dengan akurasi dan presisi tinggi. Dan citra partai tidak ada gunanya, apabila tidak diikuti dengan kondisi riil di dalam partai politik itu sendiri.
II.4 Bentuk-Bentuk Pemasaran Politik
Seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman bentuk-bentuk pemasaran politik juga mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Ada 3 tiga komponen yang
mempengaruhi bentuk-bentuk pemasaran politik, yaitu terdiri dari: 1.
Bentuk Tradisional 2.
Bentuk Audiovisual 3.
KemunculanPerkembangan Internet Ketiga bentuk-bentuk pemasaran politik diatas akan dijelaskan secara rinci seperti dibawah.
II.4.1 Bentuk Tradisional
Dalam pemasaran politik tradisional dapat dibagi menjadi 2 dua komponen. Dimana komponen-komponen tersebut adalah:
II.4.1.1 Bentuk Interaktif
Bentuk interaktif ini dianggap paling sering dilakukan oleh para calon yang akan merebut kursi kekuasaan politik dalam pemilu. Para calon atau para politisi dapat bertemu
langsung atau bertatap muka kepada masyarakat sehingga dapat menyampaikan visi dan misi secara langsung dengan cara berkomunikasi dihadapan para masyarakat pendukung.
“bertemu langsung atau face to face” adalah metode yang memiliki kekuatan untuk
Universitas Sumatera Utara
meciptakan citra positif para calon di mata para masyarakat. Namun bentuk interaktif ini memiliki kelemahan. Kelemahan bentuk interaktif ini terletak pada keterbatasan jumlah
masyarakat untuk melakukan interaksi langsung dengan para politisi atau calon serta keterbatasan waktu para politisi atau calon dalam mengkampanyekan visi dan misi mereka
kepada target yang kecil narrow target dan target luas wide target. Dalam menjalankan strategi kontak langsung dengan para masyarakat ada 2 dua
langkah yang ditempuh oleh para politisi atau calon dalam mencapai target seperti yang digambarkan pada bagan dibawah ini
Pertama Kedua
Publikasi Langsung Media Massa
II.4.1.2 Bentuk Non Interaktif berjalan tidak langsung
Yang membedakan bentuk interaksi langsung diatas dengan bentuk interaktif tidak langsung ini terletak pada masalah feedback. Jika interaksi langsung seperti yang telah
dijelaskan diatas memerlukan feedback dari masyarakat maka bentuk interaksi tidak langsung ini tidak memerlukan feedback. Cara yang ditempuh politisi atau calon dalam bentuk ini
adalah melalui media “format kecil” misalnya poster, spanduk, billboard, papan reklame, baliho, dan sebagainya.
Media format kecil ini hanya sekedar bentuk komunikasi namun yang terpenting muatan konsep komunikasi yang terkandung didalamnya, terutama konsep tersebut harus
mampu mewakili maksud produsen mempublikasikan produknya sehingga konsep tersebut
POLITISI atau
CALON PERWAKILAN
TARGET PENERIMA
TARGET PENERIMA
Universitas Sumatera Utara
dapat dipahami oleh khalayak. Namun perlu disadari media format kecil ini senantiasa mengemas informasi yang berbeda dengan kenyataan bahkan sampai memanipulasi informasi
yang di transfer sehingga sering tercipta “lebih indah” dari warna aslinya.
II.4.2 Bentuk Audiovisual