9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
1. Hakikat Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Sejak manusia dilahirkan, sejak itu pula seorang individu secara langsung berhubungan dengan dunia luar. Individu secara langsung
menerima stimulus atau rangsang dari luar disamping dari dalam dirinya sendiri. Individu mengenali dunia dengan menggunakan alat
inderanya. Melalui stimulus yang diterimanya, individu akan mengalami persepsi. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului
oleh penginderaann, yaitu merupakan proses berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang
diteruskan kepusat susunan syaraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami persepsi. Ada beberapa syarat
terjadinya persepsi yaitu, adanya objek persepsi, alat indera atau reseptor yang merupakan alat untuk menerima stimulus, dan adanya
perhatian. Membahas istilah persepsi akan dijumpai banyak batasan atau
definisi tentang persepsi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain oleh: Jalaludin Rahmat 2003: 51 mengemukakan pendapatnya bahwa
persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
10
menafsirkan pesan. Persepsi setiap individu dapat sangat berbeda walaupun yang diamati benar-benar sama.
Menurut Desideranto dalam Jalaluddin Rahmat 2003: 16, persepsi adalah penafsiran suatu objek, peristiwa atau informasi yang
dilandasi oleh pengalaman hidup seseorang yang melakukan peristiwa itu. Dengan demikian dapat dikatakan juga bahwa persepsi adalah hasil
pikiran seseorang dari situasi tertentu. Pengertian persepsi menurut Bimo Walgito 2010: 99 adalah pengorganisasian, penginterpretasikan
terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas dalam diri
individu. Berbagai batasan tentang persepsi di atas , dapat dijelaskan bahwa persepsi adalah sebagai proses mental pada individu dalam
usahanya mengenal sesuatu yang meliputi aktivitas mengolah suatu stimulus yang ditangkap indera dari suatu objek, sehingga didapat
pengertian dan pemahaman tentang stimulus tersebut. Menurut beberapa penjelasan para ahli, maka dapat disimpulkan
bahwa peresepsi mempunyai sifat subjektif, karena bergantung pada kemampuan dan keadaan dari masing-masing individu, sehingga akan
ditafsirkan berbeda oleh individu yang satu dengan yang lain. Dengan demikian persepsi merupakan proses perlakuan individu yaitu
pemberian tanggapan, arti, gambaran, atau penginterprestasian terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan oleh indranya dalam bentuk