Karakteristik Kematangan Emosi Kematangan Emosi

32

2. Karakteristik Kematangan Emosi

Seseorang yang memiliki kematangan emosi dapat dilihat dari tingkah laku yang ditampilkan. Ada beberapa karakteristik kematangan emosi, yaitu: a. Mampu Memotivasi Diri Sendiri Seseorang yang memiliki kematangan emosi akan mampu memotivasi diri untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Motivasi terdiri dari dorongan prestasi, komitmen, inisiatif dan optimisme Goleman, 2001: 42. Dorongan berprestasi merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas diri atau memenuhi standar keunggulan. Orang dengan kecakapan ini berorientasi pada hasil, dengan semangat juang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar dan terus belajar untuk meningkatkan kinerja mereka Goleman,1999: 181-182. Orang yang dapat memotivasi diri sendiri memiliki komitmen yang tinggi. Selain itu memiliki inisiatif dan optimisme yaitu menunjukan perilaku yang aktif dan ketekunan Goleman, 1999: 190 196. b. Mampu Mengenali Perasaan Diri Sendiri dan Orang Lain Seseorang yang dapat mengenali emosi diri akan tahu emosi mana yang sedang mereka rasakan dan mengapa, akan mampu memahami pelbagi perasaan secara mendalam ketika perasaan- perasaan ini muncul, dan dapat mengenali diri sendiri Goleman, 2001: 84. Menurut Mayer Goleman, 2004: 64 menyatakan bahwa 33 orang yang dapat mengenali diri sendiri atau memiliki kesadaran diri akan mengetahui keadaan suasana hati dan pikiran tentang suasana hati. Seperti pendapat Syamsu Yusuf 2007: 113 yang menyatakan bahwa orang yang matang emosinya mampu memahami penyebab perasaan yang timbul, mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan. Ditambahkan oleh Desmita 2010: 170 bahwa mengenali emosi adalah mengetahui apa yang dirasakan seseorang pada suatu saat dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri. Orang yang memiliki kematangan emosi akan mampu mengenali dan memahami perasaan dan emosi orang lain. Orang- orang yang dapat mengenali perasaan orang lain akan memiliki empati dan lebih peka dalam menangkap isyarat sosial, dapat mengindikasikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh orang lain sehingga akan mampu dalam menyesuaikan diri Goleman, 2004: 59. Menurut Syamsu Yusuf 2007:114 orang yang memiliki kematangan emosi akan memiliki sikap tenggang rasa, perhatian terhadap orang lain, memperhatikan kepentingan sosial senang menolong orang lain, dapat menyelesaikan konflik dengan orang lain dan bersikap senang berbagi, bekerja sama dan demokratis dalam bergaul, sehingga akan memiliki keterampilan sosial. Hal tersebut sependapat dengan Goleman 2001: 219 248 orang yang memiliki kematangan emosi akan mengindra perasaan-perasaan dan 34 perspektif orang lain, menunjukan kepekaan dan pemahaman terhadap perspektif orang lain, dan mau bergaul dengan orang-orang dari bermacam-macam latar belakang. Remaja yang memiliki kematangan emosi mampu memahami emosi yang terjadi pada dirinya, memahami apa yang sedang dirasakannya dan mengetahui sumber atau penyebab emosi yang dirasakannya dan belajar memahami untuk memuaskan kebutuhannya sesuai dengan harapan masyarakat Hurlock, 1980: 213. c. Mampu mengelola emosi Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri Goleman, 2004: 66. Orang yang mampu mengelola emosi dapat membantu individu mengendalikan diri Segal, 2000: 16. Didukung oleh pendapat Goleman 2001: 130-134 bahwa orang yang matang emosionalnya akan dapat mengendalikan diri untuk dapat dipercaya, bertindak menurut etika, memiliki rasa kehati-hatian; dapat diandalkan dan bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban, dan memenuhi komitmen atau mematuhi janji. Orang yang mampu mengelola emosi akan dapat mengendalikan emosi yang dirasakannya. Hal tersebut dijelaskan lebih lengkap oleh pendapat Syamsu Yusuf 2007: 114 yang mengatakan bahwa orang yang dapat mengendalikan emosi: tidak mudah tersinggung, tidak agresif, bersikap optimis dan tidak 35 mudah putus asa, serta dapat menghadapi situasi frustasi secara wajar. Mengelola emosi tidak hanya berarti meredam rasa tekanan atau menahan gejolak emosi, melainkan juga bisa berarti dengan sengaja menghayati suatu emosi, termasuk emosi yang tidak menyenangkan Desmita, 2010: 170. Dari pendapat yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga karakteristik orang yang memiliki kematangan emosi, yaitu akan mampu memotivasi diri sendiri, mampu mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, serta mampu mengelola emosi. Orang yang mampu memotivasi dirinya, akan melakukan kewajiban atau tugas yang dimilikinya dan mampu memotivasi diri untuk mencapai tujuan hidupnya. Selain itu orang yang memiliki kematangan emosi yang tinggi akan mampu mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Orang yang mampu mengenali perasaan diri sendiri akan membantu individu dapat mengenali diri dan menumbuhkan kesadaran diri. Hal tersebut mampu memahami penyebab perasaan yang timbul, mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan, sedangkan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain akan membantu individu lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan membantu menyesuaikan diri. Orang yang memiliki kematangan emosi akan mampu mengelola emosi, sehingga dapat mengendalikan emosi yang dirasakan, tidak agresif, tidak mudah tersinggung, optimis, menghadapi situasi secara wajar dan tidak mudah putus asa. Kemampuan mengelola emosi akan membantu 36 mengendalikan diri untuk dapat dipercaya, bertindak sesuai etika dan memiliki rasa kehati-hatian.

3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kematangan Emosi