dilakukan selama waktu yang telah ditentukan yaitu menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan suara dilakukan, maka dilakukan proses penghitungan suara. Pemenang
pemilu ditentukan oleh aturan main atau system penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh peserta, dan disosialisasikan kepada pemilih.
Dengan melihat penjabaran diatas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti strategi komunikasi politik pasangan pemenang pemilu Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail
Siregar sehingga bias memperoleh suara terbanyak dalam pemilukada kali ini. Apa yang membuat masyarakat yang berada di ambang kebingungan dan krisis kepercayaan akhirnya
menjatuhkan pilihan kepada pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar? Apa yang menjadi kelebihan strategi komunikasi politik yang mereka lakukan?
Untuk itu peneliti merasa tertarik untuk menganalisis bagaimana strategi komunikasi politik yang mereka lakukan di kota Pematangsiantar pada penelitian yang berjudul
“Strategi Komunikasi Politik Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar Pada Masa
Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah Pematangsiantar 2010”
II.2 Komunikasi Politik
Pada umumnya, dalam mewujudkan proses komunikasi politik dengan proses komunikasi komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia menggunakan alur dan
komponen sebagai berikut: 1.
KomunikatorSender – Pengirim Pesan 2.
Encoding – Proses penyusunan ide menjadi symbolpesan 3.
Message – Pesan
Universitas Sumatera Utara
4. Media – Saluran
5. Decoding – Proses pemecahanpenerjemahan simbol-simbol
6. KomunikanReceiver – Penerima Pesan
7. Feedback – Umpan balik, respon
Komunikasi biasanya diartikan sebagai pembagian sesuatu misalnya informasi, gagasan, perilaku, pengertian atau pengalaman. Komunikasi dalam pengertian dasar Harold
D. Laswell yaitu who says what, in which channel, to whom with what effect. Dari pengertian tersebut diperoleh unsur-unsur komunikasi, yaitu komunikator who, komunikan whom,
pesan what, media channel, dan pengaruh effect. Agar proses ini sukses, terkadang tidak semudah yang dijalani. Berbagai kendala dan
hambatan banyak dihadapi oleh para pasangan calon yaitu seringnya calon tidak dikenal di daerah pemilihnya, tidak pernah bersentuhan dengan masyarakat dan tidak ada pula jejak
karir yang dikenal masyarakat bahkan oleh kader partai di daerah pemilihnya. Para calon harus menempuh berbagai cara agar visi dan misinya dapat diketahui oleh masyarakat
sehingga masyarakat mampu memberikan feedback sebagai landasan proses komunikasi. Misalnya para calon memperkenalkan diri pada masyarakat dengan melakukan kampanye
melalui media massa baik elektronik ataupun cetak. Contohnya hadir di acara stasiun televisi, stasiun radio, surat kabar, pemasangan baliho, pemasangan spanduk, pemasangan banner,
pemasangan umbul-umbul, dan sebagainya. Dalam melakukan kegiatan politik seperti pemilihan umum, kita mengenal adanya
sebuah pemasaran politik. Maksudnya, dalam hal mempengaruhi masyarakat diperlukan adanya kegiatan seperti retorika, propaganda, kampanye. Komunikasi merupakan kata kunci
dalam melakukan kegiatan tersebut. Dalam perjalanan politik bangsa, berbicara komunikasi politik tidak semudah dengan membicarakan gerakan politik. Kesulitan itu dapat kita lihat
ketika menggabungkan adanya konsep komunikasi dendan konsep politik.
Universitas Sumatera Utara
Disisi lain, kita juga harus mengetahui bahwa komunikasi politik adalah sebuah studi interdisiplinari yang dibangun atas atas berbagai macam disiplin ilmu terutama yang
memiliki keterkaitan antara proses komunikasi dan proses politik.
7
Terkadang ketika kita berbicara soal komunikasi yang digabungkan dengan kata politik tidak jarang diklaim sebagai
studi tentang aspek-aspek politik, dan sering dikaitkan dengan unsur komunikasi didalam sebuah kampanye pemilu election campaign karena mencakup masalah persuasi terhadap
pemilih, debat antar kandidat, dan penggunaan media massa sebagai alat kampanye. Dengan minim atau tidak adanya komunikasi, maka tidak akan tercipta usaha bersama dan secara
otomatis juga tidak akan ada politik. Melakukan sebuah kegiatan politik dan kegiatan komunikasi politik terhadap para
konstituen merupakan hal yang lumrah dalam sebuah penyelenggaraan pemilu. Dalam hal mempengaruhi masyarakat, melakukan sebuah usaha komunikasi politik dalam bentuk
sebuah kegiatan kampanye adalah sebuah usaha atau cara yang efektif. Kampanye merupakan sebuah usaha yang dikelola oleh satu kelompok atau agen perubahan yang ditujukan untuk
mempersuasi target sasaran agar bias menerima, memodifikasi atau membuag ide, sikap atau perilaku tertentu, dalam hal ini kampanye politik adalah sebuah peristiwa yang bisa di
dramatisasi. Rogers dan Storey dalam tulisan mereka yang bertajuk Communication Campaigns
mendefenisika n kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan
tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu
”.
8
Untuk menyampaikan visi dan misinya kepada masyarakat pemilih pasangan calon memilih kampanye sebagai sarana yang digunakan.
7
Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009, hal. 63.
8
Antar Venus, Manajemen Kampanye, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal. 7.
Universitas Sumatera Utara
Seperti yang ditetapkan dan diatur dalam Undang-undang No.12 tahun 2008 Pasal 75 ayat 1 kampanye dilaksanakan sebagai bagian dari pemilihan kepala daerah dan wakil kepala
daerah.
9
II.3 Marketing Politik