44 IPS 4 SMA Negeri Situraja”. Hasil penelitiannya bahwa model
pembelajaran Brainstorming mampu meningkatkan aktivitas didik. Dapat dilihat dari penilaian aktivitas peserta didik pada siklus I sebesar
75 dan pada siklus II meningkat 20 menjadi 97. Sehingga adanya peningkatan
setelah adanya
penerapan model
pembelajaran Brainstorming .
Dengan adanya kesamaan model-model penelitian atau penelitian yang relecan di atas, maka akan menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan
perencanaan yang tepat dalam penelitian Brainstorming yang akan diterapkan di kelas X TKR 2 SMK Negeri 3 Yogyakarta.
C. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan kemampuan seseorang menerima pengetahuan, pemahaman dan mengubahnya dalam suatu kegiatan interaksi dengan
orang lain maupun denga lingkungannya. Dengan belajar seseorang akan bertambah jumlah pengetahuannya, memiliki kemampuan untuk mengingat
adanya kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang dimiliki, dapat menyimpulkan makna, mampu menafsirkan dan mengaktifkan pengetahuan
tersebut dengan realitas. Dalam proses pembelajaran, tidak semua peserta didik mengalami
perubahan atau dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta didik yang belum mampu mencapai nilai
kriteria ketuntasan minimal KKM dalam suatu bidang mata pelajaran. Kendala ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, selain faktor internal dan
eksternal pada diri peserta didik, faktor lainnya yang berpengaruh adalah
45 faktor pendekatan belajar yang meliputi strategi dan model pembelajaran
yang digunakan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Model
pembelajaran diperlukan
sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang baik
tergantung bagaimana pengimplementasiannya di dalam ruang kelas. Untuk memilih
model pembelajaran
yang tepat,
guru hendaknya
mempertimbangkan dengan melihat tujuan pembelajaran pada mata pelajaran yang akan diajarkan, karakteristik mata pelajaran, kemampuan
siswamahasiswa, dan kemampuan guru tersebut. Model pembelajaran Brainstorming adalah model pembelajaran yang
menuntut peserta didik aktif dalam berpendapat, menyampaikan informasi, bertanya dan menjawab pertanyaan. Model pembelejaran ini bermanfaat
untuk melatih keberanian mengungkapkan pendapat, mempertahankan sebuah argumen, melatih peserta didik berpikir dengan cepat dan tersusun
logis serta meningkatkan partisipasi peserta didik dalam menerima pelajaran.
Pada model pembelajaran Brainstorming peserta didik tidak berperan sebagai penerima informasi saja, tetapi peserta didik menggali informasi dan
mengembangkannya sesuai dengan pemahamannya msing-masing. Guru hanya sebagai fasilitator proses pembelajaran dan mengkonfirmasi atas
jawaban dan pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik. Proses pembelajaran yang efektif adalah apabila proses pembelajaran
yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam membuat tugas –tugas
yang bermakna dan berinteraksi dengan materi pelajaran secara intensif.
46 Gairah belajar peserta didik juga akan lebih meningkat karena proses
pembelajaran yang aktif, menarik dan menyenangkan. D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
1. Model pembelajaran Brainstorming dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif
kelas X TKR 2. 2. Model pembelajaran Brainstorming dapat meningkatkan keaktifan
peserta didik pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif kelas X TKR 2.