Kualitas Kehidupan Kerja Modal Psikologis

38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian ini melibatkan 3 variabel yaitu : 1. Variabel tergantung : Keterikatan kerja Y 2. Variabel bebas : - Modal Psikologis X1 - Kualitas Kehidupan Kerja X2

B. Definisi Operasional Variabel 1. Keterikatan Kerja

Keterikatan kerja karyawan adalah kondisi psikologis positif yang dimiliki karyawan terhadap pekerjaan dan organisasi yang menimbulkan kesediaan untuk bekerja demi kesuksesan organisasi. Keterikatan kerja karyawan diukur dengan mengadaptasi alat ukur Utrecht Work Engagement Scale UWES yang dikembangkan oleh Schaufeli Bakker 2003 berdasarkan tiga dimensi, yaitu vigor, dedication dan absorption. Skor keterikatan kerja karyawan yang tinggi menggambarkan bahwa karyawan memiliki tingkat keterikatan kerja yang tinggi, dan sebaliknya skor keterikatan kerja karyawan yang rendah menggambarkan bahwa karyawan tersebut memiliki tingkat keterikatan kerja yang rendah pula.

2. Kualitas Kehidupan Kerja

Kualitas kehidupan kerja adalah persepsi karyawan terhadap lingkungan pekerjaannya, dimana perusahaan berupaya untuk memberikan kesesuaian antara Universitas Sumatera Utara 39 karyawan, teknologi, pekerjaan dan lingkungan dengan cara mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman serta kondusif, sehingga tercipta keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan mereka. Kualitas kehidupan kerja diukur dengan mengadaptasi alat ukur Quality of Work Life Scale yang dikembangkan oleh Timossi, Pedroso, Fransisco Pilatti 2008 berdasarkan delapan dimensi Quality of Work Life Model yang dikembangkan oleh Walton 1973. Skor kualitas kehidupan kerja yang tinggi menggambarkan bahwa subjek merasakan kualitas kehidupan kerja yang tinggi, dan sebaliknya skor kualitas kehidupan kerja yang rendah menggambarkan bahwa subjek mengalami kualitas kehidupan kerja yang rendah pula.

3. Modal Psikologis

Modal psikologis adalah sumber daya psikologis positif dalam diri karyawan yang berperan dalam upaya mencapai kesuksesan pada tugas yang menantang, optimis untuk sukses, tekun karena adanya harapan untuk sukses dan tetap bertahan meski dihadang kesulitan. Modal psikologis diukur dengan mengadaptasi alat ukur Psychological Capital Questionnaire PCQ yang dikembangkan oleh Luthans, Youssef Avolio 2007 berdasarkan empat dimensi, yaitu self efficacy, optimism, hope dan resilience. Skor modal psikologis yang tinggi menggambarkan bahwa subjek memiliki sumber daya modal psikologis yang tinggi, dan sebaliknya skor modal Universitas Sumatera Utara 40 psikologis yang rendah menggambarkan bahwa subjek memiliki sumber daya modal psikologis yang rendah pula.

C. Subjek Penelitian