Siklus I Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian
78 kerja. Dan juga potensi bahaya pada pekerjaan dasar
atau kerja bangku. Awal pembelajaran dilakukan dengan berdoa dan
mempresensi kehadiran peserta didik serta mengecek kesiapan belajar peserta didik. Diterapkannya model
pembelajaran Brainstorming peserta didik dibagi dalam 5 kelompok dengan anggota sebanyak 5 peserta didik,
ada 1 kelompok yang beranggotakan 6 orang. Sembari duduk berkelompok sesuai kelompok masing-masing,
guru menjelaskan materi ajar kepada peserta didik dari UU K3 hingga potensi bahaya pada pekerjaan dasar
atau kerja bangku selama 50 menit. Setelah penyampaian materi selesai, peserta didik
diajak untuk bermain game puzzle. Dengan dipimpin ketua masing-masing kelompok peserta didik harus
berdiskusi untuk memecahkan masalah yang ada dengan menjawab pertanyaan dilembar pertanyaan,
sebelum menyusun puzzle dan mendiskripsikan gambar yang terdapat pada puzzle. Dalam mendiskripsikan
gambar, peserta didik dituntut mempunyai pendapat pribadi tentang gambar yang sudah disusun. Dan tidak
boleh sama dengan teman satu kelompoknya. Setelah selesai mendiskripsikan gambar yang sudah disusun,
perwakilan dari kelompok maju ke depan kelas untuk menceritakan gambar yang sudah disusun. Kemudian
peserta didik boleh menyanggah dari pernyataan
79 kelompok yang sedang maju atau mengajukan
pertanyaan. Pada akhir pertemuan, guru memberi konfirmasi
tentang gambar-gambar yang sudah disusun dan pernyataan oleh peserta didik. Dan menyampaikan
kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya yang akan diadakannya tes kognitif.
Kemudian guru
menutup pelajaran
dengan mengucapakan salam.
b Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada
tanggal 10 Mei 2016 dengan jumlah peserta didik 29 orang. Sama seperti pertemuan sebelumnya, pelajaran
diawali dengan berdoa dan mengucapkan salam oleh guru pengampu mata pelajaran PDTO. Pada kegiatan
pendahuluan, guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang materi yang sudah dijelaskan pada
pertemuan sebelumnya. Guru juga mengulas kembali materi pada pertemuan sebelumnya selama 1 jam
pelajaran 45 menit. Pada pertemuan kedua, tidak diterapkannya model
pembelajaran Brainstorming.
Model pembelajaran
diberikan hanya dilakukan sebanyak 1 kali pada siklus I. Setelah guru mengulas kembali materi yang sudah
diajarkan pada pertemuan sebelumnya, peserta diberi kesempatan
untuk mengajukan
pertanyaan dan
80 membaca materi yang sudah diberikan. Kemudian
peserta didik diberikan tes kogitif berbentuk pilhan ganda sebagai alat evaluasi sesuai materi yang sudah
diajarakan. Posttest dilakukan selama 1 jam pelajaran 45 menit untuk mengerjakan 20 soal pilihan ganda.
Berikut adalah nilai posttest peserta didik pada siklus I : Tabel 9. Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus I
No Nama
Nilai Keterangan
1 D J P
70 Tidak Lulus
2 D B
65 Tidak Lulus
3 D H
70 Tidak Lulus
4 D M
85 Lulus
5 D S
85 Lulus
6 E F
75 Lulus
7 E Y F
80 Lulus
8 E K
80 Lulus
9 F R
75 Lulus
10 F R P 60
Tidak Lulus 11 F E
60 Tidak Lulus
12 F R A 80
Lulus 13 F Y R
75 Lulus
14 G I J 70
Tidak Lulus 15 G L
70 Tidak Lulus
16 H D A 70
Tidak Lulus 17 H D W
80 Lulus
18 H N A 85
Lulus 19 H D F
85 Lulus
20 H P 85
Lulus 21 H F R
65 Tidak Lulus
22 I S 80
Lulus 23 I R A
60 Tidak Lulus
24 I A F 80
Lulus 25 I V
75 Lulus
26 I D P 80
Lulus 27 I A P
70 Tidak Lulus
28 I S H 70
Tidak Lulus 29 J E H B
60 Tidak Lulus
81 Berdasarkan hasil belajar peserta didik pada siklus I dari
29 peserta didik nilai rata-rata mean yang dicapai adalah 74,0 dengan nilai tengah median yaitu 75 dan nilai yang
paling sering muncul modus adalah 70. Dari hasil tersebut dapat dikategorikan pada tabel pancapaian hasil belajar
peserta didik sesuai KKM berikut ini : Tabel 10.Pencapain Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
KKM Kategori
Jumlah Siswa Presentase
Tuntas 16
55,17 Belum Tuntas
13 44,83
Total 29
100 Penelitian dianggap berhasil jika model pembelajaran
Brainstorming mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan indikator keberhasilan 75 yang tuntas dari
keseluruhan peserta didik kelas X TKR 2. Pada siklus I menunjukkan bahwa 16 peserta didik atau 55,17 yang
mampu mencapai nilai KKM dari 29 peserta didik. Sedangkan sebanyak 13 peserta didik atau 44,83 yang
belum tuntas. Hal ini menunjukkan hasil belajar sudah meningkat 24,14 dari pra tindakan, tetapi belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti yaitu 75 dari jumlah keseluruhan peserta didik.
3 Tahap PengamatanObservasi Proses
pengamatan dilakukan
selama proses
pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini, peneliti dibantu oleh seorang observer untuk mengamati keaktifan peserta
82 didik pada siklus I. Berikut aspek sikap yang akan diamati
tercantum dalam instrumen penilaian sikap : a Keberanian peserta didik untuk bertanya
b Keberanian peserta
didik untuk
menjawab pertanyaanmengungkapkan pendapat.
c Interaksi peserta didik dengan guru dan kelompok. d Perhatian peserta didik selama proses pembelajaran.
Penilaian keaktifan peserta didik dilakukan di pertuan pertama saja, yaitu tanggal 03 Mei 2016. Karena pada
pertemuan pertemuan dilakukan model pembelajaran Brainstorming
sehingga observer
dapat mengawasi
keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran. Pada lembar observasi, observer mengisi kolom aspek penilaian
dengan angka 1-4 sesuai dengan petunjukkan yang diberikan oleh peneliti dan memiliki kriteria tertentu. Berikut
adalah hasil penilaian aktivitas belajar peserta didik pada siklus I :
Tabel 11. Hasil Observasi Keafktifan Peserta Didik pada Siklus I.
No Nama
Aspek Penilaian Jumlah
1 2
3 4
Skor 1
D J P 2
3 3
2 10
2 D B
2 1
2 3
8 3
D H 2
3 3
3 11
4 D M
1 3
3 2
9 5
D S 2
3 1
2 8
6 E F
3 4
2 3
12 7
E Y F 1
1 2
1 5
8 E K
1 2
1 2
6 9
F R 1
1 2
2 6
Berlanjut
83 Lanjutan
10 F R P 2
3 1
2 8
11 F E 2
3 3
3 11
12 F R A 1
3 3
2 9
13 F Y R 2
3 2
3 10
14 G I J 1
1 1
2 5
15 G L 2
3 2
2 9
16 H D A 2
4 3
3 12
17 H D W 1
3 3
2 9
18 H N A 1
2 1
1 5
19 H D F 1
1 2
2 6
20 H P 1
2 3
2 8
21 H F R 3
3 2
3 11
22 I S 2
1 1
2 6
23 I R A 1
1 1
2 5
24 I A F 1
2 2
1 6
25 I V 1
2 2
1 6
26 I D P 2
1 1
1 5
27 I A P 1
3 2
1 7
28 I S H 2
1 3
2 8
29 J E H B 1
2 2
1 6
Jumlah Skor Aktivitas Peserta Didik 227
Skor Total Aktivitas Peserta Didik 464
Tabel 12. Kategori Nilai Keaktifan Peserta Didik. No
Kategori Skor
Keaktifan siswa
Jumlah Siswa
Presentase 1
Tidak Aktif 4 - 6
12 41,37
2 Kurang Aktif
7 - 9 10
34,5 3
Aktif 10-12
7 24,13
4 Sangat Aktif
13-16 -
- Jumlah
29 siswa 100
Dengan menggunakan lembar observasi, observer melakukan pengamatan dan menilai keakftifan peserta didik.
Hasil pengamatan keaktifan peserta didik pada siklus I adalah masih banyak peserta didik tidak aktif dalam
pembelajaran yaitu sebesar 41,37 atau sebanyak 12 dari 29 peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan peserta
84 didik kals X TKR 2 dikategorikan masih rendah. Persentase
keaktifan peserta didik siklus I dapat dilihat sebagai berikut : Persentase = Skor aktivitas siswa
x 100 Skor total aktivitas siswa
Persentase = 227 x 100
464 Persentase = 48,92
Dapat disimpulkan bahwa, hasil persentase belum mampu mencapai kriteria yang sudah ditetapkan peneliti.
Model pembelajaran dikatan berhasil jika keaktifan peserta didik sela proses pembelajaran mencapai 65 atau lebih
dari keseluruhan peserta didik. Hal ini dapat disebabkan karena peserta didik tidak mempunyai semangat belajar
dalam mengikuti proses pembelajaran. Saat pembelajaran masih banyak peserta didik yang mengantuk, bermain
handphone, mengganggu teman sebangku dan mengobrol dengan teman sebangku. Sehingga perlu diadakannya
perbaikan pada siklus selanjutnya agar model pembelajaran Brainstorming dapat terbukti untuk meningkatkan keaktifan
peserta didik selama proses pembelajaran. 4 Tahap Refleksi
Pada tahap ini dimaksudkan untuk mengungkapkan hasil pembelajaran dari pengamatan aktivitas dan hasil
belajar peserta didik melalui lembar observasi dan tes kognitif. Pada tahap refleksi peneliti, observer dan guru
85 mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan selama
pelaksanaan tahap tindakan. Berdasarkan
hasil pelaksanaan
tindakan, maka
didapatkan masalah sebagai berikut : a Pernyataan yang diungkapkan peserta didik umumnya
sama hanya berbeda kalimat. b Pada siklus I, masih banyak peserta didik yang belum
menguasai materi yang sudah diajarkan. Hanya 16 peserta didik yang sudah mencapai nilai KKM atau
55,17 dan belum mencapai 75. c Masih banyak peserta didik yang bermain handphone,
mengantuk di kelas, tidak memperhatikan guru di depan kelas dan berbicara dengan teman sebangkunya.
Dari permasalahan di atas perlu diberi solusi pada pelaksanaan tindakan selanjutnya. Meskipun pada hasil
belajar peserta didik mengalami peningkatan 24,24 dari tahap pra tindakan, tetapi belum mampu mencapai indikator
hasil belajar yang telah ditetapkan oleh peneliti. Sedangkan untuk keaktifan peserta didik juga masih rendah karena dari
hasil pengamatan hanya 48,92 di bawah kriteria yaitu 65. Maka penelitian dilanjutkan pada siklus selanjutnya
dan memberikan solusi pada permasalah siklus I untuk mencapai kriteria yang sudah ditentukan.