68 Tabel 6. Nilai Ketuntasan Minimal pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar
Teknik Otomotif Nilai
Keterangan ≥ 75 – 100
Tuntas 75
Belum tuntas Hasil pencapaian belajar peserta didik dapat dikatakan berhasil apabila
peserta didik yang mendapatkan nilai tuntas semakin bertambah setiap siklusnya. Untuk menganalisis pencapaian hasil belajar peserta didik maka
dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Persentase = Jumlah peserta didik yang tuntasx 100
Jumlah peserta didik Model pembelajaran Brainstorming dikatakan berhasil jika rata-rata
hasil belajar peserta didik semakin meningkat pada tahan pra tindakan, siklus I, siklus II dan siklus selanjutnya. Berarti rata-rata hasil belajar
peserta didik pada siklus I akan lebih besar daripada pratindakan dan seterusnya hingga memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. Rata-rata
hasil belajar peserta didik dapat diketahui dengan rumus berikut : a. Perhitungan rata-rata mean nilai tes hasil belajar dilakukan dengan
rumus berikut Sugiyono, 2011: 49:
Dimana: Me = Mean rata-rata
∑ = Epsilon baca jumlah Xi = Nilai X ke i sampai ke n
n = Jumlah individu b. Perhitungan nilai tengah median dan modus mode dengan langkah
mengurutkan data dari data terkecil hingga terbesar. 1 Modus
69 Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan
atas nilai yang sedang populer atau sering muncul dalam kelompok tersebut. Menurut Zainal Arifin 2012: 257 adalah
ukuran yang menyatakan suatu variabel yang paling banyak terjadi.
2 Median Median adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas
nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil hingga terbesar, atau sebaliknya. Median menurut
Zainal Arifin 2012: 257 adalah sering dipakau untuk memperbaiki nilai rata-rata karena jika terdapat nilai ekstrim, nilai rata-rata
kurang representatif sebagai ukuran gejala pusat.
I. Indikator Keberhasilan Penelitian
Model pembelajaran Brainstorming dianggap berhasil apabila mampu meningkatkkan hasil belajar dan keaktifan peserta didik pada saat posttest
pada tiap siklus. Hasil belajar peserta didik bila nilai tuntas dapat dicapai 75 dari keseluruhan peserta didik kelas X TKR 2, sedangkan pada
pengamatan sikap bila peningkatan aktivitas peserta didik sebesar 65 dari keseluruhan perseta didik kelas X TKR 2.
70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Yogyakarta yang terletak di Jl. R.W. Monginsidi No. 2A, RT 1, RW 04, Jetis,
Cokrodiningratan, Yogyakarta. SMK Negeri 3 Yogyakarta di kota Yogyakarta ini mempunyai visi menjadi Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Berstandar Internasional yang berfungsi optimal, untuk menyiapkan kader teknisi menengah yang kompeten dibidangnya,
unggul dalam imtaq iptek dan mandiri, sehingga mampu berkompetisi pada era globalisasi. Sedangkan misi dari SMK Negeri 3 Yogyakarta
salah satunya adalah melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan yang berfungsi optimal untuk menghasilkan lulusan yang kompeten di
bidangnya, unggul dalam imtaq iptek dan mandiri. SMK Negeri 3 Yogyakarta juga dikenal dengan STM 2 Jetis
yang memiliki 6 program studi keahlian diantaranya adalah Teknik Bangunan, Teknik Listrik, Teknik Mesin, Teknik Otomotif, Teknik
Elektronika dan Teknik Komputer dan Informatika yang masing- masing memiliki kompetensi keahlian. Dalam proses belajar mengajar
SMK Negeri 3 Yogyakarta menggunakan kurikulum 2013 sebagai acuan. Pada program studi keahlian Teknik Otomotif dengan
kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan mempunyai 4 kelas yaitu kelas TKR 1, TKR 2, TKR 3 dan TKR 4 pada masing-masing
tingkatannya Kelas X, Kelas XI dan Kelas XII. Jumlah peserta didik
71 dalam satu kelas yang diteliti sebanyak 29 peserta didik pada kelas X
TKR 2.
2. Deskripsi Pengambilan Data
Penelitian tentang model pembelajaran Brainstorming pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif PDTO pada kelas
X dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 20152016 selama 2 bulan yaitu pada bulan April dan Mei. Pengumpulan data pada
penelitian dilakukan dengan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati dan menilai keaktifan peserta didik selama proses
pembelajaran dan tes kognitif untuk mengukur dan mengetahui hasil belajar peserta didik sebelum tindakan dilaksanakan dan setelah
dilaksanakan pretest dan posttest. Pengumpulan data ini mengacu pada desain penelitian milik
Kemmis dan Mac Taggart dalam bukunya Suharsimi Arikunto 2006: 74 model spiral, yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan
planning, tahan tindakan acting, tahap pengamatan observasion dan tahap refleksi reflecting. Penelitian dilaksanakan sebanyak 3
siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan, kecuali siklus 3. Pelaksanaan penelitian akan dijabarkan sebagai berikut :
a. Pra Tindakan
Peneliti melakukan observasi pada mata pelajaran PDTO di kelas X TKR. Dari hasil observasi tahap pra tindakan yang
menjadi dasar untuk menetapkan rencana pada tindakan tiap siklus
berikutnya. Setelah
observasi tersebut
selesai dilaksanakan, peneliti dapat mengambil kesimpulan berdasarkan
data yang telah didapatkan. Dengan adanya kesimpulan
72 tersebut, peneliti semakin yakin untuk dapat melaksanakan
penelitian dengan model pembelajaran Brainstorming. Serikut adalah hasil observasi dan data nilai peserta didik yang
didapatkan pada kegiatan pra tindakan : 1 Kondisi kelas yang kurang mendukung dan kondusif untuk
proses kegiatan belajar dan mengajar. Kurang terlibatnya peserta didik di alam proses pembelajaran membuat peserta
didik tidak memperhatikan pelajaran, tertidur di kelas, mengobrol dengan peserta didik lain dan bermain handphone
dalam kelas. 2 Salah satu kelemahan model ceramah adalah guru sulit
mengetahui peserta didik paham dengan penjelasan dari guru. Hal tersebut terbukti dari hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran PDTO kelas X TKR 2 yang kurang baik, yaitu hanya 31 perserta didik dari jumlah keseluruhan 29 peserta
didik yang mampu mencapai nilai KKM yaitu 75. Pada kondisi tersebut, permasalahan yang dihadapi pada
mata pelajaran PDTO disebabkan karena kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan. Agar pembelajaran melibatkan
peranan peserta didik unutk menemukan sendiri konsep pelajaran
yang diajarkan
harus menggunakan
model pembelajaran yang tepat untuk permasalahan tersebut.
Model pembelajaran Brainstorming menuntut peserta didik untuk berani mengungkapkan pendapat, mengajukan dan
menjawab pertanyaan terkait materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru. Kemudian berkolaborasi dengan teman satu