1 Apabila r
11
sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji Reliabilitasnya dinyatakan
telah memiliki Reliabilitas yang tinggi =reliable. 2
Apabila r
11
lebih kecil daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji Reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki
Reliabilitas yang tinggi un-reliable. Anas Sudijono, 2011: 209
d. Daya Pembeda
Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 226 Daya Pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa
yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Menurut Zainal Arifin 2013: 273
perhitungan Daya Pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai
kompetensi dengan peserta didik yang belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Semakin tinggi koefisien
daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi
dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi. Daya Pembeda akan mengkaji soal-soal tes dari segi
kemampuan tes tersebut dalam membedakan siswa yang masuk dalam kategori prestasi yang rendah maupun yang tinggi. Soal yang
memiliki Daya Pembeda akan mampu menunjukkan hasil yang tinggi apabila diberikan kepada siswa yang memiliki prestasi tinggi
dan hasil yang rendah apabila diberikan kepada siswa yang memiliki prestasi rendah.
Menghitung Daya Pembeda perlu dibedakan antara kelompok kecil kurang atau sama dengan 100 dan kelompok besar
lebih dari 100. a.
Untuk kelompok kecil Seluruh kelompok testee, dibagi dua sama besar, 50 kelompok
atas J
A
dan kelompok bawah J
B
. Seluruh pengikut tes, dideretkan mulai dari skor teratas sampai terbawah lalu dibagi
dua. b.
Untuk kelompok besar Mengingat biaya dan waktu untuk menganalisis, maka untuk
kelompok besar biasanya hanya diambil 2 kutubnya saja, yaitu 27 skor teratas sebagai kelompok teratas J
A
dan 27 skor terbawah sebagai kelompok bawah J
B
. Suharsimi Arikunto, 2009: 212
Untuk mencari Daya Pembeda digunakan rumus sebagai berikut:
DP = B
A
- B
B
x 100 N
A
Keterangan: DP = Indeks Daya Pembeda butir soal tertentu satu butir
B
A
= Jumlah jawaban benar pada kelompok atas B
B
= Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah N
A
= Jumlah siswa pada salah satu kelompok atas atau bawah Karno To, 2003: 14
Selanjutnya Daya Pembeda diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 2. Klasifikasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Interpretasi
Negatif – 9
Sangat buruk, harus dibuang 10 - 19
Buruk, sebaiknya dibuang 20 - 29
Cukup baik, perlu direvisi 30 - 49
Baik 50 ke atas
Sangat baik Karno To, 2003: 14
e. Tingkat Kesukaran