Deskripsi Keaktifan Peserta Didik

106

B. Pembahasan

Berdasarkan perhitungan hasil belajar peserta didik kelas X TKR 2, maka didapatkan jumlah atau skor peserta didik pada pra tindakan sebesar 1890 atau nilai rata-rata sebesar 65,2 setelah diberikan perlakuan metode Brainstorming pada siklus I, hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan sebesar 155 atau dari kulam skor hasil belajar pra tindakan yang semula 1890 menjadi sebesar 2145 pada akhir siklus I. Nilai rata-rata pada akhir siklus I yaitu sebesar 74,0 atau kenaikan persentasi sebesar 13,50. Berikut merupakan hasil peningkatan hasil belajar pada tahap pra tindakan ke tahap siklus I : Tabel 23. Kenaikan Hasil Belajar dan Keaktifan Peserta Didik Berdasarkan Skor Pra Tindakan ke Siklus I. Pra Tindakan Siklus I Kenaikan Skor Hasil Belajar 1890 2145 255 13,50 Skor Keaktifan _ _ _ _ Hasil peningkatan yang didapatkan setelah menggunakan model pembelajaran Brainstorming dapat dijadikan langkah refleksi bagi peneliti, guru dan observer terkait indikator yang ingin dicapai pada kelas X TKR 2 yaitu 75 dari keseluruhan peserta didik kelas X TKR 2 yang mencapai nilai KKM 75.00. Sehingga berdasarkan hal tersebut peneliti bersama guru dan observer melanjutkan penerapan model pembelajaran Brainstorming pada siklus II. Selain pengamatan terhadap kenaikan skor hasil belajar, pengamatan pada siklus II juga dilakukan untuk mengamati keaktifan peserta didik secara individu dan kelompok selama proses pembelajaran berlangsung. 107 Skor total hasil belajar peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan, di di mana pada akhir siklus I hasil yang didapatkan adalah 2145 menjadi sebesar 2275 pada siklus II. Sehingga kenaikan skor hasil belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II sebesar 130 atau meningkat sebesar 6,00. Pada akhir siklus I, jumlah skor keaktifan pada peserta didik yaitu sebesar 227 dan pada akhir siklus II hasilnya adalah 254 sehingga keaktifan peserta didik juga mengalami peningkatan sebesar 27 pada akhir siklus II atau kenaikan secara persentase yaitu sebesar 11,90. Berikut merupakan kenaikan hasil belajar dan keaktifan peserta didik dari tahap siklus I ke siklus II : Tabel 24. Kenaikan Hasil Belajar dan Keaktifan Peserta Didik Berdasarkan Skor Siklus I ke Siklus II Siklus I Siklus II Kenaikan Skor Hasil Belajar 2145 2275 130 6,00 Skor Keaktifan 227 254 27 11,90 Untuk memaksimalkan pemahaman peserta didik terkait mata pelajaran yang dilaksanakan pada proses pembelajaran di kelas, maka perlakuan tindakan dilanjutkan pada siklus III hingga mencapai indikator yang sudah peneliti tetapkan. Pada siklus III juga diperlukan pengamatan hasil belajar peserta didik dan pengamatan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Setelah dilakukan model pembelajaran Brainstorming secara intensif pada mata pelajaran PDTO maka kenaikan skor hasil belajar peserta didik kembali mengalami kenakikan. Hal tersebut daapat dibuktikan dengan adanya kenaikan skor sebesar 30 pada akhir siklus III, sehingga hasil total sksor yang diperoleh peserta 108 didik pada akhir siklus II sebesar 2275 menjadi sebesar 2305 atau mengalami kenaikan sebesar 1,40 pada akhir siklus III. Berdasarkan pengamatan keaktifan peserta didik yang telah dilaksakan, hasil yang diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan di mana hasil total skor keaktifan peserta didik pada siklus II sebesar 254, maka pada siklus III hasil tersebut mengalami kenaikan skor sebesar 78. Sehingga hasil total skor keaktifan pada akhir siklus III menjadi sebesar 332 atau persentase kenaikan skor sebesar 30,70. Berikut merupakan kenaikan hasil belajar dan keaktifan peserta didik dari tahap siklus II ke siklus III : Tabel 25. Kenaikan Hasil Belajar dan Keaktifan Peserta Didik Dari Tahap Siklus II Ke Siklus III. Siklus II Siklus III Kenaikan Skor Hasil Belajar 2275 2305 30 1,40 Skor Keaktifan 254 332 78 30,70 Permasalahan pembelajaran yang terjadi di SMK Negeri 3 Yogyakarta, khususnya pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif di kelas X TKR 2 adalah hasil belajar yang masih rendah dan keaktifan peserta didik yang kurang selama proses pembelajaran. Penggunaan metode ceramah oleh guru pengampu yang menyebabkan peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pelajaran dan cepat merasa bosan. Di samping itu, selama proses pembelajaran banyak peserta didik yang bermain sendiri, berbicara dengan teman sebangku, bermain handphone, tidur di dalam kelas hingga mengerjakan PR mata pelajaran lain karena merasa bosan. Menurut Khanifatul 2014:37 hal

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF KOMPETENSI DASAR ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X TKR SMK PAB 12 SAENTIS.

0 2 22

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA BUDHI DARMA INDRAPURA T.A 2015/2016.

0 2 26

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF (PDTO) MATERI MENGIDENTIFIKASI DAN MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR MEKANIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAAN SCIENTIFIC PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK TUNAS PELITA BINJAI TAHUN AJARA

9 58 23

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF (PDTO) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK SWASTA PELITA BULU CINA TAHUN PELAJARAN 2014/201

0 2 22

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.A 2014/2015.

0 1 19

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG.

0 0 269

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF KELAS X TKR A DI SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 7 198

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK DASAR OTOMOTIF KELAS X DI SMKN 1 SEDAYU BANTUL.

0 5 235

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGENDALI MAGNETIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING.

0 1 204

IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF (PDTO) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF DI SMK N 2 PENGASIH.

0 2 309