Fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran menurut Ngalim Purwanto 2013: 5-7 dikelompokkan menjadi empat fungsi,
yaitu: 1
Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan
kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. 2
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran yang telah disusun.
3 Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling BK.
4 Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum
sekolah yang bersangkutan. Tujuan evaluasi adalah kegiatan untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan dapat dicapai oleh siswa selama satu periode tertentu sehingga memudahkan guru untuk menggambil keputusan.
Keputusan yang dimaksud adalah guru dapat mengidentifikasi kelemahan
maupun keberhasilan
siswanya dalam
proses pembelajaran yang berkaitan dengan materi maupun metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
c. Prinsip-prinsip Evaluasi Hasil Belajar
Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 38, ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi
atau hubungan erat tiga komponen, diantaranya:
1 Tujuan pembelajaran
2 Kegiatan pembelajaran atau KBM
3 Evaluasi
Triangulasi oleh Suharsimi Arikunto 2013: 38 digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Tujuan
KBM Evaluasi
Gambar 1. Triangulasi Komponen Evaluasi Suharsimi Arikunto, 2013: 38
Penjelasan dari bagan triangulasi di atas adalah: 1
Hubungan antara tujuan dengan Kegiatan Belajar Mengajar KBM
Kegiatan belajar-mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar mengacu pada tujuan yang hendak dicapai, sehingga
kegiatan pembelajaran atau KBM tentunya juga akan mengacu pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. KBM akan
diselaraskan dengan tujuan pembelajaran sehingga berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dimaksudkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. 2
Hubungan antara tujuan dengan evaluasi Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur
sejauh mana tujuan sudah tercapai. Sehingga dalam menyusun
alat dan teknik untuk evaluasi harus mengacu pada tujuan yang sudah dirumuskan.
3 Hubungan antara KBM dengan Evaluasi
Selain mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan dengan KBM yang dilaksanakan. Misalnya, bila
dalam kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh guru lebih berorientasi pada keterampilan, maka evaluasinya juga harus
mengukur aspek keterampilan siswa. Suharsimi Arikunto, 2013: 39
Menurut Anas Sudijono 2011: 31-33, evaluasi hasil belajar dikatakan
dapat terlaksana
dengan baik
apabila dalam
pelaksanaannya senantiasa berpegang pada tiga prinsip dasar, yaitu: 1
Prinsip keseluruhan Prinsip keseluruhan atau prinsip komprehensif dimaksudkan
bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat, utuh,
atau menyeluruh. Dengan kata lain, evaluasi hasil belajar harus dapat mencakup berbagai aspek yang dapat menggambarkan
perkembangan atau perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik sebagai makhluk hidup dan bukan benda mati.
2 Prinsip kesinambungan
Prinsip kesinambungan dimaksudkan disini bahwa evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur dan sambung-
menyambung dari waktu ke waktu.
3 Prinsip objektivitas
Prinsip objektivitas mengandung makna, bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan sebagai evaluasi yang baik apabila
terlepas dari faktor-faktor yang nilainya subjektif. Evaluator harus berpikir dan bertindak secara wajar dan tidak boleh tercampuri
oleh kepentingan-kepentingan subjektif.
Prinsip evaluasi menurut Daryanto 2008: 19-21, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh para evaluator dalam
melakukan evaluasi yaitu: 1
Keterpaduan, bahwa perencanaan evaluasi harus ditetapkan saat menyusun satuan pengajaran sehingga dapat disesuaikan dengan
tujuan instruksional dan materi pengajaran yang hendak disampaikan.
2 Keterlibatan siswa, untuk dapat mengetahui sejauh mana siswa
berhasil dalam kegiatan belajar mengajar yang dijalaninya secara aktif perlu diadakan evaluasi.
3 Koherensi, berarti evaluasi harus berkaitan dengan materi
pengajaran yang sudah disajikan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan ranah kemampuan yang akan diukur.
4 Pedagogis, evaluasi perlu diterapkan sehingga upaya perbaikan
sikap dan tingkah laku ditinjau dari segi pedagogis. 5
Akuntabilitas, sejauh mana keberhasilan program pengajaran perlu disampaikan kepada pihak-pihak berkepentingan sebagai
laporan pertanggung jawaban accountability. Prinsip evaluasi tidak hanya berkaitan dengan tujuan
pembelajaran, KBM Kegiatan Belajar Mengajar, dan evaluasi saja tetapi juga bergantung pada keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran dan
pada akhirnya
akan dibuat
laporan
pertanggungjawaban dari
guru kepada
pihak-pihak yang
berkepentingan agar dapat diketahui hasilnya.
d. Ciri-ciri Evaluasi Hasil Belajar