42
digambarkan seperti anak remaja yang berpakaian “nyentrik”, remaja laki-
laki yang memakai anting-anting ditelinga dan bibirnya di lingkungan sekolah dan sebagainya. Hal tersebut tentunya tidak melanggar hukum,
tetapi jika digunakan di lingkungan sekolah tentunya akan melanggar peraturan sekolah, dan dapat dikatakan sebagai kenakalan remaja.
2. Bentuk- Bentuk Kenakalan Remaja
Bentuk kenakalan remaja yang dilakukan seorang remaja sangat bermacam-macam, menurut Adler Kartini Kartono, 2008: 23 wujud
perilaku delikuen adalah: Perilaku ugal-ugalan, perkelahian antar gang, antar
kelompok, antar sekolah, membolos sekolah, kriminalitas anak, remaja, perbuatan asosial, mabuk-mabukan, melakukan hubungan
seks bebas, perkosaan, agresivitas seksual, dan pembunuhan dengan motif seksual, kecanduan dan ketagihan bahan narkotika,
tindakan immoral seksual secara terang-terangan dan dengan cara yang kasar, homoseksual, erotisme oral dan anal, dan gangguan
seksual lain disertai tindakan sadistis dan mersialisasi seks, pengguguran janin.
Adler juga menjelaskan lebih lanjut, perilaku ugal-ugalan yang dimaksud seperti kebut-kebutan dijalan, brandalan, urakan yang
mengacaukan ketentraman lingkungan sekitar, sedangkankriminalitas remaja yang sering terjadi antara lain: perbuatan mengancam, memeras,
menjambret, maling, melakukan pembunuhan, meracun, mencekik, tindakan kekerasan, perjudian, dan bentuk-bentuk permainan lain dengan
taruhan sehingga mengakibatkan akses kriminalitas, tindakan radikal dan ekstrim. Perilaku tersebut dilakukan dengan cara kekerasan, penculikan
dan pembunuhan yang dilakukan oleh remaja. Selain itu sering juga
43
terjadi kenakalan remaja dalam bentuk perbuatan asosial yang disebabkan oleh gangguan kejiwaan pada anak-anak remaja, seperti
psikopatik, neurotik dan gangguan kejiwaan lainnya. Namun ada pula yang terjadi karena adanya kerusakan otak yang membuahkan kerusakan
mental, sehingga orang yang bersangkutan tidak mampu melakukan kontrol diri Kartini Kartono, 2008: 23. Sejalan dengan pendapat Adler,
Sudarsono 1991: 32 menambahkan bahwa norma-norma hukum yang sering dilanggar oleh anak remaja pada umumnya pasal-pasal tentang :
a. Kejahatan-kejahatan kekerasan: pembunuhan dan penganiayaan b. Pencurian: pencurian biasa dan pencurian dengan pemberatan
c. Penggelapan d. Penipuan
e. Pemerasan f. Gelandangan
g. Anak sipil h. Remaja dan narkotika.
Wujud atau bentuk kenakalan yang dilakukan remaja sangat bermacam-macam. Perilaku tersebut tidak hanya suatu perilaku yang
menganggu dan orang lain serta merugikan lingkungan tetapi perilaku atau kegiatan yang merugikan diri sendiri. Perilaku merugikan diri
sendiri termasuk dari bentuk kenakalan remaja, seperti, penggunaan narkoba, pengguguran janin, dan sebagainya. Menurut Sudarsono
kenakalan remaja bukan hanya merupakan perbuatan anak yang melawan hukum semata akan tetapi juga termasuk didalamnya perbuatan yang
melanggar norma masyarakat, seperti pencurian, pembunuhan, penganiayaan, pemerasan, penipuan, penggelapan, dan gelandangan serta
44
perbuatan-perbuatan lain yang dilakukan oleh remaja yang meresahkan masyarakat Sudarsono, 2004: 114.
Perbuatan kenakalan remaja tersebut pada dasarnya adalah perbuatan yang melawan hukum dan tidak disukai oleh masyarakat pada
umumnya, sehingga merupakan problem sosial. Perbuatan kenakalan tersebut merupakan sebuah bagian dari kejahatan apabila dilakukan oleh
orang dewasa.
3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja