15 fokus pada tugas, berusaha secara aktif mengembangkan diri, orang lain dan
bisnis serta komit dengan organisasi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keterikatan kerja
karyawan menggambarkan suatu keadaan psikologis yang positif terhadap pekerjaaan dan organisasi serta nilai-nilai yang ada di dalamnya yang
menimbulkan kesediaan untuk melampaui persyaratan minimal pekerjaan dan direfleksikan dalam sikap positif kepada organisasi melalui kontribusi kinerja
terbaiknya secara fisik, kognitif dan emosi untuk kesuksesan organisasi.
2. Kategori Keterikatan Kerja
Gallup the Consulting Organization Vazirani, 2007 menyebut karyawan yang terikat sebagai pembangun builders. Mereka ingin tahu harapan yang
diinginkan dalam peran mereka sehingga bisa sesuai dan bahkan melebihi harapan tersebut. Mereka secara alami ingin tahu tentang perusahaan mereka dan tempat
mereka di dalamnya. Mereka bekerja secara konsisten pada level tinggi. Mereka ingin menggunakan talenta dan kekuatan mereka dalam bekerja setiap hari.
Mereka bekerja dengan sungguh-sungguh dan mereka mendorong inovasi serta menggerakkan organisasi mereka ke depan.
Selanjutnya, karyawan yang tidak terikat cenderung berkonsentrasi pada tugas dibandingkan konsentrasi pada sasaran dan hasil yang diharapkan
perusahaan untuk mereka capai. Mereka hanya melakukan apa yang disuruh dan melaporkan jika sudah selesai. Mereka fokus untuk mencapai tugas dibanding
mencapai suatu hasil. Mereka cenderung merasa kontribusi mereka diabaikan dan
Universitas Sumatera Utara
16 potensi mereka tidak dipedulikan. Mereka kadangkala merasakan hal ini karena
mereka tidak memiliki hubungan yang produktif dengan manajer mereka atau dengan mitra kerja mereka Vazirani, 2007.
Sedangkan karyawan yang tidak terikat secara aktif, secara konsisten melawan segala sesuatu secara nyata. Mereka tidak hanya tidak bahagia dalam
bekerja, mereka juga sibuk menunjukkan ketidakbahagiaan mereka. Mereka menanam benih negativitas di setiap ada kesempatan. Setiap hari, para pekerja
yang secara aktif tidak terikat, mengacaukan pencapaian rekan kerja mereka yang terikat. Dalam situasi dimana para pekerja bergantung satu sama lain untuk
menghasilkan produk dan jasa, permasalahan dan tegangan yang dimunculkan oleh para pekerja yang secara aktif tidak terikat bisa menyebabkan kerusakan
besar bagi fungsi organisasi.
3. Aspek-Aspek Keterikatan Kerja
Berdasarkan definisi keterikatan kerja menurut Schaufeli Bakker 2010, terdapat tiga aspek keterikatan, yaitu vigor, dedication dan absorption.
Vigor ditunjukkan dengan tingkat energi yang tinggi dan fleksibilitas mental saat bekerja, kesediaan untuk menginvestasikan seluruh energi yang dimiliki untuk
pekerjaan, dan tetap tekun meski menghadapi berbagai kesulitan. Dedication ditunjukkan dengan kesediaan untuk terlibat secara mendalam pada pekerjaan,
merasa antusias dan bangga dengan pekerjaan, serta selalu merasa tertantang dengan pekerjaan. Absorption ditunjukkan dengan berkonsentrasi secara penuh
Universitas Sumatera Utara
17 dan merasa asyik dengan pekerjaannya, sehingga waktu terasa cepat berlalu dan
merasa enggan untuk meninggalkan pekerjaan. Schiemann 2009 menguraikan tiga aspek pembentuk keterikatan kerja,
yaitu : kepuasan, komitmen dan advokasi. Kepuasan merupakan perasaan positif terhadap perusahaan karena telah terpenuhinya hal-hal mendasar pada karyawan,
yang membawa pada kehadiran karyawan secara psikologis dalam pekerjaannya. Komitmen
menggambarkan keengganan
meninggalkan perusahaan
dan kebanggaan sebagai bagian dari perusahaan. Sedangkan advokasi menggambarkan
kesediaan untuk mengerahkan upaya ekstra, bekerja melampaui harapan dan mendorong orang lain untuk mendukung produk atau jasa perusahaan. Advokasi
menimbulkan semangat dan kekuatan force yang akan menjadi bahan bakar pada perilaku kerja yang lebih efektif.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam keterikatan kerja terdapat 3 aspek, yaitu energi yang tinggi dan ketekunan kerja yang disebut
Schaufeli Bakker 2010 sebagai vigor, kerelaan dan ketulusan mendedikasikan kemampuan terbaiknya untuk perusahaan yang disebut dedication serta merasa
senang dalam menjalankan pekerjaan dan lebur dalam pekerjaan yang disebut absorption.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterikatan Kerja