Pengertian Persepsi Hakikat Persepsi
12
ditangkap oleh indera terbatas jenis dan jumlahnya, karena adanya seleksi. Hanya sebagian kecil saja yang mencapai kesadaran pada
individu. Individu cenderung mengamati dengan lebih teliti dan secara terkena hal-hal yang meliputi orientasi mereka. Interpretasi sendiri
merupakan suatu proses untuk mengorganisasikan informasi, sehingga mempunyai arti bagi individu. Dalam melakukan interpretasi itu
terdapat pengalama masa lalu serta sistem nilai yang dimilikinya. Sistem nilai disini dapat diartikan sebagai penilaian individu dalam
mempersepsi suatu objek yang dipersepsi, apakah stimulus tersebut akan diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut menarik atau ada
persesuain maka akan dipersepsi positif, dan demikian sebaliknya, selain itu adanya pengalaman langsung antara individu dengan objek
yang dipersepsi individu, baik yang bersifat positif maupun negatif. Keadaan menunjukan bahwa stimulus tidak hanya dikenai satu
stimulus saja, tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar, tetapi tidak semua stimulus
mendapatkan respon tersebut. Menurut Mar’at 1992: 22, proses persepsi merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal dari
komponen kognisi. Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala dan pengetahuannya. Manusia mengamati
suatu objek psikologis dengan kacamatanya sendiri yang diwarnai oleh nilai dari pribadinya. Sedangkan objek psikologis ini dapat
berupa kejadian, ide, atau situasi tertentu.
13
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses pembentukan persepsi diawali dengan masuknya sumber
melalui suara, penglihatan, rasa, aroma atau sentuhan manusia, diterima oleh indera manusia sensory receptor sebagai bentuk
sensation. Sejumlah besar sensation yang diperoleh dari proses pertama diatas kemudian diseleksi dan diterima. Fungsi penyaringan
ini dijalankan oleh faktor seperti harapan individu, motivasi, dan sikap. Sensation yang diperoleh dari hasil penyaringan pada tahap
kedua itu merupakan input bagi tahap ketiga, tahap pengorganisasian sensation. Dari tahap ini akan diperoleh sensation yang merupakan
satu kesatuan yang lebih teratur dibandingkan dengan sensation yang sebelumnya. Tahap keempat merupakan tahap penginterpretasian
seperti pengalaman, proses belajar, dan kepribadian. Apabila proses ini selesai dilalui, maka akan diperoleh hasil akhir berupa persepsi.