kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi tersebut.
2. Tinjauan Tentang Pengukuran Hasil Belajar
a. Pengertian Tes
Menurut Amir Daien Indrakusuma dalam Suharsimi Arikunto 2013: 46,
“tes adalah salah satu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan
yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat
” dan menurut Goodnough yang dikutip oleh Anas Sudijono 2011: 67, “tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas
yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu, dengan maksud untuk membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang
lain”. Menurut Djemari Mardapi 2008: 67 “tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak
langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan”. Menurut Zainal Arifin 2013: 118, tes merupakan suatu
teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.
Tes adalah cara atau prosedur yang digunakan atau ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian yang berbentuk pemberian
tugas atau serangkaian tugas yang kemudian diperoleh data yang melambangkan nilai atau hasil belajar peserta didik.
b. Ciri-ciri Tes yang Baik
Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 72 “Sebuah tes yang
dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas,
praktikabilitas, dan ekonomis”. Tes yang berkualitas baik dapat membantu guru dalam
meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran. Karakteristik tes yang bermutu baik adalah bahwa soal harus sahih valid dan handal
reliable. Sahih dalam arti setiap alat ukur hanya mengukur satu dimensi atau aspek saja. Handal maksudnya bahwa setiap alat ukur
harus dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat, cermat, dan tetap. Untuk dapat menghasilkan suatu tes yang sahih dan handal,
pembuat soal harus merumuskan kisi-kisinya dan menulis soal berdasarkan kaidah penulisan soalnya kaidah penulisan soal bentuk
objektif atau pilihan ganda dan uraian. 1
Validitas Validitas dapat diartikan sebagai ketepatan sebuah tes
digunakan sebagai alat pengukur prestasi belajar peserta didik. Menurut Anas Sudijono 2011: 93, tes hasil belajar dapat
dinyatakan valid apabila tes hasil belajar tersebut sebagai alat pengukur keberhasilan belajar peserta didik dengan cara tepat,
benar, sahih, telah dapat mengukur atau mengungkap hasil-hasil belajar yang telah tercapai oleh peserta didik, setelah mereka
menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. 2
Reliabilitas Menurut Zainal Arifin 2013: 258 reliabilitas adalah
tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Reliabilitas digunakan untuk menguji keajegan pertanyaan tes bila diberikan
berulang kali pada objek yang sama. 3
Objektivitas Tes
disebut memiliki
objektivitas jika
dalam melaksanakan tes tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor subjektif
dan dilaksanakan apa adanya. 4
Praktikabilitas Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 77 “sebuah tes
dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya”. Tes yang praktis
adalah tes yang mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat
diberikan atau diwakili oleh orang lain. 5
Ekonomis Tes yang bersifat ekonomis adalah tes yang dibuat tidak
membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
c. Fungsi Tes Hasil Belajar