54
belajar siswa dapat dilakukan dengan cara: 1 menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sebelum memulai kegiatan pembelajaran; 2
menyusun tugas-tugas yang harus dikerjakan bersama siswa; 3 menjelaskan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan; 4 membantu dan melayani
siswa yang memerlukannya; 5 memberikan motivasi, membimbing dan mendorong siswa untuk belajar melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan; 6
membantu siswa agar dapat menarik suatu kesimpulan. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa dapat dilakukan dengan cara guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebelum pelajaran
dimulai, menyusun tugas-tugas yang harus dikerjakan bersama siswa, menjelaskan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, membantu dan
melayani siswa yang memerlukannya. Guru memberikan motivasi, membimbing dan mendorong siswa untuk belajar melalui pengajuan
pertanyaan-pertanyaan, dan di akhir pelajaran guru membantu siswa agar dapat menarik suatu kesimpulan.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Sumaryana yang berjudul “Perbedaan Prestasi Belajar Siswa
Kelas Khusus Olahraga dengan Kelas Regular di SMP Negeri 2 Tempel tahun pelajaran 20142015
”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan dua variabel, yaitu prestasi belajar siswa kelas
khusus olahraga dan prestasi belajar siswa kelas regular. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas khusus olahraga dan kelas regular SMP
55
negeri 2 Tempel Kabupaten Sleman sebanyak 414 orang siswa. Peneliti menggunakan 60 orang siswa dari kelas khusus olahraga dan 60 orang
siswa dari kelas regular sebagai sampel penelitian yang diambil secara random. Instrumen yang digunakan adalah rata-rata nilai rapor yang ada
pada kumpulan nilai. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah uji rata-rata dua sampel independen bebas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar belajar siswa kelas khusus olahraga dengan prestasi belajar siswa kelas regular. Prestasi
belajar siswa kelas regular lebih baik bila dibandingkan dengan prestasi belajar siswa kelas khusus olahraga. Faktor yang sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa kelas khusus olahraga adalah faktor kelelahan akibat latihan dan faktor kesempatan waktu belajar yang banyak
tersita untuk melakukan latihan pembinaan bakat.
2. Penelitian Renny Tri Rahayu yang berjudul “ Pembinaan Kelas Khusus
Bakat Istimewa Olahraga BIO di SMA Negeri 4 Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang; 1 Pembinaan bakat
kelas khusus Bakat Istimewa Olahraga BIO; dan 2 Manajemen sumber daya pembinaan kelas khusus BIO. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penanggungjawab program kelas khusus BIO. Pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber
dilakukan dengan Wakasek Kurikulum, guru olahraga, pelatih dan peserta
56
didik. Triangulasi metode yang digunakan adalah membandingkan data wawancara dengan data observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Pembinaan kelas khusus Bakat Istimewa Olahraga BIO berbeda dari penyelenggaraan pembinaan kelas khusus pada
umumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1 Pembinaan bakat kelas khusus BIO meliputi seleksi, pembinaan berkelanjutan yang terdiri
dari pembinaan cabang olahraga dan pembinaan akademik serta pemberian penghargaan. Seleksi yang diselenggarakan meliputi seleksi administratif
dan seleksi ketrampilan. Seleksi administratif terdiri dari tahapan verifikasi dokumen dan verifikasi faktual. Seleksi ketrampilan berupa tes
cabang olahraga masing-masing peserta didik. Pembinaan olahraga merupakanpembinaan per cabang olahraga yang digeluti oleh masing-
masing peserta didik. Pembinaan akademik diberikan dalam tahap pembinaan berkelanjutan untuk menyeimbangkan kemampuan non
akademik peserta didik kelas khusus BIO. Pemberian penghargaan oleh sekolah dilakukan dengan sistem poin tertentu yang diakumulasikan; dan
2 Manajemen sumber daya pembinaan kelas khusus BIO belum seluruhnya maksimal. Rasio pelatih dengan cabang olahraga yang ada
dalam kelas khusus BIO belum seimbang. Fasilitas yang dimiliki sekolah secara kuantitas belum terpenuhi seluruhnya dan secara kualitas banyak
yang belum standar. Dana dari APBS dan APBN yang diwakilkan oleh