
pertanyaan yang jawabannya sudah sangat jelas. c.
Hindari menggunakan nada seperti mentor, yang biasanya digunakan dalam kelas akademik.
d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan
diterima anak muda, informal dan bebas dari jargon akademik Gebarowski, 2012.
2.3. Penelitian yang Relevan