11 mengerjakan hal tersebut dalam waktu yang berbeda dan mengalami
kesulitan maka kejadian tersebut dapat dikatakan orang tersebut belum belajar.
Jika hakikatnya belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri menurut
Djamarah 2002: 15-16 sebagai berikut : 1 Perubahan yang terjadi secara sadar
Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya
suatu perubahan dalam dirinya. 2 Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus-menerus dan tidak statis. Suatu perubahan
yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
3 Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perbuatan, perrubahan selalu bertambah dan tertuju
memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Makin banyak usaha belajar dilakukan, makin banyak dan makin baik
perubahan yang diperoleh. 4 Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan bersifat sementara terjadi hanya untuk beberapa saat saja sepeti berkeringat, keluar air mata, menangis dan
sebagainya. Perubahan terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.
12 5 Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui prosesbelajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku jika seseorang
belajar sesuatu sebagai hasil ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,
keterampilan, dan pengetahuan.
b. Tujuan Belajar
Tujuan pembelajaran pertama kali diperkenalkan oleh B.F Skinner pada tahun 1950 yang diterapkan dalam ilmu perilaku
behavioral science dengan maksud untuk meningkatkan mutu pembelajaran Benny, 2009: 15. Tujuan dari sistem pembelajaran
adalah untuk memfasilitasi peserta didik agar memiliki kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat digunakan
dalam beragam aktivitas kehidupan. Tiga domain atau ranah yang dapat digunakan sebagai dasar
untuk merumuskan tujuan pembelajaran yang dikemukakan oleh Bloom dan Davis dalam Benny 2009: 15 adalah :
1 Tujuan pembelajaran pada ranah kognitif adalah untuk melatih kemampuan intelektual peserta didik. Tujuan pada ranah ini
membuat peserta didik mampu menyelesaikan tugas-tugas yang bersifat intelektual.
2 Tujuan pembelajaran pada ranah afektif terkait dengan sikap, emosi, penghargaan dan penghayatan atau apresiasi terhadap
nilai, norma dan sesuatu yang dipelajari.
13 3 Tujuan pembelajaran pada rana psikomotor memiliki kaitan yang
erat dengan kemampuan dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik dalam berbagai mata pelajaran. Misalnya,
dalam mata pelajaran olahraga, drama dan praktikum. Berdasarkan dari pendapatan para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa proses pembelajaran memiliki suatu tujuan tertentu. Dengan adanya tujuan pembelajaran, peserta didik akan lebih
termotivasi dalam melakukan proses belajar dalam upaya mencapai kompetensi yang diharapkan. Tujuan pembelajaran mencakup ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan pembelajaran pada ranah kognitif yaitu untuk melatih kemampuan intelektual peserta didik ranah
pengetahuan. Pada ranah afektif yaitu terkait dengan sikap, emosi, penghargaan dan penghayatan atau apresiasi terhadap nilai, norma,
dan sesuatu yang sedang dipelajari. Sedangkan tujuan pembelajaran pada ranah psikomotor memiliki kaitan dengan kemampuan dalam
melakukan kegiatan –kegiatan yang bersifat fisik dalam berbagai mata
pelajaran.
2. Hasil Belajar Peserta Didik a. Pengertian Hasil Belajar Peserta Didik
Hasil belajar
merupakan kemampuan
yang diperoleh
seseorang setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran
atau kegiatan instruktsional, tujuan belajar telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pendidik. Nana Sudjana 2009: 3 mendefinisikan hasil
belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
14 sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Rusman 2012: 123 mengemukakan bahwa, hasil belajar adalah sejumlah pengalaman
yang diperoleh peserta didik yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata
pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat bakat, penyesuaian sosial, macam-macam
keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan. Menurut Oemar Hamalik dalam Rusman 2012: 123 menyatakan bahwa hasil belajar
itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan persepsi dan perilaku termasuk juga perbaikan perilaku.
Dimyati dan Mudjiono 2006: 3-4 juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi pendidik, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dasi sisi peserta didik, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Menurut Syaiful 2013: 105 bahwa seseorang dapat dikatakan berhasil dalam proses
belajar apabila ia mampu mencapai indikator-indikator sebagai berikut:
1 Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi yang tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
2 Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaraninstruksional khusus TIK telah dicapai oleh peserta didik, baik secara
individual maupun kelompok.