Uji Coba Instrumen METODE PENELITIAN

92 Tabel 9. Kriteria Skala Perilaku Kenakalan Remaja Pilihan Jawaban Keterangan Selalu SL Jika subjek 90-100 melakukandari peluang yang terjadipada pernyataan yang disebutkan. SeringS Jika subjek 40-89 melakukan dari peluang terjadi yang pada pernyataan yang disebutkan. Jarang J Jika subjek 10-39 melakukan dari peluang terjadi yang pada pernyataan yang disebutkan. Tidak Pernah TP Jika subjek 0 tidak pernah melakukan dari peluang yang terjadi pada pernyataan yang disebutkan. Kriteria pada skala perilaku kenakalan remaja tidak ada kurun waktu tertentu, karena pada skala terdapat pernyataan yang memiliki kurun waktu yang berbeda-beda dan tidak pasti. Peneliti menentukan kriteria dengan menggunakan persentase dari kesempatan yang telah dilakukan oleh subjek.

H. Uji Coba Instrumen

Sebelum Instrumen digunakan untuk pengumpulan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba try out guna pembakuannya, yakni dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji coba instrumen dilakukan pada 30 orang responden, karena dengan jumlah 30 orang ini maka distribusi skor nilai mendekati kurva normal. Masing-masing penjelasan validitas reliabilitas, dipaparkan dibawah ini: 1. Uji Validitas Uji Validas yang digunakan untuk menguji validitas instrumen adalah validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi memiliki makna sejauh mana instrumen ukur benar-benar telah mencakup keseluruhan domain isi yang hendak diukur Saifudin Azwar, 2013: 42. Selain 93 dengan uji validitas ini juga menggunakan validitas konstrak construct validity adalah suatu validitas yang apabila instrumen dikonstruksi dengan aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Pengujian validitas menggunakan expert judgement yaitu dengan Dr. Suwarjo M.Si selaku dosen pembimbing yang dilakukan selama proses bimbingan. Hasil penilaian dari expert pada skala Asertivitas, ada diskriptor pada indikator Mampu menyatakan perasaan menyenangkan perasaan positif pada aspek kemampuan menyatakan kejujuran terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain. Deskriptor yang dihilangkan adalah kemampuan untuk mengatakan perasaan sayang kepada orang tua. Hal tersebut dihapus karena menurut expert berhubungan dengan budaya. Selain itu pada instrumen kematangan emosi kalimat pernyataan unfavourable pada skala harus lebih mengarah pada indikator, sedangkan pada instrumen kenakalan remaja untuk pernyataan yang unfavourable dihilangkan, semua jadi pernyataan yang favourable. Setelah dilakukan validitas untuk skala asertivitas diperoleh butir pernyataan yang gugur sebanyak 8 butir soal, sehingga butir pernyataan yang valid berjumlah 44 soal. Pada aspek kemampuan memberi dan menerima kritik atau pujian orang lain terdapat 12 butir pernyataan yang valid dari jumlah semula 17 butir pernyataan, pada aspek kemampuan mengajukan dan menolak permintaan orang lain terdapat 8 butir pernyataan yang valid dari jumlah semula 15 butir pernyataan, pada 94 aspek kemampuan mempertahankan hak tanpa mengabaikan perasaan orang lain terdapat 9 butir pernyataan yang valid dari jumlah semula 10 butir pernyataan, dan pada aspek kemampuan menyatakan kejujuran terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain terdapat 10 butir pernyataan yang valid dari jumlah semula 10 butir pernyataan. 8 item yang gugur tersebut adalah soal: 3, 8, 10, 16, 18, 24, 25, dan 36. Pada skala kematangan emosi setelah dilakukan validitas diperoleh butir pernyataan yang gugur sebanyak 5 butir soal, sehingga butir pernyataan yang valid berjumlah 37 soal. Pada aspek kemampuan memotivasi diri sendiri terdapat 16 butir pernyataan yang valid dari jumlah semula 18 pernyataan, pada aspek kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain terdapat 11 butir pernyataan yang valid dari jumlah semula 13 butir pernyataan, dan kemampuan mengelola emosi terdapat 10 butir pernyataan yang valid dari jumlah semula 11 butir pernyataan. 5 butir soal yang gugur tersebut adalah nomor item 14, 18, 21, 26, dan 41. Pada skala perilaku kenakalan remaja setelah dilakukan validitas item pernyataan tidak ada yang gugur. Jadi total item pernyataan pada skala perilaku kenakalan remaja terdapat 48 butir soal. 41 butir soal pernyataan untuk mengukur perilaku kenakalan remaja, sedangkan 7 butir soal merupakan pernyataan penetral dan tidak akan dinilai. 95 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas instrumen merupakan derajat keajegan skor yang diperoleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda. Dalam penelitian ini, menggunakan rumus Alpha Chronbach melalui program SPSS for Window ver. 21.0. Instrumen dapat dikatakan reliabel atau memiliki keajegan dapat dilihat dari koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 menunjukan semakin tinggi reliabilitasnya, begitu juga sebaliknya. Hasil uji reliabilitas dari 3 skala asertivitas, kematangan emosi dan perilaku kenakalan remaja dapat dikatakan reliabel, dengan keterangan koefisien reliabilitas untuk skala asertivitas adalah sebagai berikut. Pada halaman 95 Tabel 10. Hasil Reliabilitas Skala Jumlah Item Koefisien Reliabilitas Sebelum dilakukan pengurangan item Asertivitas 52 0,840 Kematangan Emosi 42 0,841 Perilaku Kenakalan Remaja 48 0,862 Sesudah dilakukan pengurangan item Asertivitas 44 0,861 Kematangan Emosi 37 0,867 Perilaku Kenakalan Remaja 48 0,862 96

I. Teknik Analisis Data

Analisis data mencakup seluruh kegiatan mengklarifikasi, menganalisis, memakai, dan menarik kesimpulan. Untuk menjawab hipotesis penelitian menggunakan teknik analisis statistik, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dihitung dengan menggunakan SPSS 12.0 for windows dengan uji kolmogrov-Smirnov. Uji normalitas ditentukan berdasarkan penggunaan taraf signifikansi 5 atau 0,05, dengan hipotesis pengujian sebagai berikut: H O : Sig. ≤ 0,05 = data tidak berdistribusi normal. H a : Sig ˃ 0,05 = data berdistribusi normal. Pengujian normalitas juga ditentukan berdasarkan nilaI Kolmogorov-Smirnov Z atau �� �� . jika memiliki nilai �� �� yang lebih kecil atau sama dengan �� �� = 1,960 maka data dikatakan berdistribusi normal. 2. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 21.0 for windows. Penentuan linear tidaknya data diukur dengan menggunakan dua cara yaitu yang pertama dengan membandingkan antara harga koefisien signifikansi dengan tingkat alpha 0,05 5. Jika nilai signifikansinya p ≥ 0,05 maka data dapat dikatakan linear. 97 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi untuk hipotesis pertama dan kedua, dan analisis regresi linear berganda untuk hipotesis ketiga. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 21.0 for windows. Pada hipotesis 1 dan 2 menggunakan teknik uji regresi sederhana. Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis 1 dan 2, yaitu untuk mengetahui pengaruh negatif antara X 1 terhadap Y, X 2 terhadap Y. Setelah penghitungan diperoleh, dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5. Jika nilai signifikansinya p ≤ 0,05, maka variabel bebas dengan variabel terikat dapat dikatakan memiliki pengaruh. Begitu juga sebaliknya jika nilai signifikansi p 0,05 maka hipotesis ditolak atau tidak adanya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada uji hipotesis 3 yaitu untuk mengetahui pengaruh negatif antara � 1 dan � 2 terhadap Y. Uji hipotesis 3 dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda yang dilakukan dengan program SPSS 21.0 for windows. Untuk melihat adanya pengaruh variabel X 1 dan X 2 secara bersama-sama terhadap variabel Y dengan cara membandingkan nilai signifikansi p ≤ 0,05 atau dengan membandingkan nilai � �� �� ≥ � � �� . 98

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN