Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

60 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono 2008: 62, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan cara Simple Random Sampling. Dijelaskan oleh Sugiyono 2008: 64, teknik ini dikatakan simple sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, dan jumlah populasi yang terbatas maka pada penelitian ini sampel di ambil secara acak dari populasi guru yang mengajar siswa Kelas Khusus Olahraga, sampel yang diambil secara acak diambil sebanyak 5 guru. Berikut jumlah sampel penelitian responden yang mengajar siswa Kelas Khusus Olahraga tahun ajaran 20162017. Tabel 2. Jumlah Sampel Guru yang Mengajar Siswa Kelas Khusus Olahraga Tahun Ajaran 20162017 No. Nama Sampel Jumlah 1. Guru Mata Pelajaran Sejarah 1 2. Guru Mata Pelajaran PKN 1 3. Guru Mata Pelajaran BK 1 4. Guru Mata Pelajaran TIK 1 5. Guru Mata Pelajaran Ekonomi 1 Jumlah Total 5 61

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1.

Instrumen “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode” Suharsimi Arikunto, 1992: 112. Keberhasilan suatu penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen tersebut. Telah dijelaskan bahwa, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan angket sebagai alat mengambil data. Dalam menyusun instrumen biasanya digunakan langkah- langkah sebagai berikut: 1 Menetapkan indikator-indikator pada masing- masing variabel atau bentuk kisi-kisi untuk menyusun instrumen penelitian, 2 Dari kisi-kisi pada masing-masing variabel kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan yang merupakan intrumen penelitian, 3 Instrumen ini kemudian dikonsultasikan kepada ahli atau dosen pembimbing guna memperoleh masukan demi kesempurnaan instrumen, 4 Mengadakan perbaikan instrumen sesuai saran dan masukan dosen pembimbing atau ahli, 5 Mengujicobakan instrumen kepada sejumlah subjek yang memiliki ciri-ciri sama atau hampir sama dengan subjek penelitian, 6 Menguji validitas dan reliabilitas butir-butir, 7 Membakukan instrumen dengan cara menghilangkan butir-butir yang tidak memenuhi syarat Sutrisno Hadi, 1991: 9