26
tanpa mengabaikan pendapat-pendapat lain yang diterimanya dari luar Santosa, 1999: 85-86.
h. Kemampuan komunikasi Individu yang memiliki kemampuan komunikasi dalam
kategori baik akan mampu memahami apa yang dimaksud orang lain melalui kata.Dengan kemampuan tersebut, ia akan
dapat mengekspresikan perilaku asertif dengan bebas dan langsung Rakos, 1991: 18.
Berdasarkan paparan dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku asertif dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor yang berasal dari dalam individu atau yang dimiliki individu internal dan faktor yang berasal dari luar individu eksternal. Faktor
internal tersebut terdiri dari jenis kelamin, usia, harga diri, tipe kepribadian, kematangan emosi, dan kemampuan komunikasi.Sementara,
faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku asertif seseorang diantaranya;kebudayaan, status ekonomi dan sosial, situasi tertentu
lingkungan sekitar, pola asuh dari keluarga.
5. Manfaat Bersikap Asertif
Sikap dan perilaku asertif sangatpenting bagi para siswa di sekolah terutama pada remaja. Manfaat dari perilaku asertif diantaranya:
a. Sikone Evy Verdawati, 2012 memaparkan bahwa asertif akan memudahkan remaja bersosialisasi dan menjalin hubungan dengan
lingkungan teman sebayanya secara efektif, sehingga terbentuk
27
sebuah hubungan yang harmonis. Napoli Tebbs 1988: 321 menambahkan bahwa asertivitas dapat memberikan energi positif
terhadap seseorang, karena akan membuat seseorang lebih peduli dengan orang lain.
b. Seseorang yang memiliki asertif tinggi dapat menghindari munculnya ketegangan, perasaan tidak nyaman akibat menahan, dan
menyimpan sesuatu yang ingin diutarakannya.Selain itu, orang yang asertif akan bebas dari dominasi kebutuhan orang lain. Mereka dapat
memilih secara bebas untuk mengikuti keinginannya mereka sendiri Napoli Tebbs, 1988: 319.
c. Seseorang yang memiliki asertivitas tinggi, memungkinkan dirinya untuk bersikap tegas,menyadari bahwa mereka dapat membela diri
sehingga akan menjadi semakin percaya diri Napoli Tebbs, 1988: 31.
d. Seseorang yang memiliki asertif tinggi dimungkinkan akan memperoleh penghargaan sosial, merasa sengang, dan dapat
membantu seseorang untuk memperoleh kepuasan hidup yang lebih besar. Seseorang yang dapat mengungkapkan perasaan dan
pikirannya kepada orang lain secara langsung dan terbuka tanpa merugikan orang lain akan memiliki perasaan senang serta
memperoleh kepuasan hidup Rimm Master; Rakos, 1991: 19. Dari berbagai manfaatasertif yang telah dipaparkan, dapat
dinyatakan jikaasertif memungkinkan individu akan dapat mudah
28
bersosialisasi dengan orang lain.Orang yang asertif akan berbicara dengan terbuka, jujur kepada siapa saja, dan dapat menghindari
tegangnya emosi.Selain itu, orang yang memiliki asertivitas tinggi akan dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitifnya.Hal ini
dimungkinkan karena apa yang dirasakan dan dipikirkannya individu, dapat diungkapkan kepada orang lain tanpa ada yang merasa dirugikan.
Dengan begitu secara tidak langsung individu dapat membantu dirinya untuklebih memahami kekurangan yang dimiliki.
Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku asertif sangat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan sosial. Perilaku
asertif dapat membantu seseorang bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya, membantu seseorang untuk meningkatkan kemampuan
kognitifnya, membantu seseorang menghindari ketegangan perasaan akibat menahan dan menyimpan sesuatu hal yang ingin diungkapkan,
membantu seseorang terhindar dari dominasi kebutuhan orang lain, membantu seseorang merasa senang serta membantu seseorang
memperoleh kepuasan hidup. Oleh karena itu, perilaku asertif sangat dibutuhkan dalam hubungan sosial oleh setiap individu terutama bagi
remaja yang sedang berada pada masa transisi. Asertivitas pada remaja sangat diperlukan sebagai keterampilan
dalam berhubungan dengan lingkungan sosial agar tidak terjebak atau terjerumus pada lingkungan yang merugikan. Kerugian tersebut akan
memicu kehidupan pada masa mendatang yang tidak bahagia atau
29
timbulpenyesalan dikemudian hari. Asertivitas tidak semata-mata terbentuk begitu saja, tetapi ada faktor-faktor yang mempengaruhi
terbentuknya asertivitas
serta mempengaruhi
tinggi rendahnya
asertivitaspada diri individu.Salah satu faktor yang mempengaruhi asertivitas adalah kematangan emosi. Seseorang remaja yang memiliki
kematangan emosi akan lebih dapat mengendalikan diri, tahu apa yang harus dilakukan dan akan berpikir sebelum mengambil keputusan.
Remaja yang memiliki kematangan emosi akan terhindar dari sifat-sifat impulsif atau dorongan sesaat, tidak mudah tersinggung, dan tidak mudah
marah. Dengan begitu, dapat seseorang yang memiliki kematangan emosi tinggi akan mampu untuk berperilaku asertif.
B. Kematangan Emosi